Gambar 4. Oklusi Klas III Angle
12
2.5 Fungsi pada VDO
Jarak VDO yang berubah menimbulkan rasa tidak nyaman pada TMJ dan otot pengunyahan. Pada jarak VDO yang bertambah meningkatnya risiko trauma jaringan
lunak terhadap area gigi tiruan, meningkatnya tinggi wajah bagian bawah, meningkatnya kejadian menggigit pipi, kesulitan dalam menelan dan berbicara,
timbul rasa nyeri dan kliking pada TMJ, otot wajah yang menjadi tegang, berkurangnya jarak freeway space sedangkan jarak VDO yang berkurang trauma
relatif lebih kecil terhadap area gigi tiruan, berkurangnya tinggi wajah bagian bawah, terjadi angular cheilitis karena sudut mulut melipat, kesulitan menelan, timbul rasa
nyeri, kliking dan rasa tidak nyaman pada daerah TMJ disertai rasa sakit kepala dan neuralgia, hilangnya kekuatan otot, sudut mulut turun, garis vermilion bibir terlihat
berlipat dan jelas, berkurangnya ruang dan volum rongga mulut.
2,4,20
Secara umum jarak VDO memiliki pengaruh pada tiga fungsi, yaitu fungsi mastikasi, fonetik dan estetis.
20,21,22,23
2.5.1 Mastikasi
Fungsi sistem mastikasi yang meliputi oklusi dan artikulasi gigi geligi adalah untuk menggigit, mengunyah dan menelan. Aksi mengunyah makanan untuk
menyiapkan sebelum ditelan melibatkan aktivitas dari bibir, pipi, lidah, sendi mandibula, palatum, sekresi kelenjar saliva, gigi geligi dan jaringan pendukungnya.
Saliva melumasi bolus, lidah, pipi dan bibir berfungsi untuk mengangkut makanan ke
Universitas Sumatera Utara
segmen posterior dari gigi-gigi mandibula. Lengkung rahang yang bergigi lengkap pada oklusi tidak diragukan lagi dan pada mastikasi sifat ini memberikan manfaat
tambahan yaitu menampung bolus didalam lengkung rahang. Jika gigi geligi tanggal dan mengakibatkan tinggi VDO berkurang maka dapat menyulitkan pengunyahan
karena makanan akan berjalan melintas melalui daerah rahang ini ke regio vestibulum, sehingga harus dikembalikan ke tempatnya oleh lidah. Juga harus dicari
bidang pengunyahan yang lebih nyaman. Selain itu tinggi VDO yang berkurang menyebabkan otot mastikasi tidak seadekuat saat VDO masih normal, sehingga akan
mempersulit proses mastikasi.
20,21
2.5.2 Fonetik
Salah satu metode terkenal untuk menilai posisi dan relasi yang akurat dari gigi geligi insisivus adalah dengan mengamati seberapa dekat gigi-gigi ini saling
berkontak selama bicara. Pada relasi rahang Klas I dengan relasi insisivus yang stabil, ujung gigi-gigi insisivus maksila dan mandibula harus berjarak serapat mungkin satu
terhadap yang lain, tanpa saling menyentuh pada saat mengucapkan huruf “s”.Ini dikenal sebag
ai “jarak bicara terdekat” dan diperkenalkan oleh Silverman 1953 sebagai metode untuk menentukan relasi vertikal dalam konstruksi gigi tiruan penuh
lepasan. Sehingga VDO yang berubah, terutama karena kehilangan gigi anterior, membuat pengucapan menjadi berubah yaitu pada kata yang mengandung huruf s, ch,
j, p, b, m. Saat pengucapan huruf ch, s dan j, maka gigi anterior akan tertutup
bersamaan. Jika tempatnya tepat, insisivus mandibula akan bergerak mendekati dan hampir menyentuh gigi insisivus atas. Jika jaraknya terlalu jauh, berarti VDO terlalu
kecil, jika gigi anterior bersentuhan duluan ketika baru akan mengucapkan huruf tersebut, maka VDO terlalu tinggi.
20
Universitas Sumatera Utara
2.5.3 Estetik