54
3.6. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan berupa data sekunder yang bersifat historis yaitu laporan keuangan tahunan yang telah diterbitkan oleh bank yang
bersangkutan selama lima tahun berturut-turut dari periode tahun 2009 hingga tahun 2013. Sumber data yang digunakan ini diperoleh melalui penelusuran dari
media internet dari website Bank Indonesia, website dari bank-bank sampel dan website Badan Pusat Statistik BPS. Sumber penunjang lainnya berupa jurnal
yang diperlukan dan sumber-sumber lain yang dapat digunakan dalam penelitian ini.
3.7. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu melalui metode dokumentasi. Metode dokumentasi dilakukan dengan menggunakan data yang
berasal dari dokumen-dokumen yang sudah ada yang berhubungan dengan masalah penelitian. Data dalam penelitian ini berasal dari situs website Badan
Pusat Statistik, Bank Indonesia dan website dari masing-masing bank yang menjadi sampel, serta mengeksplorasi laporan keuangan dari Unit Usaha Syariah.
3.8. Analisis Data
Analisis data yang dilakukan adalah analisis kuantitatif yang dinyatakan dengan angka-angka dan perhitungannya menggunakan metode statistik yang
dibantu dengan program IBM SPSS 17. Analisa data yang digunakan dalam
55
penelitian ini yaitu pengujian asumsi klasik, analisis statistik deskriptif, analisis regresi berganda dan uji hipotesis.
3.8.1. Pengujian Asumsi Klasik
Penggunaan uji asumsi klasik dimaksudkan agar memperoleh hasil regresi yang bisa dipertanggungjawabkan dan mempunyai hasil yang tidak bias
atau Best Linier Unbiased Estimator BLUE. Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dari pengujian tersebut adalah uji normalitas, uji autokorelasi, uji
multikolinearitas dan uji heterokedastisitas. 1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Data yang
terdistribusi normal akan memperkecil kemungkinan terjadinya bias. Pengujian normalitas dalam penelitian ini dengan menggunakan one sample
kolmogorovsmirnov test dan analisis grafik histogram dan P-plot. Dalam uji one
sample kolmogorov-smirnov test , variabel-variabel yang mempunyai asymp. Sig
2-tailed di bawah tingkat signifikan sebesar 0,05 maka diartikan bahwa variabel- variabel tersebut memiliki distribusi tidak normal dan sebaliknya Ghozali, 2007.
2. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
56
sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Pengujian ini menggunakan model Durbin Watson DW-Test. Hipotesis yang akan diuji adalah :
Ho = tidak ada autokorelasi r=0, Ha = ada autokorelasi r ≠0
Bila nilai DW lebih besar dari batas atas atau upper bound du dan kurang dari 4-du berarti tidak ada autokorelasi Ghozali, 2007 : 95.
3. Uji Multikolinearitas Pengujian ini bertujuan apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Multikolinearitas dapat dilihat dari
nilai tolerance dan lawannya variance inflation VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Hasil dari pengujian ini dapat dilihat dari nilai VIF menggunakan persamaan VIF = 1 tolerance. Jika nilai VIF dari 10 maka tidak
terdapat multikolinearitas, sebaliknya jika nilai VIF 10maka terjadi multikolinearitas. Ghozali, 2007: 91.
4. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah
grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama, maka dikatakan ada homokedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama,
dikatakan terjadi heteroskedastisitas Situmorang dan Lufti, 2011. 108. Pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan scatterplot. Apabila terlihat
titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk pola yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak
57
terjadi heteroskedastitas pada model regresi sehingga model regresi layak di pakai. Uji heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan uji statistik glejser.
Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Kriteria pengambilan
keputusan dengan uji glejser ini yaitu: a. Jika nilai signifikansi 0.05 maka tidak mengalami gangguan
heteroskedastisitas. b. Jika nilai signifikansi 0.05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas.
3.8.2. Analisis Statistik Deskriptif
Penelitian ini menggunakan model analisis seperti dalam penelitian Farook, et al. 2009 yaitu analisis statistik deksriptif. Analisis deskriptif akan
memberikan gambaran deskripsi tentang suatu data, seperti berapa rata-ratanya, deviasi standarnya, varians data tersebut dan sebagainya Santoso, 2010.
3.8.3. Analisis Regresi Berganda
Dalam penelitian ini menggunakan model statistik seperti dalam Farook et al.
2009 yaitu analisis regresi berganda dengan metode OLS. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui keakuratan hubungan antara PDM
variabel dependen dengan KM, EDPK, RP, PPNI, PDPK, PPAP, PPDB dan UB sebagai variabel yang mempengaruhi variabel independen dengan persamaan:
PDM = a+b1KM+b2EDPK+b3RP+b4PPDB+b5PPNI+b6PDPK +b7PPAP+b8UB +e 4.1
58
Dimana : PDM
= Profit Distribution Management PDM a
= konstanta b1-b8 = koefisien regresi masing-masing variabel
KM = Kecukupan Modal
EDPK = Efektivitas Dana Pihak Ketiga RP
= Risiko Pembiayaan PPDB = Pertumbuhan Produk Domestik Bruto
PPNI = Proporsi Pembiayaan Non Investasi
PDPK = Proporsi Dana Pihak Ketiga PPAP = Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
UB = Umur Bank
e = variabel gangguan
3.8.4. Uji Hipotesis
1. Uji Statistik F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas
yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
Hipotesis nol Ho yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol atau Ho: b1=b2=b….=bk=0. Artinya apakah
semua variabel independen bukan merupakan penjelasan yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya Ha: b1
≠b2≠…≠bk≠0. Artinya semua variabel independen secara simultan merupakan penjelasan yang signifikan
terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan pada pengujian hipotesis secara
serempaksimultan adalah sebagai berikut: 1. Jika Sig 0.05 dan F-
hitung
F
tabel
, maka H ditolak dan H
1
diterima 2. Jika Sig 0.05 dan F-
hitung
F
tabel
, maka H diterima dan H
1
ditolak
59
2. Uji Statistik t Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen X1,
X2, X3, X4, X5, X6, X7, X8 secara sendiri atau masing-masing terhadap variabel dependen Y Ghozali, 2007:84-85. Hipotesis nol Ho yang hendak diuji adalah
apakah suatu parameter bi sama dengan nol atau: Ho:bi=0. Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap
variabel dependen. Hipotesis alternatifnya Ha, parameter suatu variabel tidak sama dengan nol atau: Ha:bi
≠0. Artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
3. Uji Koefisien Determinasi R
2
R Square Uji ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hal ini ditunjukan oleh besarnya koefisien determinasi R
2
. Nilai koefisien determinasi antara 0 sampai 1. Besarnya nilai R
2
jika semakin mendekati 0 berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas.
Besarnya R
2
jika semakin mendekati 1 berarti variabel independen memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi dependen.
Ghozali, 2007:83
60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1 Profil Singkat Perusahaan
Tabel 4.1 berikut ini menunjukkan profil perusahaan perbankan syariah yaitu Unit Usaha Syariah yang menerbitkan laporan keuangan tahunan yang
memenuhi keriteria sampel tahun 2009-2013: Tabel 4.1
Profil Perusahaan No
Nama Perusahaan Tanggal
Pendirian Perusahaan
Tanggal Peroperasian Unit
Usaha Syariah UUS
Alamat Kantor Pusat
1 PT. Bank Pembangunan
Daerah Khusus Ibukota Jakarta PT. BPD DKI
30 April 1961 13 Januari 2004
Jl. Juanda III Jakarta
2 PT. Banak Internasional
Indonesia PT. BII 15 Mei 1959
10 Oktober 2002 Jl. Asia Afrika No.
8, Gelora Bung Karno-Senayan,
Jakarta
3 PT. Bank Pembangunan
Daerah Jawa Tengah PT. BPD Jateng
13 Maret 1963 19 November 2007 Jl. Pahlawan No. 3,
Semarang
4 PT. Bank Pembangunan
Daerah Jawa Timur PT. BPD Jatim
17 Agustus 1961 27 April 2006
Jl. Basuki Rachmat No. 98-104,
Surabaya
5 PT. Bank Pembangunan
Daerah Kalimantan Barat PT. BPD Kalbar
15 April 1964 12 Desember 2005 Jl. Rahadi Osman
No. 10, Pontianak
6 PT. Bank Pembangunan
Daerah Kalimantan Selatan PT. BPD
Kalsel 25 Maret 1964
10 Agustus 2004 Jl. Lambung
Mangkurat No. 7, Banjarmasin
7 PT. Bank
Pembangungan Daerah Kalimantan Timur PT.
BPD Kaltim 19 September
1964 26 Desember 2006
Jl. Jend. Sudirman No. 33 Kec.
Samarinda Ulu, Samarinda
61
8 PT. Bank Pembangunan
Daerah Nusa Tenggara Barat PT. BPD NTB
05 Juli 1964 4 Oktober 2004
Jl. Pejanggik No. 30, Mataram
9 PT. Bank Pembangunan
Daerah Sumatera Barat PT. BPD Sumbar
12 Maret 1962 16 Oktober 2008
Jl. Pemuda No. 21, Padang
10 PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera
Selatan dan Bangka Belitung PT. BPD
Sumseldan Babel 06 November
1957 02 Januari 2006
Jl. Kapten A. Rival No. 21, Palembang
11 PT. Bank Pembangunan Daerah Istimewa
Yogyakarta 15 Desember
1961 2007
Jl. Tentara Pelajar No. 7, Yogyakarta
12 PT. Bank Pembangunan Daerah Kepulauan Riau
PT. BPD Kepri 01 April 1966
24 Juli 2004 Jl. Jend. Sudirman
No. 377, Pekanbaru
13 PT. Bank Tabungan Negara PT. BTN
09 Februari 1950
14 Februari 2005 Jl. Gajah Mada No.
1, Jakarta Pusat 14 PT. Bank Tabungan
Pensiun Negara PT. BTPN
16 Februari 1985
2004 Jl. H. R. Rasuna
Said Blok X-5 No. 13, Jakarta Selatan
15 PT. CIMB Niaga 04 November
1955 27 November 2004
Jl. Jend. Sudirman Kav. 58, Jakarta
16 PT. Bank Danamon 16 Juli 1956
Mei 2002 Jl. Prof. Dr. Satrio
Kav. E4 No. 6 Mega Kuningan,
Jakarta
17 PT. Bank Permata 17 Desember
1954 10 November 2004
Jl. Jend. Sudirman Kav. 29-31, Jakarta
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Statistik Deskriptif
Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah analisis deskriptif. Analisis deskriptif ini
meliputi nilai rata-rata, jumlah data, dan standard deviasi dari 8 variabel independen KM, EDPK, RP, PPDB, PDPK, PPNI, PPAP, UB sebagai variabel
62
yang mempengaruhi Profit Distribution Management PDM. Hasil analisis deskriptif akan ditunjukkan dalam Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Deskriptif Statistik Variabel Penelitian KM, EDPK, RP, PPDB,
PPNI, PDPK, PPAP, UB, dan PDM Unit Usaha Syariah di Indonesia Tahun 2009-2013
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum
Mean Std.
Deviation KM
85 9.57
64.08 18.8820
9.07422 EPDK
85 55.77
310.56 116.9481 45.37051
RP 85
.10 22.20
3.3720 4.43481
PPDB 85
4.60 6.50
5.8400 .66300
PPNI 85
12.68 89.51
54.5920 19.54456
PDPK 85
15.55 90.27
61.1440 18.38834
PPAP 85
.46 4.35
1.3106 .73149
UB 85
1.00 11.00
6.1765 2.16122
PDM 85
.17 4.29
1.0868 .68033
Valid N listwise
85 Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa jumlah pengamatan sebanyak 85 data observasi yang diperoleh dari jumlah sampel 17 perusahaan dengan tahun
pengamatan selama 5 tahun. KM memiliki nilai minimum sebesar 9,57 yang pada Bank DKI di tahun
2011 dan nilai KM tertinggi sebesar 64.08 diraih oleh Bank Jatim tahun 2010 dengan nilai rata-rata sebesar 18,8820 dan standar deviasi sebesar 9,07422.
Nilai EDPK terendah sebesar 55.77 pada Bank Kalsel di tahun 2012 dan EDPK tertinggi diraih oleh BII juga di tahun 2012 sebesar 310.56 dengan nilai
rata-rata sebesar 116.9481 dan standar deviasi sebesar 45,37051.
63
Selanjutnya nilai RP terendah sebesar 0,10 pada Bank Jogya di tahun 2010 dan RP tertinggi dialami oleh Bank Kaltim tahun 2012 sebesar 22,20 dengan nilai
rata-rata sebesar 3,3720 dan nilai standar deviasi sebesar 4,43481. PPDB terendah terjadi pada tahun 2009 sebesar 4,60 dan PPDB tertinggi
di tahun 2011 sebesar 6,50 dengan nilai rata-rata sebesar 5.8400 dan standar deviasi sebesar 0,66300.
PPNI tertinggi sebesar 89,51pada Bank Sumbar tahun 2009 dan nilai PPNI terendah sebesar 12,68 pada BTN di tahun 2012 dengan nilai rata-rata sebesar
54,5920 dan nilai standar deviasi sebesar 19,54456. Nilai PDPK tertinggi sebesar 90,27 pada Bank Kaltim tahun 2011
sedangkan nilai PDPK terendah sebesar 15,55 pada Bank Kalbar tahun 2010. Nilai rata-rata mean sebesar 61,1440 dengan nilai standar deviasi sebesar
18,38834. Nilai PPAP tertinggi sebesar 4,35 pada Bank Kaltim tahun 2013 dan nilai
PPAP terendah sebesar 0,46 pada Bank Kalsel tahun 2011. Nilai rata-rata mean sebesar 1,3106 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,73149.
UB tertinggi adalah 11 tahun yaitu Bank Danamon dan BII pada tahun 2013 sedangkan UB terendah adalah Bank Sumbar tahun 2009. Rata-rata umur
Bank adalah 6,1765 dengan nilai standar deviasi sebesar 2,16122. Nilai PDM tertinggi sebesar 4,29 pada Bank BTPN tahun 2013 sedangkan
nilai PDM terendah sebesar 0,17 pada Bank Sumsel di tahun 2009. Nilai rata-rata PDM mean adalah sebesar 1,0668 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,68033.
64
4.2.2. Uji Asumsi Klasik
4.2.2.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Metode yang dapat dipakai untuk normalitas adalah
Kolmogorov Smirnov. Pada pengujian awal terlihat bahwa data tidak berdistribusi secara normal.
Hal ini terlihat dari tingat signifikansi dibawah 0,05 pada pengujian normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov seperti ditunjukkan pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Pengujian awal normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 85
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation .58143999
Most Extreme Differences
Absolute .200
Positive .200
Negative -.113
Kolmogorov-Smirnov Z 1.839
Asymp. Sig. 2-tailed .002
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Penelitian 2015
65
Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,002 0,05 dengan demikian data tidak berdistribusi secara normal. Untuk mengatasi
persoalan normalitas tersebut, data ditransformasikan ke dalam bentuk Logaritma Natural Ln kemudian dilakukan pengujian ulang.
Hasil pengujian ulang setelah data ditransformasikan ke bentuk Logaritma Natural Ln terlihat bahwa data telah berdistribusi secara normal. Pengujian
setelah transformasi data disajikan sebagai berikut:
a. Histogram
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Gambar 4.1 Histogram Normalitas
Uji Normalitas Data dengan pendekatan histogram di atas menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan telah berdistribusi normal, hal ini dapat
dilihat dari garis histogram tidak menceng ke kiri atau ke kanan, sehingga penyebaran datanya telah berdistribusi secara normal.
66
b. Grafik Normal Probability Plot
Pendekatan lainnya yang digunakan dalam untuk menguji normalitas data adalah Pendekatan Grafik. Pendekatan Grafik yang digunakan adalah Normality
Probability Plot . Berikut adalah hasil Uji Normalitas Data dengan pendekatan
Grafik Normality Probability Plot.
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Gambar 4.2 Normal Probability Plot P-P Plot
Berdasarkan hasil Uji Normalitas dengan pendekatan grafik di atas, dapat diketahui bahwa data memiliki distribusi atau penyebaran yang normal, hal ini
dapat dilihat dari penyebaran titik berada disekitar sumbu diagonal dari grafik.
67
c. Pendekatan Statistik Kolmogorov-Smirnov