keuangan perseroan, harus diperiksa terlebih dahulu oleh akuntan publik. Jika tidak diperiksa maka laporan keuangan tidak dapat pengesahan dari
RUPS dan hasil pemeriksaan akuntan publik disampaikan secara tertulis kepada RUPS melalui direksi dan setelah mendapat pengesahan RUPS,
laporan keuangan diumumkan dalam 2 dua surat kabat harian. b.
Laporan mengenai kegiatan perseroan c.
Laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan d.
Rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan usaha perseroan.
e. Laporan mengenai tugas pengawasan yang telah dilaksanakan oleh dewan
komisaris selama tahun buku yang baru lampau. f.
Nama anggota direksi dan anggota dewan komisaris g.
Gaji dan tunjangan bagi anggota direksi dan gaji atau honorarium dan tunjangan bagi anggota dewan komisaris perseroan untuk tahun yang baru
lampau.
2. Menurut Ketentuan dalam Bidang Pasar Modal
Pasal 86 ayat 1 UUPM merupakan konsekuensi adanya prinsip keterbukaan bagi emiten perusahaan publik dimana emiten dan atau perusahaan
publik wajib untuk: a.
Menyampaikan laporan secara berkala kepada Bapepam dan mengumumkan laporan tersebut kepada masyarakat, dan
b. Menyampaikan laporan kepada Bapepam dan mengumumkan kepada
masyarakat tentang peristiwa material yang dapat mempengaryhi harga
Universitas Sumatera Utara
efek selambat-lambatnya pada hari kerja ke-2 dua setelah terjadi peristiwa tersebut.
Laporan yang disampaikan secara berkala meliputi kegiatan usaha dan keadaaan keuangan emiten perusahaan publik yang terwujud dalam laporan
keuangan. Angka 1 huruf a Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 menyatakan bahwa “Laporan keuangan berkala terdiri dari laporan keuangan tengah tahunan dan
laporan keuangan tahunan.” Keadaan keuangan emiten dan perusahaan publik tertuang dalam laporan keuangan. Dalam angka 1 huruf c Peraturan Bapepam
Nomor X.K.2, isi laporan keuangan yang disampaikan kepada Bapepam isinya terdiri dari:
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Laporan perubahan ekuitas
4. Laporan arus kas
5. Laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari
laporan keuangan jika dipersyaratkan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan jenis industrinya.
6. Catatan atas laporan keuangan
Prinsip-prinsip umum dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.2: 1
Laporan keuangan harus disajikan dalam bahasa Indonesia 2
Laporan keuangan harus disajikan secara perbandingan dengan periode yang sama tahun sebelumnya
Universitas Sumatera Utara
3 Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip akutansi yang berlaku umum
yang pada pokoknya adalah Standar Akutansi Keuangan yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan ketentuan akutansi dalam bidang Pasar Modal
yang ditetapkan oleh Bapepam. Menurut ketentuan umum Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.7 angka 5
dinyatakan bahwa laporan keuangan adalah sesuai dengan pengertian laporan keuangan yang termuat dalam SAK dan terdiri dari :
a. Laporan posisi keuangan pada akhir periode
b. Laporan laba rugi komprehensif selama periode
c. Laporan perubahan ekuitas selama periode
d. Laporan arus kas selama periode
e. Catatan atas laporan keuangan
f. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan saat
Emiten atau Perusahaan Publik menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan atau
ketika Emiten atau Perusahaan Publik mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.
Menurut ketentuan umum angka 1 huruf b Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.7 dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan Standar Akuntansi Keuangan,
yang selanjutnya disebut dengan SAK adalah Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan DASK dan Dewan
Standar Akuntansi Syariah DSAS, Ikatan Akuntan Indonesia IAI serta
Universitas Sumatera Utara
peraturan Bapepam dan LK untuk entitas yang berada pengawasan Bapepam dan LK.
Menurut ketentuan umum angka 6 Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.7 dinyatakan bahwa dalam penyajian laporan posisi keuangan, laporan laba rugi
komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas harus disertai dengan pernyataan bahwa catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak
terpisahkan dari laporan keuangan. Selanjutnya menurut catatan atas laporan keuangan angka 2 huruf b
mengenai Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan dalam Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.7 tersebut wajib diungkapkan pernyataan kepatuhan terhadap SAK.
Pernyataan ini merupakan pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan SAK.
Yang dimaksud laporan keuangan menurut angka 1 Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.11 adalah “laporan keuangan yang disampaikan dalam rangka
kewajiban penyampaian laporan keuan gan kepada Bapepam.” Dalam Peraturan
Nomor I-E dengan Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor KEP- 306BEJ07-2004 tentang kewajiban penyampaian informasi, isi dari laporan
keuangan meliputi:
148
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Laporan perubahan ekuitas
4. Laporan arus kas
148
Peraturan Bapepam Nomor I-E dengan Salinan Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP-306BEJ07-2004, Tentang Kewajiban Penyampaian Informasi, Pasal 3 ayat 1.
Universitas Sumatera Utara
5. Laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari
laporan keuangan jika dipersyaratkan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan jenis industrinya, dan
6. Catatan atas laporan keuangan
3. Prinsip Keterbukaan Perseroan Terbuka