Kebijaksanaan Umum Organisasi GAMBARAN UMUM KABUPATEN SERDANG BEDAGAI 1. Sejarah Kabupaten Serdang Bedagai

77  Meningkatkan pemberdayaan masyarakat di dalam mewujudkan Ketahanan Pangan serta mampu meningkatkan kewaspadaan masyarakat dalam mengantisipasi secara dini masalah kerawanan pangan.  Memantapkan sistem ketahanan pangan yang tangguh yang didukung oleh mantapnya sub sistem ketersediaan, distribusi dan konsumsi secara sinergis.  Meningkatkan usaha kemitraan dari pelaku agribisnis untuk memantapkan ketahanan pangan di setiap daerah wilayah. Sasaran  Peningkatan kualitas kelembagaan pertanian  Peningkatan SDM Penyuluh pertanian  Peningkatan sarana dan prasarana, cadangan pangan masyarakat, penganekaragaman konsumsi pangan non beras, sistem ketersediaan, distribusi konsumsi, kewaspadaan ketahanan pangan dan gizi secara sinergis dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat dalam mengantisipasi secara dini masalah rawan pangan

IV.2.4. Kebijaksanaan Umum Organisasi

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kementrian Pertanian serta Tujuan Pembangunan pertanian, target utama Kementrian Pertanian Tahun 2010 -2014 yang ditetapkan adalah: l pencapaian swasembada daging sapi, Gula Pasir dan kedelai; 2 Peningkatan diversifikasi pangan; 3 peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing dan ekspor; serta 4 Peningkatan Kesejahteraan Petani.Pembangunan ketahanan pangan Universitas Sumatera Utara 78 merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang telah ditetapkan pada RPJMN 2OlO-2014, yang menyatakan bahwa pembangunan ketahanan pangan menjadi prioritas yang kelima. Dengan mengacu pada RPJMN dan kesepakatan KTT Pangan arah kebijakan umum pembangunan ketahanan nasional 2010-2014 adalah untuk: l meningkatkan ketersediaan dan penanganan kerawanan pangan, 2 meningkatkan system distribusi dan stabilitasasi harga pangan, serta 3 meningkatkan pemenuhan kebutuhan konsumsi dan keamanan pangan. Kebijakan ketahanan pangan dalam aspek ketersediaan dan kerawanan pangan diarahkan untuk: a meningkatkan dan menjamin kelangsungan produksi dalam negeri menuju kemandirian pangan; b mengembangkan kemampuan pengelolaan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat secara sinergis dan partisipatif; dan c mencegah dan menanggulangi kondisi rawan pangan secara dinamis. Dalam aspek peningkatan sistem distribusi dan stabilitas harga pangan, kebijakan ketahanan pangan diarahkan untuk : a mengembangkan system distribusi pangan yang efektif dan efisien untuk menjamin stabilitas pasokan harga dan harga pangan; b mengembangkan koordinasi sinergis lintas sektor dalam pengelolaan distribusi, harga dan akses pangan; dan c meningkatkan peran serta kelernbagaan masyarakat dalam kelancaran distribusi, kestabilan harga dan akses pangan. Sedangkan pada aspek peningkatan pemenuhan kebutuhan konsumsi dan keamanan pangan, kebijakan ketahanan pangan diarahkan untuk: a mempercepat penganekaragaman konsumsi pangan berbasis pangan lokal, b mengembangkan teknologi pengolahan pangan, terutama pangan lokal non beras dan terigu, guna meningkatkan nilai tambah dan Universitas Sumatera Utara 79 nilai sosial, serta c. mengembangkan keamanan pangan segar di daerah sentra Pangan. Meningkatkan koordinasi antara petani, penyuluh dan instansi lembaga terkait  Menumbuhkembangkan kemitraan antara petani nelayan dan stake holder  Meningkatkan penyediaan dan akses terhadap teknologi baru  Revitalisasi penyuluh dan kelompok  Melaksanakan pemekaran terhadap wilayah kerja penyuluh agar kinerja penyuluh lebih efektif. Strategi Badan Ketahanan Pangan tahun 2011- 2015 meliputi :  Melaksanakan koordinasi secara sinergis dalam penyusunan kebijakan ketersediaan, distribusi, konsumsi pangan dan keamanan pangan segar;  Mendorong pengembangan cadangan pangan, sistern distribusi pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan segar;  Mendorong peranserta swasta, masyarakat sipil dan kelembagaan masyarakat Iainnya dalam ketersediaan, distribusi, konsumsi dan keamanan pangan segar;  Menyelenggarakan program aksi pemberdayaan masyarakat dalam memecahkan permasalahan ketahanan pangan masyarakat;  Mendorong sinkronisasi pembiayaan program aksi antara APBN, APBD dan dana masyarakat;  Memecahkan permasalahan strategis ketahanan pangan melalui mekanisme Dewan Ketahanan Pangan. Universitas Sumatera Utara 80 Langkah operasional untuk pemantapan ketersediaan pangan dan kerawanan panga n yaitu:  Mendorong kemandirian pangan melalui swasembada pangan untuk komoditas strategis beras,jagung, kedelai, gula dan daging sapi  Meningkatkan keragaman produksi pangan berdasarkan potensi sumberdaya localwilayah;  Pemberdayaan masyarakat di daerah rawan pangan melalui pengembangan desa mandiri pangan;  Pemberdayaan lumbung pangan masyarakat di daerah rawan pangan;  Penanganan daerah rawan pangan PDRP melalui Revitalisasi Sistem Kewaspadaan Pangan Gizi SKPG untuk penanganan kerawanan pangan kronis dan transient. Langkah Operasional untuk pemantapan sistem distribusi pangan yang efisien dan efektif, adalah:  Mendorong pembentukan cadangan pangan pokok pemerintah daerah dan cadangan pangan masyarakat;  Mengembangkan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat di daerah sentra produksi  Menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok sepanjang tahun dan pangan strategis pada periode khusustertentu  Pemantauan harga pangan pada hari besar dan hari keagamaan Universitas Sumatera Utara 81 Langkah Operasional untuk pembinaan konsumsi pangan beragam, bergizi dan beragaman pada masyarakat, adalah:  Sosialisasi, promosi dan edukasi budaya pangan beragam, bergizi, berimbang 38, sehat dan halal;  Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan oleh kelompok wanita tani dasawisma;  Mendorong pengembangan UKM Usaha Kecil dan Mikro industri pangan berbasis tepung-tepungan berbahan baku local non beras, non terigu  Melakukan kemitraan dengan perguruan tinggi, asosiasi, lembaga swadaya masyarakat. Adapun langkah operasional dalam rangka pembinaan keamaan pangan segar, adalah  Koordinasi dan sosialisasi pembinaan keamanan pangan segar di tingkat petani dan konsumen  Pengawasan keamanan pangan segar di tingkat usaha tani dan pasar;  Peningkatan kemampuan kelembagaan dan aparat daerah dalam penanganan keamanan negara. Langkah operasional untuk penguatan kelembagaan ketahanan pangan secara efisien dan efektif, dilakukan melalui peningkatan peran Dewan Ketahanan Pangan yaitu:  Koordinasi program pembangunan ketahanan pangan lintas sektor dan lintas daerah Universitas Sumatera Utara 82  Peningkatan motivasi dan partisipasi masyarakat dalam rangka memantapkan ketahanan pangan  Koordinasi evaluasi dan pengendalian pencapaian kondisi ketahanan pangan Sedangkan langkah operasional dalam rangka peningkatan manajemen ketahanan pangan, dilakukan melalui;  Efisiensi dan efektivitas perencanaan, monitoring dan evaluasi program  Peningkatan kualitas pelayanan keuangan dan perlengkapan  Peningkatan kualitas pengelolaan hukum, humas, organisasi dan kepegawaian. Kebijakan yang dilakukan Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan dalam mencapai visi dan misi adalah  Meningkatkan koordinasi antara petani, penyuluh dan instansi lembaga terkait.  Menumbuhkembangkan kemitraan antara petani nelayan dan stakeholder  Meningkatkan penyediaan dan akses terhadap teknologi baru  Revitalisasi penyuluh dan kelompok  Melaksanakan pemekaran terhadap wilayah kerja penyuluh agar kinerja penyuluh lebih efektif. Universitas Sumatera Utara 83

IV.2.5. Susunan Organisasi