Panti Sosial TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Fase penurunan . Terjadi ketika perjalanan penyakit berkembang dan disertai dengan peningkatan ketidakmampuan dan kesulitan dalam mengatasi gejala-gejala. Fase kematian . Ditandai denganpenurunan bertahap atau cepat fungsi tubuh dan penghentian hubungan individual smeltzer Bare, 2001

2.4 Panti Sosial

Tujuan pelayanan ini adalah memberi arah dan memudahkan petugas dalam memberikan pelayanan sosial, kesehatan, dan perawatan lanjut usia, serta meningkatkan mutu pelayanan bagi lanjut usia. Tujuan pelayanannya adalah : 1. Terpenuhinya kebutuhan lansia yang mencakup biologis, psikologis,sosial dan spiritual. 2. Memperpanjang usia harapan hidup dan masa produktivitas lansia. 3. Terwujudnya kesejahteraan sosial lansia yang diliputi rasa tenang,tentram, bahagiadan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tugas pelayanan meliputi: 1. Memberi pelayanan sosial kepada lansia yang meliputi pemenuhan kebutuhan hidup,pembinaan fisik,mental, dan sosia, memberi pengetahuan serta bimbingan keterampilan dalam mengisi kehidupan yang bermakna. 2. Memberi pengertian pada keluarga lanjut usia, masyarakat untuk mau dan mampu menerima,merawat dan memenuhi kebutuhan lansia. fungsi pelayanan dapat berupa pusat pelayanan sosial lanjut usia, pusat informasi pelayanan sosial lanjut usia, pusat pengembangan pelayanan sosial lanjut usia, dan pusat pemberdayaan lanjut usia. Sasaran pelayanan ini adalah Universitas Sumatera Utara lanjut usai potensial, yaitu lanjut usia yang berusia 60 tahun keatas, masih mampu melakukan pekerjaan atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang dan jasa. Lanjut usia tidak potensial adalah lanjut usia yang berusia 60 tahun keatas, tidak berdaya mencari nafkah sehingga hidupnya bergantung pada orang lain, keluarga lanjut usia, masyarakat, kelompok, dan organisasi sosial Fatimah, 2010. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan spiritual lansia yang menderita penyakit kronis. Spiritualitas memiliki peran penting dalam pembangunan kesejahteraan pada orang yang menderita penyakit kronis, ia memberikan kepada penderita kemampuan untuk menanggulangi kondisi kesehatan mereka. Spiritual digambarkan sebagai sumber kekuatan dan harapan. Maslow mendefinisikan spiritualitas sebagai sebuah tahapan aktualisasi diri seseorang berlimpah dengan kreativitas, institusi, keceriaan, sukacita, kasih, kedamaian, toleransi, kerendah-hatian, serta memiliki tujuan hidup yang jelas. Menurut Maslow, pengalaman spiritual adalah puncak tertinggi manusia. Bahkan Maslow menyatakan bahwa pengalaman spiritual telah melewati hierarki kebutuhan manusia. Adapun konsep spiritual terdiri dari dua konsep dimensi spiritual adalah dimensi vertikal yaitu bagian dari elemen yang berhubungan dengan Tuhan, dimensi horizontal yaitu bagian dari elemen yang berhubungan dengan diri sendiri, sesama, dan alam Young, 2007. Universitas Sumatera Utara