informasi yang tidak benar dan atau menyestatkan yang menimbulkan kerugian kepada pihak yang dirugikan ataukah ada perubahan dari isi laporan
keuangan yang sangat substansial ataukah penyusunannya tidak sesuai dengan prinsip akutansi yang berlaku umum maka akan ada akibat hukum yang
diterima oleh emiten dari Bapepam. Jadi aware mengacu pada kehati-hatian direksi dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan maupun dalam
memberikan informasi dalam laporan keuangan karena ada sanksi yang akan diterima apabila laporan keuangan yang disampaikan dari sisi kebenaran
informasi maupun dari segi penyusunan dan penyajian tidak benar dan merugikan pihak diluar perseroan. Pada saat menyampaikan surat pernyataan
direksi, direksi menyatakan siap untuk bertanggung jawab terhadap laporan keuangan yang disampaikan dan menanggung segala kerugian pihak diluar
perseroan akibat tidak benarnya informasi maupun dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
E. Pertanggung Jawaban Renteng Direksi Emiten Atas Pernyataan Dalam Surat Pernyataan Direksi
Dalam angka 2 Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi Atas Laporan Keuangan, Direksi Emiten wajib membuat Surat
Pernyataan Direksi yang berisi penyataan-pernyataan:
167
167
Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.11 dengan Salinan Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-40PM2003, tentang tentang Tanggung Jawa Direksi Atas Laporan Keuangan,
angka 2 jo Lampiran 1
Universitas Sumatera Utara
1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan
perusahaan; 2.
Laporan keuangan yang telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akutansi yang berlaku umum;
3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan perusahaan telah dimuat secara
lengkap dan benar; b. Laporan keuangan perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta
materil yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material;
4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern dalam perusahaan. Keempat
pernyataan tersebut
di atas
mempertegas bahwa
pertanggungjawaban direksi atas laporan keuangan tidak hanya atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan tetapi juga atas kebenaran dan kelengkapan
informasi dalam laporan keuangan termasuk mengenai pengendalian intern perseroan.
168
Bahwa dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan, direksi Emiten atau Perusahaan Publik harus juga melampirkan pernyataan bahwa
penyusunan dan penyajian laporan keuangan telah sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang menyusun dan menyajikan laporan keuangan sesuai
dengan SAK Dalam angka 4 Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi Atas Laporan Keuangan menyatakan bahwa ”Direksi
Emiten atau Perusahaan Publik secara tanggung renteng bertanggung jawab atas
168
Press Release Penerbitan Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.11, hlm. 1
Universitas Sumatera Utara
pernyataan yang dibuat sebagaimana dimaksud pada angka 2 peraturan ini termasuk kerugian yang ditimbulkan”. Karena pernyataan-pernyataan dalam Surat
Pernyataan Direksi berkaitan dengan laporan keuangan sekaligus mempertegas pertanggungjawaban direksi atas kebenaran informasi dan kelengkapan informasi
serta penyusunan dan penyajian laporan keuangan maka Surat Pernyataan Direksi ini merupakan bentuk pertanggungjawaban direksi atas laporan keuangan. Jadi
pertanggungjawaban renteng Direksi Emiten adalah atas laopran keuangan. Pendapat penulis didasari pada peraturan Bapepam itu sendiri dimana Peraturan
Bapepam Nomor VIII.G.11 adalah peraturan yang mengatur tentang Tanggung Jawab Direksi Atas Laporan Keuangan bukan pertanggungjawaban direksi atas
Surat Pernyataan Direksi dimana spesifikasi pertanggungjawaban direksi atas laporan keuangan yang tercantum dalam Surat Pernyataan Direksi yakni:
169
1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan
perusahaan; 2.
Laporan keuangan yang telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akutansi yang berlaku umum;
3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan perusahaan telah dimuat secara
lengkap dan benar;
169
Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.11 dengan Salinan Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-40PM2003, tentang tentang Tanggung Jawa Direksi Atas Laporan Keuangan,
angka 2 jo Lampiran 1
Universitas Sumatera Utara
b. Laporan keuangan perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta materil yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta
material; 4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern dalam perusahaan.
Dalam Pasal 69 ayat 3 UUPT dan angka 4 Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi Atas Laporan Keuangan, mengatur
mengenai pertanggungjawaban direksi atas laporan keuangan. Antara Pasal 69 ayat 3 UUPT dan angka 4 Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.11 tentang
Tanggung Jawab Direksi Atas Laporan Keuangan tidak ada pertentangan satu sama lain karena baik Pasal 69 ayat 3 maupun angka 4 Peraturan Bapepam
Nomor VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi Atas Laporan Keuangan pertanggungjawaban direksi terhadap kerugian pihak di luar perseroan dalam hal
tidak benarnya atau menyesatkannya informasi serta penyusunan dan penyajian laopran keuangan adalah sama-sama tanggung renteng. Pembuatan Surat
Pernyataan Direksi sebenarnya merupakan perbuatan hukum Emiten tetapi karena Emiten merupakan badan hukum yang tidak dapat melakukan perbuatan
hukumnya sendiri maka diwakilkan oleh direktur utama dan direktur keuangan dalam hal pembuatan dan penandatanganan Surat Pernyataan Direksi atas nama
direksi. jadi sepanjang direktur utama dan direktur keuangan dalam membuat dan menandatangani Surat Pernyataan Direksi untuk kepentingan perseroan maka
kedua direktur tidak dapat dimintakan pertanggungjawabannya secara pribadi melainkan direnteng terhadap seluruh anggota direksi.
Universitas Sumatera Utara
Dalam angka 4 Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi Atas Laporan Keuangan ”Direksi Emiten atau Perusahaan Publik
secara tanggung renteng bertanggung jawab atas pernyataan yang dibuat sebagaimana dimaksud pada angka 2 peraturan ini termasuk kerugian yang
ditimbulkan”. Sementara dalam Pasal 69 ayat 3 UUPT menyatakan bahwa ”Dalam hal dokumen perhitungan tahunan yang disediakan ternyata tidak benar
atau menyesatkan, anggota Direksi dan Komisaris secara tanggung renteng bertanggung jawab terhadap pihak yang dirugikan”. Dalam angka 4 Peraturan
Bapepam Nomor VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi Atas Laporan Keuangan yang bertanggung jawab renteng adalah Direksi Emiten sementara
dalam Pasal 69 ayat 3 UUPT yang bertanggung jawab renteng adalah anggota direksi. Sebenarnya antara kedua ketentuan ini mengenai pertanggungjawaban
direksi atas laporan keuangan tidak ada pertentangan. Anggota direksi yang tercantum dalam Pasal 69 ayat 3 UUPT mengacu pada seluruh anggota direksi
jadi bukan hanya menunjukan pada pribadi satu orang anggota direksi saja. Hal ini terlihat jelas dalam penjelasan Pasal 69 ayat 3 UUPT yang menyatakan bahwa
direksi bukan anggota direksi dan komisaris bertanggung jawab atas kebenaran informasi dalam laporan keuangan pada khususnya dan laporan tahunan pada
umumnya. Jadi jika seluruh anggota direksi bertanggung jawab renteng atas kerugian pihak di luar perseroan maka sama halnyanya dengan sifat
pertanggungjawaban renteng direksi dalam Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.11
Universitas Sumatera Utara
tentang Tanggung Jawab Direksi Atas Laporan Keuangan atas pernyataan dalam Surat Pernyataan Direksi dan terhadap pihak di luar perseroan yang dirugikan.
Karena Surat Pernyataan Direksi merupakan bagian yang terpisahkan dari laporan keuangan maka perbuatan dan penandatanganan Surat Pernyataan Direksi
juga merupakan bagian dari kepengurusan direksi. pada saat membuat dan menandatangani Surat Pernyataan Direksi, direktur utama dan direktur keuangan
atas nama direksi sedang menjalankan tugas sebagai manajemen perseroan. Setiap anggota direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan
tugas untuk kepentingan dan usaha perseroan.
170
Maka direktur utama dan direktur keuangan atas nama direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung
jawab dalam membuat dan menandatangani Surat Pernyataan Direksi dalam hal ini memberikan informasi yang benar dan akurat dalam laporan keuangan serta
penyusunan dan penyajian laporan keuangan serta Surat Pernyataan Direksi merupakan bagian tindakan kepengurusan yang dilakukan direksi. Apabila dalam
membuat dan menandatangani Surat Pernyataan Direksi direktur utama dan direktur keuangan atas nama direksi lalaisalah dalam menjalankan tugas maka
kedua direktur tersebut bertanggung jawab penuh secara pribadi. Karena direktur utama dan direktur keuangan dalam membuat dan
menandatangani Surat Pernyataan Direksi bertindak untuk dan atas nama direksi maka kedua direktur tersebut tidak dapat dimintakan pertanggungjawaban secara
170
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995, tentang Perseroan Terbatas, Pasal 97 ayat 6
Universitas Sumatera Utara
pribadi tetapi direntengkan terhadap seluruh anggota direksi untuk menanggung segala kerugian pihak di luar perseroan.
Maka pada saat penyampaian Surat Pernyataan Direksi kepada Bapepam, direktur utama dan direktur keuangan atas nama direksi sedang menjalankan
tugasnya sebagai wakil perseroan terhadap pihak di luar perseroan. Dalam Pasal 83 ayat 1 UUPT menyatakan bahwa ”Dalam hal anggota direksi terdiri lebih
dari 1 satu orang, maka yang berwenang mewakili perseroan adalah setiap anggota direksi kecuali ditentukan dalam Undang-undang ini dan atau Anggaran
Dasar”. Sehingga pada saat penyampaian laporan keuangan sekaligus Surat Pernyataan Direksi kepada Bapepam, direktur utama dan direktur keuangan atas
nama direksi berwenang untuk mewakili perseroan. Pada saat direktur utama dan direktur keuangan bertindak atas nama direksi mewakili perseroan untuk
menyampaikan Surat Pernyataan Direksi kepada Bapepam hanya untuk kepentingan praktis saja tapi pertanggungjawaban atas pernyataan dalam Surat
Pernyataan Direksi tersebut direntengkan dengan direktur lainnya karena UUPT menganut sistem perwakilan kolegial dimana setiap anggota direksi berhak dan
berwenang mewakili perseroan tetapi pertanggungjawaban antar anggota direksi tetap tangung renteng terhadap pihak yang dirugikan.
Universitas Sumatera Utara
F. Standar Pertanggung Jawaban Direksi dalam Laporan Keuangan Perusahaan Publik