Pendahuluan 1 Tinjauan Pustaka 7 Metodologi Penelitian 24 Hasil Dan Pembahasan Penelitian 38 Kesimpulan Dan Saran

DAFTAR ISI Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran Daftar Singkatan Abstrak Abstract i iii iv v vi vii ix

BAB I Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang

1 1.2 Rumusan Masalah 5

1.3 Tujuan Penelitian

5 1.3.1 Tujuan Umum 5 1.3.2 Tujuan Khusus 5 1.4 Manfaat 6

BAB II Tinjauan Pustaka 7

2.1 Pengertian

7 2.2. Epidemiologi 8

2.3 Indikasi

9 2.4 Kontraindikasi 11 2.5 Prosedur IIU dan Metode Inseminasi 11 2.5.1 Persiapan Semen 11 2.5.2 Kualitas dan Kuantitas Sperma 12 2.6 Stimulasi Ovarium 12

2.6.1 Stimulasi Ovarium Dengan Klomifen Sitrat

13 2.6.2 Stimulasi Ovarium Dengan FSH 13

2.7 Pemilihan Kateter

13 2.7.1 Kateter Kaku 16 2.7.2 Kateter Fleksibel 17 2.8 Cara Inseminasi 17

2.9 Waktu Inseminasi

18 2.10 Metode 18

2.11 Komplikasi

20 Universitas Sumatera Utara

2.12 Kerangka Teori

24

BAB III Metodologi Penelitian 24

3.1 Rancangan Penelitian

24 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 24

3.3 Populasi Penelitian

24 3.4 Sampel Penelitian 24

3.5 Kerangka Konsep

25 3.6 Hipotesis 25

3.7 Kriteria Sampel

25 3.8 Alur Penelitian 26

3.9 Cara Kerja

27 3.10 Batasan Operasional 30 3.11 Analisis Data 36 3.12 Etika Penelitian 37

BAB IV Hasil Dan Pembahasan Penelitian 38

4.1 Karakteristik Pasangan Infertil 38 4.2 Karakteristik Siklus Inseminasi 40 4.3 Kesulitan dan Ketidaknyamanan Prosedur 42 4.4 Hasil Inseminasi Intrauteri 45 4.5 Analisa Uji Hipotesis 47

BAB V Kesimpulan Dan Saran

5.1 Kesimpulan

48 5.2 Saran 49 Daftar Pustaka 50 Lampiran Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Siklus Inseminasi Intrauteri di Eropa 8 Gambar 2 Prosedur Inseminasi Intrauteri 20 Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Karakteristik wanita yang melakukan Inseminasi Intrauteri 38 Tabel 4.2 Karakteristik siklus inseminasi berdasarkan jumlah Folikel , ketebalan endometrium dan motilitas sperma 40 Tabel 4.3 Faktor penyulit yang dijumpai pada saat pelaksanaan IIU 42 Tabel 4.4 Hasil Inseminasi Intrauteri 45 Universitas Sumatera Utara DAFTAR LAMPIRAN 1 Ethical Clearence 55 2 Analisa Statistika 56 3 Lembar Informasi Pasien 69 4 Lembar Persetujuan Pasien 71 5 Tabel Induk Universitas Sumatera Utara DAFTAR SINGKATAN ART : Assisted Reproductive Technology DJJ : Denyut Jantung Janin FERT : Fertility Treatment Other Than ART GS : Gestasional Sac hCG : Human Chorionic Gonadotropin hMG : Human Menopausal Gonadotropin HSA : Human Serum Albumin HSG : Histerosalfingogram IA : Inseminasi Artifisial ICI : Intra Cervical Insemination ICSI : Intracytoplasmic Sperm Injection IIU : Inseminasi Intra Uteri IVF : In Vitro Fertilization LH : Luteinizing Hormone r-FSH : Folicle Stimulating Hormone- recombinant TVS : Trans Vaginal Sonography u-FSH : Folicle Stimulating Hormone-urine USG : Ultrasonografi WHO : World Health Organization Universitas Sumatera Utara PERBANDINGAN TINGKAT KEBERHASILAN KATETER FLEKSIBEL DAN KAKU DALAM INSEMINASI INTRA UTERI Binarwan H, Kaban YB, Divisi Fertilitas Endokrinologi dan Reproduksi – Departemen Obstetri dan Ginekologi Barus RC Fakultas Kedokteran – Universitas Sumatera Utara Medan, Indonesia, Oktober 2013 ABSTRAK Tujuan penelitian : Untuk mengetahui perbandingan keberhasilan inseminasi intra uteri dengan menggunakan kateter kaku dan kateter fleksibel. Desain penelitian : Penelitian ini menggunakan metode Cohort Study dengan analisa observasional, yang dilakukan di Klinik Fertilitas Halim dan Rumah Sakit Ibu dan Anak Stella Maris Medan, dimulai pada Juli 2013 – September 2013. Hasil : Tidak ada perbedaan karakteristik umum antara 60 kasus yang menggunakan kateter kaku dan kateter fleksibel, baik dari segi umur pasangan wanita, durasi infertil, dan jenis infertilitas. Begitu juga halnya dalam karakteristik siklus inseminasi, tidak dijumpai perbedaan bermakna dari jumlah folikel, ketebalan endometrium dan jumlah sperma yang digunakan pada kedua kelompok. Darah pada kateter lebih banyak dijumpai pada kelompok kateter kaku 18 60 dibandingkan dengan kateter fleksibel 17 56.7, tetapi tidak dijumpai perbedaan bermakna melalui uji Chi-Square dengan p0.05. Refluks lebih banyak dijumpai pada kelompok kateter kaku 8 26.7, sebaliknya hanya dijumpai pada 1 kasus yang menggunakan kateter fleksibel 3.3. Dijumpai perbedaan bermakna pada keadaan ini melalui uji Chi-square dimana didapatkan p value 0.05. Keberhasilan inseminasi intra uteri didapatkan lebih tinggi pada kelompok kateter fleksibel 26.7 dibandingkan dengan kateter kaku 20, akan tetapi tidak dijumpai perbedaan bermakna melalui uji Chi-Square dimana didapatkan nilai p sebesar 0.542. Keberhasilan lebih tinggi juga didapatkan pada kelompok kateter tanpa Universitas Sumatera Utara adanya darah pada ujung kateter setelah insersi, tetapi tidak dijumpai perbedaan bermakna antara kelompok dengan adanya darah ataupun tidak. Kesimpulan : Tidak dijumpai adanya perbedaan keberhasilan inseminasi intra uteri baik yang menggunakan kateter kaku maupun fleksibel. Akan tetapi, adalah lebih baik jika para klinisi tetap memperhatikan segi ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh salah satu jenis kateter pada saat prosedur insersi dilakukan. Kata kunci : Inseminasi Intra Uteri, Kateter Kaku, Kateter Fleksibel. Universitas Sumatera Utara COMPARISON OF SUCCESSFUL PREGNANCY RATE BETWEEN FLEXIBLE AND RIGID CATHETER IN INTRA UTERINE INSEMINATION Halim B, Kaban YB, Fertility, Endocrinology and Reproductive Division – Departement of Obstetric and Gynecology Barus RC Medical Faculty – Universitas Sumatera Utara Medan, Indonesia, October 2013 ABSTRACT Objective : To evaluate comparison of succesful pregnancy rate between flexible and rigid catheter in intra uterine insemination. Methods : The study design was an analytic observational with cohort study design to evaluate the comparison of succesful pregnancy rate between flexible and rigid catheter in intra uterine insemination were performed at the Halim Fertility Centre and Stella Maris – Women and Children Hospital in Medan from July until September 2013. Result : There is no difference between the general characteristics of 60 cases of rigid catheters and flexible catheter, both in terms of female partner age, duration of infertility, and type of infertility. From insemination cycle’s characteristics , we found no significant difference in the number of follicles, endometrial thickness and number of sperm used in both groups . Blood on the catheter more often found in groups of rigid catheter 18 60 compared to the flexible catheter 17 56.7 , but we found no significant differences by Chi - Square test with P 0.05 . Reflux more common in rigid catheter group 8 26.7 , whereas only found in 1 case using a flexible catheter 3.3 . We found significant differences through the Chi-square test with p value 0.05 level. Intra-uterine insemination success rate obtained higher in flexible catheter group 26.7 compared with rigid catheter 20 , but we found no significant differences by Chi - Square test whereas p value 0.542. Higher success also earned in the group without the presence of blood on the tip after Universitas Sumatera Utara insertion, but there is no significant differences between groups in the presence of blood or not . Conclusion : There is no difference in the success rate of intra-uterine insemination using either rigid or flexible catheter. However, it is better if clinicians still consider inconvenience or uncomfortable conditions caused by one type of catheter during insertion procedure. Key Words : Intra uterine insemination, Rigid Catheter, Flexible catheter. Universitas Sumatera Utara PERBANDINGAN TINGKAT KEBERHASILAN KATETER FLEKSIBEL DAN KAKU DALAM INSEMINASI INTRA UTERI Binarwan H, Kaban YB, Divisi Fertilitas Endokrinologi dan Reproduksi – Departemen Obstetri dan Ginekologi Barus RC Fakultas Kedokteran – Universitas Sumatera Utara Medan, Indonesia, Oktober 2013 ABSTRAK Tujuan penelitian : Untuk mengetahui perbandingan keberhasilan inseminasi intra uteri dengan menggunakan kateter kaku dan kateter fleksibel. Desain penelitian : Penelitian ini menggunakan metode Cohort Study dengan analisa observasional, yang dilakukan di Klinik Fertilitas Halim dan Rumah Sakit Ibu dan Anak Stella Maris Medan, dimulai pada Juli 2013 – September 2013. Hasil : Tidak ada perbedaan karakteristik umum antara 60 kasus yang menggunakan kateter kaku dan kateter fleksibel, baik dari segi umur pasangan wanita, durasi infertil, dan jenis infertilitas. Begitu juga halnya dalam karakteristik siklus inseminasi, tidak dijumpai perbedaan bermakna dari jumlah folikel, ketebalan endometrium dan jumlah sperma yang digunakan pada kedua kelompok. Darah pada kateter lebih banyak dijumpai pada kelompok kateter kaku 18 60 dibandingkan dengan kateter fleksibel 17 56.7, tetapi tidak dijumpai perbedaan bermakna melalui uji Chi-Square dengan p0.05. Refluks lebih banyak dijumpai pada kelompok kateter kaku 8 26.7, sebaliknya hanya dijumpai pada 1 kasus yang menggunakan kateter fleksibel 3.3. Dijumpai perbedaan bermakna pada keadaan ini melalui uji Chi-square dimana didapatkan p value 0.05. Keberhasilan inseminasi intra uteri didapatkan lebih tinggi pada kelompok kateter fleksibel 26.7 dibandingkan dengan kateter kaku 20, akan tetapi tidak dijumpai perbedaan bermakna melalui uji Chi-Square dimana didapatkan nilai p sebesar 0.542. Keberhasilan lebih tinggi juga didapatkan pada kelompok kateter tanpa Universitas Sumatera Utara adanya darah pada ujung kateter setelah insersi, tetapi tidak dijumpai perbedaan bermakna antara kelompok dengan adanya darah ataupun tidak. Kesimpulan : Tidak dijumpai adanya perbedaan keberhasilan inseminasi intra uteri baik yang menggunakan kateter kaku maupun fleksibel. Akan tetapi, adalah lebih baik jika para klinisi tetap memperhatikan segi ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh salah satu jenis kateter pada saat prosedur insersi dilakukan. Kata kunci : Inseminasi Intra Uteri, Kateter Kaku, Kateter Fleksibel. Universitas Sumatera Utara COMPARISON OF SUCCESSFUL PREGNANCY RATE BETWEEN FLEXIBLE AND RIGID CATHETER IN INTRA UTERINE INSEMINATION Halim B, Kaban YB, Fertility, Endocrinology and Reproductive Division – Departement of Obstetric and Gynecology Barus RC Medical Faculty – Universitas Sumatera Utara Medan, Indonesia, October 2013 ABSTRACT Objective : To evaluate comparison of succesful pregnancy rate between flexible and rigid catheter in intra uterine insemination. Methods : The study design was an analytic observational with cohort study design to evaluate the comparison of succesful pregnancy rate between flexible and rigid catheter in intra uterine insemination were performed at the Halim Fertility Centre and Stella Maris – Women and Children Hospital in Medan from July until September 2013. Result : There is no difference between the general characteristics of 60 cases of rigid catheters and flexible catheter, both in terms of female partner age, duration of infertility, and type of infertility. From insemination cycle’s characteristics , we found no significant difference in the number of follicles, endometrial thickness and number of sperm used in both groups . Blood on the catheter more often found in groups of rigid catheter 18 60 compared to the flexible catheter 17 56.7 , but we found no significant differences by Chi - Square test with P 0.05 . Reflux more common in rigid catheter group 8 26.7 , whereas only found in 1 case using a flexible catheter 3.3 . We found significant differences through the Chi-square test with p value 0.05 level. Intra-uterine insemination success rate obtained higher in flexible catheter group 26.7 compared with rigid catheter 20 , but we found no significant differences by Chi - Square test whereas p value 0.542. Higher success also earned in the group without the presence of blood on the tip after Universitas Sumatera Utara insertion, but there is no significant differences between groups in the presence of blood or not . Conclusion : There is no difference in the success rate of intra-uterine insemination using either rigid or flexible catheter. However, it is better if clinicians still consider inconvenience or uncomfortable conditions caused by one type of catheter during insertion procedure. Key Words : Intra uterine insemination, Rigid Catheter, Flexible catheter. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN