Tanggung Jawab Direksi atas Laporan keuangan

Direksi melakukan kepengurusan atas Perseroan Terbatas, dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan tersebut, untuk kepentingan dan dalam mencapai tujuan perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan. Dalam melaksanakan kepengurusan terhadap perseroan tersebut, direksi tidak hanya bertanggung jawab terhadap perseroan dan para pemegang saham perseroan; melainkan juga terhadap setiap pihak ketiga yang berhubungan hukum, baik langsung maupun tidak langsung dengan perseroan. 146

3. Tanggung Jawab Direksi atas Laporan keuangan

Dalam Pasal 79 ayat 1 UUPT dinyatakan bahwa “direksi menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS l ainnya”. Dalam RUPS tahunan direksi wajib menyampaikan laporan tahunan annual report yang merupakan wujud pertanggung jawaban direksi atas kepengurusannya. Salah satu komponen dari laporan tahunan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggung jawaban direksi atas keuangan perseroan. Dalam hal informasi dalam laporan keuangan tidak benar dan atau menyesatkan, anggota direksi dan komisaris bertanggung jawab secara tanggung renteng terhadap pihak yang dirugikan dengan pengecualian jika tidak benarnya atau menyesatkannya informasi-informasi dalam laporan keuangan bukan disebabkan karena kesalahannya. Pemberian acquit de charge dapat membebaskan atau melepaskan direksi dari pertanggung jawabannya atas laporan tahunan dalam hal segala kegiatan perseroan dalam tahun buku yang lampau dilaporkan atau tercermin dalam 146 Ahmad Yani dan Gunawan Widjaya, Op Cit., hlm. 104 Universitas Sumatera Utara laporan tahunan. Pemberian acquit de charge ini diberikan pemegang saham melalui RUPS kepada direksi. Dengan adanya acquit de charge membebaskan direksi dari pertanggung jawabannya secara perdata tetapi tidak secara pidana. Direksi tetap bertanggung jawab atas perbuatan pidana yang dilakukannya. Acquit de charge tidak meliputi pembebasan tanggung jawab pidana dari direksi. Menurut ketentuan umum angka 8 Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.7 tentang pedoman penyajian Laporan Keuangan dinyatakan bahwa” Manajemen Emiten atau Perusahaan Publik bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan.” Pertanggung jawaban direksi atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan dipertegas bertanggung jawab atas kebenaran informasi dalam laporan keuangan dan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan, direksi Emiten atau Perusahaan Publik wajib melampirkan pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi keuangan 147 . Aturan ini sebagai tambahan bukti tertulis selain laporan keuangan jika informasi dalam laporan keuangan tersebut tidak benar dan atau menyesatkan yang dapat dijadikan sebagai salah satu dasar tuntutan bagi stakeholders terhadap kelalaiankesalahan direksi dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan. Peraturan tersebut adalah Peraturan Bapepam nomor VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi Atas Laporan Keuangan. Dalam angka 2 dua dinyatakan bahwa “direksi emiten perusahaan publik wajib membuat surat pernyataan sesuai dengan 147 Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.7, Loc.Cit.,Catatan Atas Laporan Keuangan angka 2 huruf b. Universitas Sumatera Utara Formulir Lampiran I Peraturan ini.” Tetapi dalam formulir lampiran peraturan tersebut dengan alasan untuk mempermudah teknis pelaksanaan aturan ini kedalam tiap perseroan maka Bapepam menunjuk direktur utama dan direktur keuangan atas nama direksi untuk membuat dan menandatangani surat pernyataan direksi tersebut. Bahkan dalam angka 3 Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.11 bahwa surat pernyataan tersebut ditandatangani oleh direktur utama dan seorang direktur yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan. Dalam angka 4 peraturan Bapepam Nomor VIII.G.11 dinyatakan bahwa direksi emiten secara tanggung renteng bertanggung jawab atas pernyataan: 1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan; 2. Laporan keuangan perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum; 3. a. semua informasi dalam laporan keuangan perusahaan telah dimuat secara lengkap dan benar. b. Laporan keuangan perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material. 4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern dalam perusahaan Jadi baik pengaturan dalam UUPT maupun dalam ketentuan di bidang Pasar Modal, pertanggung jawaban direksi atas laporan keuangan adalah secara tanggung renteng dengan pengecualian bila ada pemberian acquit de charge oleh Universitas Sumatera Utara para pemegang saham melalui mekanisme RUPS maka direksi dibebaskan dari tanggung jawabnya atas laporan keuangan.

B. Laporan Keuangan 1. Menurut Ketentuan dalam UUPT