Proporsi Dana Pihak Ketiga PDPK Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP

31

2.1.12. Proporsi Pembiayaan Non Investasi PPNI

Pembiayaan Non Investasi PPNI bank syariah mengacu pada pembiayaan dengan tingkat tetap sisi piutang. Berdasarkan larangan bunga dalam hukum islam, bank syariah memiliki keterbatasan dalam memilih dan menggunakan instrumen untuk memanfaatkan dana deposan. Pembiayaan Non Investasi adalah seperti Murabahah, Salam, Istishna ‟ dan Ijarah. Biasanya instrument tersebut berada dalam jangka waktu 3 bulan hingga 8 tahun. PPNI diukur dengan rasio Loan Asset to Total Asset LATA Farook et al. 2009.

2.1.13. Proporsi Dana Pihak Ketiga PDPK

Kemampuan bank dalam menghimpun dana masyarakat sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan bank, baik itu penghimpunan dalam skala kecil ataupun besar dengan masa pengendapan yang memadai. Dana deposan merupakan dana yang dipercayakan masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana Rinaldy, 2008. Dana merupakan masalah utama bagi bank sebagai lembaga keuangan, karena dana yang dihimpun dari masyarakat ternyata merupakan dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank. Jika dana tidak cukup, bank tidak mampu melakukan fungsinya dengan maksimal atau bahkan menjadi tidak berfungsi sama sekali. PDPK merupakan variabel yang menggambarkan seberapa besar kebergantungan bank terhadap dana deposan. Dana deposan mampu mempengaruhi anggaran budget sebuah bank. Budget akan bertambah seiring 32 bertambahnya dana deposan. PDPK diukur melalui presentase dana deposan terhadap total aset. PDPK dirumuskan sebagai berikut Farook et al. 2009:

2.1.14. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP

Bank memiliki suatu kebijakan cadangan, kebijakan tersebut mengacu pada penyisihan kerugian. Bank Indonesia melalui Peraturan Bank Indonesia PBI No. 592003 tentang Penyisihan Penghapusan Aset Produktif PPAP Bagi Bank Syariah, menyatakan bahwa bank syariah wajib membentuk PPAP untuk menutup risiko kerugian yang mungkin timbul dari penanaman dana. Aset Produktif adalah penanaman dana bank syariah baik dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk pembiayaan, piutang, qardh, surat berharga syariah, penempatan, penyertaan modal, penyertaan modal sementara, komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif serta titipan sertifikat wadiah Bank Indonesia. PPAP adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari baki debet berdasarkan penggolongan kualitas aset produktif sebagaimana ditetapkan dalam PBI Bank Indonesia, 2003. Bank syariah wajib membentuk PPAP berupa cadangan umum dan cadangan khusus. Besarnya cadangan umum ditetapkan paling kurang sebesar 1 dari seluruh aset produktif yang digolongkan lancar, tidak termasuk Sertifikat Wadiah Bank Indonesia dan Surat Utang Pemerintah. Untuk cadangan khusus PPAP ditetapkan sekurang- kurangnya sebesar 1 5 dari aset produktif yang digolongkan dalam perhatian 33 khusus, 2 15 dari aset produktif yang digolongkan kurang lancar setelah dikurangi nilai agunan, 3 50 dari asset produktif yang digolongkan diragukan setelah dikurangi nilai agunan dan 4 100 dari aset produktif yang digolongkan macet setelah dikurangi nilai agunan.

2.1.15. Umur Bank UB