variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis
grafik dan uji statistik.
2.7.4 Analisis Regresi Linear Sederhana
Regresi merupakan suatu alat ukur yang juga dapat digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya korelasi antar variabel. Analisis regersi berguna untuk
mendaptkan hubungan fungsional antara dua variabel atau lebih. Selain itu analisis regersi berguna untuk mendapatkan pengaruh antar variabel prediktor terhadap
variabel kriteriumnya atau meramalkan pengaruh variabel prediktor terhadap variabel kriteriumnya Usman Akbar, 2008.
Analisis regresi mempelajari hubungan yang diperoleh dinyatakan dalam persamaan matematika yang menyatakan hubungan fungsional antara
variabel-variabel. Hubungan fungsional antara satu variabel prediktor dengan satu variabel kriterium disebut analisis regresi sederhana tunggal. Persamaan rumus
regresi linier sederhana yaitu Sugiyono, 2011 : 237:
Keterangan : a = konstanta
b = koefisien regresi Y’ = Variabel dependen variabel terikat
X = Variabel independen variabel bebas Nilai – nilai a dan b dapat dihitung dengan metode Least Square :
2.7.4 Uji T
Uji parsial uji t dengan maksud untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel bebas atas variabel terikat dengan tingkat keyaki
nan 95 α = 0.05. Untuk menguji signifikasi suatu koefisien korelasi, maka dapat
menggunakan statistik uji t student dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: t : nilai uji t
r : koefisien korelasi n : jumlah sampel
Untuk mengetahui ditolak atau tidaknya hipotesis, Riduwan dan Sunarto 2007:83 mengungkapkan kaidah yang digunakan dalam pengujian
terhadap hipotesis penelitian sebagaimana dikutip berikut ini: Kaidah pengujian:
a. Jika t hitung ≥ t table, maka tolak H
artinya signifikan b. t hitung
≤ t table, maka terima H artinya tidak signifikan.
Nilai t tabel bisa ditemukan dengan bantuan tabel distribusi t student yang sudah tersedia secara umum.
2.7.5 Koefisien Determinan
Koefisien determinasi dilambangkan dengan r
2
, merupakan kuadrat dari koefisien korelasi. Koefisien ini dapat digunakan untuk menganalisis apakah
variabel yang diduga atau diramal Y dipengaruhi oleh variabel X atau seberapa variabel independen bebas mempengaruhi variabel dependen tak bebas .
Pengujian koefisien determinasi R
2
digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat.
Koefisien deteminasi berkisar antara nol sampai satu 0 R
2
1. Jika R
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas
Variabel X adalah besar terhadap variabel terikat Variabel Y.Adapun rumus persamaan koefisien determinan yaitu:
D = R
2
x 100
BAB III DESKRIPSI LOKASI
3.1. Gambaran Umum RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai