2.5.3 Estetik
Arti kata estetik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah mengenai keindahan; menyangkut apresiasi keindahan alam, seni dan sastra serta mempunyai
penilaian terhadap keindahan. Untuk membuat kesan positif, yang dinilai pertama kali adalah wajah yang estetis, termasuk didalamnya senyum yang menarik.
Kecantikan erat hubungannya dengan estetik. Kecantikan atau wajah yang menarik pada seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti sosial, kebudayaan, rassuku,
dan umur. Faktor-faktor ini ditentukan oleh keseimbangan dan kesimetrisan dari wajah. Tinggi wajah dibagi secara horizontal terbagi menjadi tiga, yaitu sepertiga atas
dimulai dari Trichion Tr ke Glabella Gl, sepertiga tengah dari Glabella Gl ke Subnasal SubN, dan sepertiga bawah dari Subnasal SubN ke Menton Me.
Menurut Mack, bagian sepertiga wajah bawah memengaruhi penampilan seseorang secara signifikan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Milutinovic 2014 pada ras
kaukasia, kelompok yang memiliki wajah menarik memiliki proporsi sepertiga wajah bawah yang harmonis, sesuai dengan beauty cannon 30:70 subnasal-stomion,
stomion-menton.
22,23
Gambar 5. Pembagian wajah secara horizontal menjadi tiga bagian
24
Tr
Gl SubN
Me
Universitas Sumatera Utara
Jika VDO seseorang berkurang, maka proporsi bagian wajah bawah tidak lagi satupertiga dibanding bagian lain, dan akibat dari perubahan proporsi ini akan
menyebabkan penampilan seseorang tidak menarik. Garis senyum menjadi turun, dan lama kelamaan akan terjadi angular cheilitis disudut bibir, selain itu akan terlihat
lebih tua karena dagu menjadi mundur, berkurangnya dukungan jaringan lunak sehingga vermilion bibir turun serta turunnya nasolabial sulci dan sudut hidung.
15
2.6 Perubahan Vertikal Dimensi Oklusi
Perubahan VDO bisa menjadi lebih rendah atau menjadi lebih tinggi. Perubahan ini dapat memperburuk keseimbangan orofasial.
1,4
Bertambahnya jarak vertikal antara mandibula dan maksila dapat disebabkan karena adanya modifikasi
pada gigi, posisi gigi dan gigi tiruan yang terlalu tinggi melebihi tinggi VDO yang normal.
1,20
Berkurangnya jarak vertikal antara mandibula dan maksila karena kehilangan gigi yang lama akibat pencabutan gigi, penyakit periodontal, kecelakaan,
adanya modifikasi pada gigi, posisi gigi, gigi tiruan terlalu rendah kurang dari tinggi VDO yang normal dan resorpsi linggir alveolar.
1,20
A B
C
Gambar 6. Tinggi Wajah bagian bawah A = Normal B= Berkurang C= Bertambah
20
2.7 Cara Mengukur Vertikal Dimensi Oklusi