Suku Batak Toba Dua Generasi ke Atas adalah kakek, nenek, ayah dan Oklusi adalah kontak maksimum antara gigi-geligi rahang atas dengan Sehat keadaan sempurna pada fisik dan tidak ada penyakit sistemik. Jari tangan kanan yang tidak mengalami

3.6 Definisi Operasional

a. Vertikal dimensi adalah jarak bidang vertikal dari hubungan maksila dan

mandibula, diukur dari dasar hidung sampai ujung dagu. Vertikal Dimensi Oklusi adalah tinggi wajah bawah pada keadaan gigi geligi rahang atas dan rahang bawah berkontak atau oklusi.

b. Panjang jari telunjuk tangan kanan: dari ujung jari tip of finger

sampai ke titik yang paling dekat dengan MP joint crease digiti II Metacarpo- Phalangeal crease.

c. Panjang jari kelingking tangan kanan: dari ujung jari tip of finger

sampai ke titik yang paling jauh dengan MP joint crease digiti V Metacarpo- Phalangeal crease.

d. Jarak ujung ibu jari sampai ujung telunjuk tangan kanan: ibu jari

dirapatkan ke telunjuk, kemudian tandai ujung ibu jari di telunjuk dengan menggunakan pulpen. Jarak diukur dari ujung telunjuk sampai tanda ujung ibu jari.

e. Anthropometri merupakan ilmu pengukuran tubuh manusia, seperti

pengukuran diameter atau lingkar, panjang, dan lebar.

f. Suku Batak Toba Dua Generasi ke Atas adalah kakek, nenek, ayah dan

ibu sampel merupakan suku batak toba.

g. Oklusi adalah kontak maksimum antara gigi-geligi rahang atas dengan

rahang bawah dimana lengkung gigi rahang atas dan rahang bawah dalam keadaan tertutup. Oklusi klas I Angle neutro oklusi : Oklusi yang ditandai dengan tonjol mesio bukal molar permanen atas terletak pada celah groove bagian bukal molar pertama permanen bawah. h. Nilai konversi vertikal dimensi oklusi dengan panjang jari merupakan bentuk rumus matematis dari analisis regresi untuk mendapatkan VDO dari parameter panjang jari yang diukur .

i. Sehat keadaan sempurna pada fisik dan tidak ada penyakit sistemik.

j. Jari tangan kanan yang tidak mengalami anomali merupakan keadaan

jari lengkap, tidak bengkok, tidak pernah patah dan jari tidak pernah dioperasi. Universitas Sumatera Utara

k. Kaliper digital modifikasi merupakan kaliper digital yang di tambahkan

penopang dagu dari bahan fiber tanpa mengubah akurasi 0,01 mm.

l. Usia

jika usia tersebut lebihnya ≤ 6 bulan maka dimasukkan ke kelompok usia tersebut, jika lebihnya 6 bulan, dimasukkan ke kelompok usia di atasnya.

3.7 Alat penelitian

Alat penelitian meliputi :

a. Kursi b. Kaliper digital Eee brand dengan ketelitian 0,01 mm

c. Kertas dan ATK Alat Tulis Kantor d. Masker

e. Sarung tangan f. Timbangan berat badan GEA brand

g. Alat ukur tinggi badan General Care brand

3.8 Cara Penelitian

3.8.1 Pemilihan sampel

Sampel diperoleh melalui pengisian kuesioner dan pemeriksaan klinis rongga mulut pada Suku Batak Toba usia 19-25 tahun. Subjek yang terpilih diberi penjelasan terlebih dahulu mengenai tujuan, manfaat dan prosedur penelitian yang akan dilakukan. Apabila subjek bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian maka subjek diminta untuk menandatangani informed consent.

3.8.2 Pengukuran Vertikal Dimensi Oklusi dan Panjang Jari Tangan

3.8.2.1 Pengukuran Vertikal Dimensi Oklusi

a. Sampel diinstruksikan untuk duduk diatas kursi yang telah disediakan dan posisi kepala tegak lurus dengan lantai. b. Sampel diinstruksikan untuk rileks tanpa ekspresi kemudian menutup mulutnya dan mengoklusikan gigi geliginya. Universitas Sumatera Utara c. Setelah sampel oklusi dengan baik, dilakukan pengukuran tinggi vertikal dimensi oklusi dengan menggunakan kaliper digital yang sudah dimodifikasi dari dasar hidung sampai ke ujung dagu titik yang ditarik sejajar garis median. Gambar 8. Posisi kepala subjek tegak lurus dengan lantai 1 d. Pencatatan hasil pengukuran tinggi vertikal dimensi oklusi

3.8.2.2 Pengukuran Panjang Jari Tangan

1. Jari telunjuk

a. Sampel diinstruksikan untuk memposisikan telapak tangannya dalam posisi supinasi. b. Dilakukan pengukuran dari ujung jari tip of finger sampai ke titik yang paling dekat dengan MP joint crease digiti II Metacarpo-Phalangeal crease dengan menggunakan kaliper digital. Universitas Sumatera Utara Gambar 9. Posisi jari telunjuk saat pengukuran 1 c. Pencatatan hasil pengukuran panjang jari telunjuk

2. Jari Kelingking

a. Sampel diinstruksikan untuk memposisikan telapak tangannya dalam posisi supinasi. b. Dilakukan pengukuran dari ujung jari tip of finger sampai ke titik yang paling jauh dengan MP joint crease digiti V Metacarpo-Phalangeal crease dengan menggunakan kaliper digital. Gambar 10. Posisi jari kelingking saat pengukuran 1 Universitas Sumatera Utara c. Pencatatan hasil pengukuran panjang jari kelingking

3. Ujung ibu jari sampai ujung telunjuk

a. Sampel diinstruksikan untuk memposisikan telapak tangannya dalam posisi supinasi. b. Ibu jari dirapatkan ke telunjuk, kemudian tandai ujung ibu jari di telunjuk dengan menggunakan pulpen. Jarak diukur dari ujung telunjuk sampai tanda ujung ibu jari. Gambar 11.Posisi ibu jari dan telunjuk saat pengukuran 1 d. Pencatatan hasil pengukuran ujung ibu jari sampai ujung telunjuk 3.8.3 Nilai Konversi Jarak Vertikal Dimensi Oklusi dengan Panjang Jari Telunjuk, Kelingking dan Ujung Ibu Jari Sampai Ujung Telunjuk Setelah mengetahui jarak vertikal dimensi oklusi dan panjang jari telunjuk, kelingking dan jarak ujung ibu jari sampai ujung telunjuk pada laki-laki dan perempuan suku batak toba usia 19-25 tahun, maka jarak vertikal dimensi oklusi di konversikan dengan panjang jari. Nilai konversi ini didapatkan dengan menganalisis data-data tersebut menggunakan analisis regresi. 1 Universitas Sumatera Utara

3.8.4 Contoh Cara Perhitungan

Setelah mendapatkan persamaan regresi dari analisis regresi, maka nilai jarak VDO didapatkan dengan memasukkan panjang jari telunjuk, kelingking, jarak ujung ibu jari sampai telunjuk ke dalam persamaan. Y= [36,265 + 0,486 x A ] Y= Jarak VDO A= Panjang jari telunjuk laki-laki suku Batak Toba usia 19 tahun 69,43 mm Y= [36,265 + 0,486 x 69,43 ] Y= [36,265 + 33,742 ] Y= 70,01 mm Jadi jarak VDO laki-laki suku Batak Toba usia 19 tahun tersebut adalah 70,01 mm. Universitas Sumatera Utara

3.9 Alur Penelitian

Populasi penelitian Kuesioner kriteria eksklusi dan inklusi Sampel penelitian Sampel duduk tegak pada kursi yang disediakan kemudian diinstruksikan untuk rileks dan mengoklusikan gigi geligi VDO Jari tangan Jari telunjuk Jari kelingking Ujung ibu jari- ujung telunjuk Panjang ujung ibu jari- ujung telunjuk Panjang Jari telunjuk Panjang Jari kelingking Jarak VDO Data Pengukuran dengan kaliper digital yang dimodifikasi Regresi Nilai Konversi Jarak interpupil Jarak sudut mata- telinga Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Penelitian ini telah dilakukan pada mahasiswa suku Batak Toba usia 19-25 tahun oklusi Klas I Angle di Medan dengan jumlah sampel 70 orang yang dibagi atas 35 orang laki-laki 35 orang perempuan dan masing-masing kelompok usia yaitu 19, 20, 21, 22, 23, 24 dan 25 tahun terdiri dari 5 orang subjek penelitian setiap sub kelompok usia. Selanjutnya dilakukan pengukuran jarak VDO, panjang jari tangan kanan yaitu jari telunjuk, kelingking dan jarak ujung ibu jari sampai ujung telunjuk menggunakan kaliper digital yang dimodifikasi.

4.1 Hasil Pengukuran Sampel Penelitian

Tabel 1. Persentase distribusi frekuensi jumlah sampel penelitian yang memenuhi kriteria pada suku Batak Toba Oklusi Klas I Angle usia 19-25 tahun Karakteristik Kategori Frekuensi Usia tahun 19-25 70 100 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 35 50 35 50 Pendidikan Mahasiswa 70 100 Asal sampel FKG USU POLMED 60 85,7 10 14,3 Berdasarkan tabel 1 maka dapat dideskripsikan karakteristik umum sebagai berikut, jumlah sampel untuk kelompok usia 19-25 tahun sebanyak 70 orang yang terdiri dari 35 orang laki-laki dan 35 orang perempuan. Seluruh sampel yang diteliti merupakan mahasiswa yang didapatkan dari FKG USU 60 orang = 85,7 dan Polmed 10 orang = 14,3. Universitas Sumatera Utara