29
Gambar 1 : Gambaran implementasi kebijakan
II.1.3. Model-model Implementasi Kebijakan
Penggunaan model analisis kebijakan untuk kepentingan analisis maupun penelitian sedikit banyak akan tergantung pada kompleksitas permaslahan kebijakan
yang dikaji serta tujuan analisis itu sendiri. pedoman awal yang dikemukakan oleh Solichin 2004: 70 adalah semakin kompleks permasalahan kebijakan dan semakin
mendalam analisis yang dilakukan semakin model yang relatif operasional, model yang mampu menghubungkan kausalitas antar variable yang menjadi fokus masalah.
Ada bermacam-macam model implemntasi yang dikemukakan oleh para ahli dan salah satunya adalah model Van Meter dan Van Horn. Untuk melihat bagaimana
proses implementasi kebijakan itu berlangsung secara efektif, maka dapat melihat
dari sudut pandang Van Meter dan Van Horn.
Universitas Sumatera Utara
30 Model Van Meter dan Van Horn dalam Solichin, 2004:78 menyatakan
perbedaan-perbedaan dalam
proses implementasi
akan dipengaruhi
sifat kebijaksanaan yang akan dilaksanakan. Ahli tersebut menawarkan suatu pendekatan
yang mencoba untuk menghubungkan antara isu kebijaksanaan dengan implementasi dan suatu model keonseptual yang mempertalikan kebijaksanaan dengan prestasi
kerja. Karena Model ini mengandaikan bahwa implementasi kebijakan berjalan secara liniear dari kebijakan publik, implementor, dan kinerja kebijakan publik.
Kedua ahli ini menegaskan bahwa perubahan, control dan kepatuhan bertindak merupakan konsep-konsep penting dalam prosedur-prosedur implementasi. Atas
dasar pandangan ini kedua ahli ini berusaha membuat tipologi kebijakan menurut 1.
Jumlah masing-masing yang akan dihasilkan 2.
Jangkauan atau lingkup kesepaktan taerhadap tujuan diatara pihak-pihak yang terlibat dalam proses implemetasi
Alasan dikemukakannya hal ini adalah bahwa proses implemetasi akan dipengaruhi dimensi-dimensi kebijaksanaan semacam itu, dalam artian bahwa implemetasi
kebanyakan berhasil apabila perubahan yang dikehendaki relative sedikit, sementara kesepakatan terhadap tujuan terutama dari mereka yang mengoperasikan program
dilapangan relative tinggi. Model implementasi kebijakan oleh Van Meter dan Van Horn ini dipengaruhi
oleh enam faktor yaitu :
1. Standar dan Sasaran Kebijakan
Standar dan Sasaran Kebijakan Standar dan sasaran kebijakan harus jelas dan terukur sehingga dapat direalisasikan. Apabila standar dan sasaran kebijakan
Universitas Sumatera Utara
31 kabur, maka akan terjadi multi interpretasi dan mudah menimbulkan konflik
diantara para agen implementasi. 2.
Sumber Daya Implementasi kebijakan perlu dukungan sumber daya, baik sumber daya manusia
maupun sumber daya non manusia misalnya dana yang dingunakan untuk mendukung implementasi kebijakan.
3. Komunikasi dan Penguatan Aktivitas
Dalam implementasi program perlu dukungan dan koordinasi dengan instansi lain. Untuk itu diperlukan koordinasi dan kerja sama antar instansi bagi
keberhasilan suatu program. 4.
Karakteristik agen pelaksana Karakteristik Agen pelaksana mencakup struktur birokrasi, norma-norma, dan
pola-pola hubungan yang terjadi dalam birokrasi, yang semua hal tersebut akan mempengaruhi implementasi suatu program.
5. Kondisi sosial, ekonomi dan politik
Variabel ini mencakup sumber daya ekonomi, lingkungan yang dapat mendukung keberhasilan implementasi kebijakan, sejauh mana kelompok -kelompok
kepentingan dapat memberikan dukungan bagi implementasi kebijakan, karakteristik para partisipan yakni mendukung atau menolak, bagaimana sifat
opini publik yang ada di lingkungan dan apakah elit politik mendukung implementasi kebijakan.
6. Disposisi implementor
Universitas Sumatera Utara
32 Ini mencakup tiga hal, yakni: a respon implementor terhadap kebijakan yang
akan dipengaruhi kemauannya untuk melaksanakan kebijakan, b kognisi, pemahaman para agen pelaksana terhadap kebijakan, dan c intensitas disposisi
implementor, yakni preferensi nilai yang dimiliki oleh implementor. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada gambar berikut
Gambar 2. Model Van meter Horn
Dari gambar tersebut dapat kita lihat bahwa varibel-variabel kebijaksanaan bersangkutpaut dengan tujuan-tujuan yang telah digariskan dan sumber-sumber yang
tersedia. Pusat pehatian pada badan-badan pelaksana maliputi baik organisai formal maupun informal ; sedangkan komunikasi antar organisasi terkait beserta kegiatan-
kegiatan pelaksanaannya mencakup antar hubungan didalam lingkungan sistem politik dengan kelompok-kelompok sasaran. Van meter dan Horn ini mampu
menjelaskan sukses atau tidaknya suatu kebijakan melalui variable-variabel yang
Universitas Sumatera Utara
33 dikemukannya. Dalam menganalisis implementasi suatu kebijakan model ini dapat
menjadi acuan yang tentunya harus juga disesuaikan dengan kondisi yang ada. Dengan model ini, akan menolong dan menuntun peneliti dalam mengupas masalah
penelitian yang akan diteliti.
II.1.4 Aktor-aktor Implementasi