Kewajiban Direksi Pengaturan Tanggung Jawab Direksi Dalam Perseroan Terbatas.

peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku, tetap dipertahankan. 119 Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS tersebut hanya dapat diambil setelah anggota direksi yang hendak diberhentikan tersebut diberikan kesempatan untuk membela diri maupun menyatakan pendapatnya dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS . 120 Selain pemberhentian oleh Rapat Umum Pemegang Saham RUPS di atas, UUPT memungkinkan juga dilakukannya skorsing atau pemberhentian sementara anggota Direksi, baik oleh Rapat Umum Pemegang Saham RUPS maupun oleh Komisaris Perseroan. 121 Pemberitahuan mengenai pemberhentian sementara tersebut wajib disampaikan secara tertulis kepada anggota Direksi yang bersangkutan. 122 Dalam jangka waktu selambat-lambatnya 30 tiga puluh hari terhitung sejak tanggal pemberhentian sementara harus diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS untuk mencabut keputusan pemberhentian sementara tersebut atau secara formal memberhentikan secara tetap anggota Direksi tersebut.

1. Kewajiban Direksi

a. Dalam hubungannya dengan perseroan Dalam UUPT mengatur kewajiban-kewajiban direksi secara rinci baik kewajiban yang berhubungan dengan perseroan, kewajiban yang berhubungan 119 Lihat ketentuan Pasal 95 ayat 1 UUPT 120 Pasal 105 ayat 2 UUPT 121 Pasal 106 ayat 1 UUPT 122 Pasal 106 ayat 21 UUPT Universitas Sumatera Utara dengan pihak di luar perseroan maupun kewajiban yang berhubungan dengan RUPS. Kewajiban-kewajiban direksi dalam hubungannya dengan perseroan meliputi:  Mendaftarkan akta pendirian beserta surat pengesahan Menteri Hukum dan Ham dan akta perubahan anggaran dasar beserta surat persetujuan Menteri Hukum dan Ham dalam daftar perusahaan Pasal 7 ayat 1 jo Pasal 8 ayat 1 UUPT  Mengusahakan pengumuman perseroan yang telah didaftar dalam daftar perusahaan tersebut dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Pasal 30 ayat 1 UUPT  Mengadakan dan menyimpan daftar pemegang saham dan daftar khusus yang memuat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota direksi dan komisaaris beserta keluarganya pada perseroan tersebut dan atau pada perseroan lain serta tanggal saham itu diperoleh, jumlah dan nomor saham serta perubahan kepemilikan saham Pasal 50 ayat 2 UUPT.  Risalah Rapat Umum Pemegang Saham RUPS dan Risalah Rapat Direksi Perseroan Pasal 90 ayat 1 UUPT b. Dalam hubungannya dengan pihak luar perseroan Direksi juga memiliki kewajiban-kewajiban dalam hubungannya dengan pihak-pihak di luar perseroan. Pihak diluar perseroan misalkan saja pihak kreditur atau masyarakat pemodal. Kewajiban-kewajiban direksi adalah: Universitas Sumatera Utara  Mengumumkan paling sedikit dalam 1 satu surat kabar dan mengumumkan secara tertulis kepada karyawan perseroan mengenai rencana penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan perseroan dengan jangka waktu paling lama 30 tiga puluh hari sebelum pemanggilan RUPS Pasal 127 ayat 2 UUPT.  Memberikan segala keterangan yang diperlukan tentang perseroan untuk pelaksanaan pemeriksaan Pasal 139 ayat 6 UUPT.  Membayar biaya pemeriksaan atas nama perseroan Pasal 141 ayat 2 UUPT.  Dalam hal perseroan termasuk dalam Pasal 68 ayat 1 UUPT yakni perseroan yang bidang usahanya berkaitan dengan pengerahan dana masyarakat atau perseroan yang mengeluarkan surat pengakuan hutang atau yang merupakan perseroan terbuka setelah diperiksa perhitungan tahunannya oleh akuntan publik dan setelah mendapat pengesahan dari RUPS, direksi wajib mengumumkannya dalam 1 satu surat kabar harian. Pasal 68 UUPT.  Dalam hal perseroan yang menyampaikan pernyataan pendaftarannya telah efektif kepada Bapepam yakni emiten dan atau perusahaan publik maka direksi wajib menyampaikan laporan secara berkala dan tentang peristiwa material yang dapat mempengaruhi harga efek selambat- lambatnya pada akhir kerja ke-2 dua setelah terjadi peristiwa tersebut Universitas Sumatera Utara kepada Bapepam dan mengumumkan laporan tersebut kepada masyarakat Pasal 86 UUPM. c. Dalam hubungannya dengan RUPS Dalam hubungannya dengan RUPS, direksi memiliki kewajiban- kewajiban seperti:  Meminta persetujuan RUPS jika perseroan ingin membeli kembali saham yang telah dikeluarkan termasuk pengalihannya Pasal 37 ayat 1 jo Pasal 38 ayat 1 UUPT atau ingin menambah atau mengurangi besarnya jumlah modal perseroan Pasal 41 ayat 1 jo Pasal 44 ayat 1 UUPT  Menyampaikan laporan tahunan kepada RUPS setelah ditelaah oleh dewan komisaris dalam jangka waktu paling lama 6 enam bulan setelah tahun buku perseroan berakhir Pasal 66 ayat 1 UUPT  Menyampaikan laporan secara tertulis atas hasil audit akuntan publik kepada RUPS Pasal 68 ayat 3 UUPT  Mengajukan semua dokumen perseroan dalam RUPS Pasal 78 ayat 3 UUPT

2. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi