hubungan, digunakan nilai koefisien korelasi menurut Guilford, yaitu sebagai berikut:
0,20 = Hubungan rendah sekali; lemah sekali
0,20-0,40 = Hubungan rendah tetapi pasti
0,41-0,70 = Hubungan yang cukup berarti
0,71-0,90 = Hubungan yang tinggi; kuat
0,90 = Hubungan sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan.
Berdasarkan skala Guilford diatas diketahui bahwa kedua variabel dalam penelitian ini memiliki hubungan yang cukup berarti karena bila koefisien korelasi
sebesar 0,41 – 0,70 hubungan yang cukup berarti. Kemudian tahap selanjutnya adalah mencari besarnya kekuatan pengaruh
antara variabel X terhadap Y yaitu dengan rumus: Kp
= Rs
2
x 100 Kp
= 0,699
2
x 100 Kp
= 46,9 Maka kekuatan pengaruh di atas menunjukkan bahwa pengaruh antara
employee relations dalam bentuk reguler meeting dengan kepuasan komunikasi di kalangan Pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara
sebesar 46,9.
4.5 Pembahasan
Berdasarkan hasil tabel dari analisa tabel tunggal dan analisa tabel silang yang telah dilakukan, maka dapat dilihat bahwa ada korelasi antara employee
Universitas Sumatera Utara
relations dalam bentuk reguler meeting dengan kepuasan komunikasi Pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara. Sebagian besar
responden menyatakan ada korelasi antara employee relations dalam bentuk reguler meeting dengan kepuasan komunikasi Pegawai Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Provinsi Sumatera Utara. Hubungan yang kuat didapat dari hasil korelasi Spearman pada Pegawai
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumater Utara sebesar 0,699. Nilai 0,699 menunjukkan adanya hubungan yang cukup berarti. Maka hipotesis
“terdapat pengaruh antara employee relations dalam bentuk reguler meeting dengan kepuasan komunikasi di kalangan Pegawai Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Provinsi Sumatera Utara” diterima. Korelasi kuat antara employee relations dalam bentuk reguler meeting
dengan kepuasan komunikasi Pegawai merupakan kunci sukses untuk meningkatkan kualitas kerja. Komunikasi dan tatap muka seperti dalam bentuk
reguler meeting merupakan cara efektif menciptakan hubungan baik antara Pimpinan dan bawahan maupun kepada sesama Pegawai.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan antara employee relations dalam bentuk reguler meeting
dengan kepuasan komunikasi Pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara. Terdapat hubungan yang cukup berarti yaitu
sebesar 0,699. Sedangkan uji signifikansi yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifkan dan positif antara
employee relations dalam bentuk reguler meeting dengan kepuasan komunikasi Pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera
Utara. 2.
Pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara berpendapat positif mengenai employee relations dalam bentuk reguler
meeting. Hal ini dikarenakan employee relations dalam bentuk reguler meeting dapat meningkatkan hubungan komunikasi antara pimpinan dan
bawahan maupun terhadap sesama rekan kerja yang tersebar di beberapa tempat kantor UPT.
3. Dari hasil penelitian yang dilakukan terlihat bahwa Pegawai Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara menunjukkan apresiasi yang positif dengan pelaksanaan Employee relations dalam bentuk reguler
meeting tersebut, disamping dapat berkomunikasi dengan pimpinan, dapat
Universitas Sumatera Utara