commit to user 23
b. Tight tissue comprehensive
Tight tissue adalah suatu bentuk visual dari ide pemikiran desainer yang akan dipresentasikan kepada klien. Tight tissue hampir sama persis dengan
hasil akhir. Sebuah Tight tissue harus: 1. Jelas arah desainnya
2. Jelas layout dan komposisinya. 3. Mengikutsertakan gambaran image yang akan disertakan.
4. Berdiri sendiri tanpa memerlukan penjelasan dari sang desainer Tight tissue menawarkan sebuah jawaban atau solusi terhadap masalah
desain yang dihadapi. Oleh karena itu sangatlah penting dalam mempersiapkan Tight tissue sebaik mungkin dan se-representatif mungkin
sehingga benar-benar dapat dimengerti oleh klien
http:digilib.petra.ac.idjiunkpes1jdkv2007jiunkpe-ns-s1-2007- 42402252-5494-ad_festival-chapter4.pdf
, diakses 5 April 2010 4.
Menganalisa ide, menyesuaikan dengan tujuan desain .
Proses menganalisa adalah melalui presentasi ide-ide yang telah dikembangkan. Bisa melalui presentasi didalam kelas, atau melalui proses asistensi dengan
pembimbing. Dengan ini, akan terseleksi mana ide yang paling mendekati untuk memecahkan masalah.
5. Mengimplementasikan desain
Desain komprehensif terpilih dieksekusi dalam bentuk prototype atau mock-up.
2. Media
Untuk mewujudkan suatu iklan yang dapat disaksikan ataupun didengar oleh masyarakat luas, maka suatu proses periklanan memerlukan adanya suatu media yang
dapat menyampaikan “keberadaan” iklan tersebut. Media periklanan sendiri dapat dikelompokkan menjadi dua yakni media lini atas above the line dan media lini
bawah below the line Rhenald Kasali, 1992 : 23.
commit to user 24
a. Media lini atas
Merupakan media yang cenderung menjadi media primer, antara lain : iklan-iklan yang dimuat dalam media cetak koran, majalah, tabloid,dll, media elektronik
televisi, radio, bioskop,dll serta media luar ruang seperti billboard dan angkutan. b.
Media lini bawah Merupakan media yang cenderung hanya mejadi media sekunderpelengkap yang
antar lain terdiri dari direct mail, pameran, point of sale display material poster, banner, dll, kalender, agenda, gantungan kunci atau tanda mata.
3. Sign System
Tantangan untuk membuat sistem tanda adalah membuatnya dengan sederhana namun dapat berbicara menyampaikan pesannya. Dapat berbicara lintas budaya
dengan kata lain sistem tanda harus mampu dimengerti oleh manusia dari latar budaya yang berbeda.
a. Sejarah Sign System Sign system muncul sejak ribuan tahun yang lalu, simbol tersebut ada sejak
awal abad 20 karena pada saat itu simbol dianggap penting untuk menyamakan persepsi di seluruh dunia agar dapat dimengerti secara universal. Pada tahun 1909,
di Paris diadakan konvensi pengguna kendaraan bermotor International yang menghasilkan sistem tanda lalu lintas yang menunjukkan kondisi jalan berbahaya,
seperti sistem tanda untuk jalan yang berlubang, persimpangan jalan, jalan berliku- liku, persimpangan jalan rel kereta api. Sistem itu diadopsi oleh beberapa Negara di
Eropa dan akhirnya diadopsi oleh beberapa Negara di dunia.
http:digilib.petra.ac.idjiunkpes1jdkv2006 jiunkpe -ns- s1-2006-42402073-4259-perpus_ukp-chapter2.pdf
, diakses 5 Maret 2009
b. Arti Sign System Sign Communication Design adalah desain komunikasi lingkungan yang
mengatur informasi mengenai lingkungan seperti tanda-tanda yang memudahkan orang untuk menguasai lingkungan yang bersangkutan.
commit to user 25
Kategori Sign Communication Design dapat dibagi menjadi environment field, function intention, and factor media dan materials. Desain komunikasi
tanda termasuk di dalam environmental graphic design. Environmental graphic design baru dikenal dan dirasa perlu oleh masyarakat selama kurang lebih dua
dekade, walaupun sebenarnya sign design telah menjadi tren lebih dari 80 tahun. Environmental graphic design atau sign system adalah kumpulan dari tanda-
tanda rambu-rambu Signage individual yang telah didesain untuk mengidentifikasikan atau mengarahkan lalu lintas dan atau sebuah bangunan yang
kompleks atau berkelompok. Hal-hal yang menyangkut tanda sebagai sebuah sistem harus berdasarkan elemen-elemen desain, seperti: bahan-bahan, bentuk-bentuk,
warna dan elemen desain lainnya. Tanda adalah suatu bentuk dari komunikasi yang di dalam kehidupan modern
sangat diperlukan sebagai suatu sarana informasi yang efektif untuk memperlancar kegiatan yang menyangkut masyarakat luas. Tanda-tanda tersebut seperti rambu-
rambu lalu lintas mengenai larangan, rambu peringatan, anjuran dan sebagainya. Walaupun tanda-tanda itu sering dijumpai di jalan-jalan, namun dalam penerapan
dan penggunaannya tidak terbatas hanya di jalan-jalan saja, hal tersebut dapat diaplikasikan di dalam gedung, toko-toko, rumah sakit, tempat hiburan, dan
sebagainya. Tanda-tanda tersebut pada dasarnya mengungkapkan makna aturan- aturan yang merupakan standar internasional, sehingga akan mudah untuk dipahami
maksudnya oleh setiap orang di dunia. http:digilib.petra.ac.idjiunkpes1jdkv
2006 jiunkpe-ns-s1-2006-42402073-4259-perpus_ukp-chapter2.pdf , diakses 5
Maret 2010
1. Tanda Petunjuk dan Informasi c. Jenis-jenis Tanda Signage
Dalam sistem komunikasi visual Sign System, Signage mengalami perkembangan dan terdapat lima macam dasar dari jenis-jenis Signage dengan
kode-kode yang mudah untuk diingat, kelima jenis tanda tersebut adalah:
commit to user 26
Tanda ini untuk membimbing pemakainya dengan menginformasikan di mana suatu lokasi atau benda tersebut berada, juga disaat kantor-kantor atau toko-toko
yang sedang buka atau tutup, dan informasi-informasi lainnya. 2. Tanda Petunjuk Arah
Adalah tanda-tanda yang mencakup arah panah yang mampu mengarahkan pemakainya menuju suatu tempat seperti sebuah ruangan, toko, jalan ataupun
fasilitas lain. 3. Tanda Pengenal
Tanda ini adalah suatu tanda untuk menunjukkan suatu identitas, seperti: sebuah kantor, toko, suatu fasilitas, atau sebuah gedung.
4. Tanda Larangan dan Peringatan Tujuan dari tanda ini adalah untuk menginformasikan kepada pemakai mengenai
apa yang tidak boleh dikerjakan atau dilarang dan untuk menginformasikan bahwa si pemakai harus hati-hati, biasanya dinyatakan dengan simbol-simbol
atau dikombinasikan dengan kata-kata. 5. Tanda Pemberitahuan Resmi
Tanda ini menunjukkan informasi tentang pemberitahuan resmi dan agar tidak dikacaukan dengan tanda-tanda petunjuk orientation sign.
http:digilib.petra.ac.idjiunkpes1jdkv2006jiunkpe-ns-s1-2006-42402073-4259- perpus_ukp-chapter2.pdf
, diakses 5 Maret 2010
d. Faktor-faktor Penting Dalam Membuat Tanda-tanda Tiga elemen dasar dalam membuat tanda, yaitu: informasi, teknologi, dan
material. Bagan ini menunjukkan bagaimana cara memikirkan tanda-tanda dan bagaimana tanda-tanda tersebut berhubungan dengan sociological
dan environmental factor.
Pertama-tama saat manusia bereaksi dengan kegiatan dan benda, manusia membutuhkan informasi dan teknologi. Informasi digunakan oleh manusia untuk
berinteraksi dengan kegiatan. Sedangkan teknologi, sangat dibutuhkan manusia
commit to user 27
untuk menciptakan benda. Ketika benda digunakan untuk kegiatan, mereka menjadi material dan mengalami perubahan informasi. Simbol mengacu pada gambaran
semiotik tentang inti dari tanda-tanda. Tanda-tanda memegang hubungan penting antara manusia, kegiatan dan benda, dengan tiga faktor ini, sign adalah basic entity.
Saat membuat tanda-tanda dari sudut pandang fungsional, elemen-elemen dasar yang membentuk tanda tersebut adalah informasi, material dan teknologi. Masing-
masing dari elemen tersebut harus dipertimbangkan dalam hubungan khusus antara manusia, kegiatan dan benda.
http:digilib.petra.ac.idjiunkpes1jdkv2006jiunkpe -ns-s1-2006-42402073-4259-perpus_ukp-chapter2.pdf
, diakses 5 Maret 2010.
e. Fungsi Sign System Tiga fungsi dasar dari environtental graphic design adalah: untuk membantu
para pengguna untuk menguasai suatu tempat dengan cara mengidentifikasikan, mengarahkan, dan menginformasikan tempat yang bersangkutan ke bentuk visual.
Ada tiga macam tanda, yaitu: 1.
Identifying signs menandai area- area dan tempat-tempat khusus seperti parkir, fasilitas-fasilitas
rekreasi dan taman. 2.
Directional signs mengarahkan orang ke tempat-tempat dan area-area tadi.
3. Decorative signs
seperti flags dan banner yang tidak mengarahkan atau mengidentifikasikan pesan-pesan, tetapi untuk mempromosikan events, seasons, holidays atau hasil-
hasil, misalnya sports victories. Dalam beberapa jenis bisnis, outdoor sign adalah kunci untuk menarik
konsumen. Perusahaan seperti motel, restoran, dan lain-lain harus memiliki sign yang efektif untuk menarik pelanggan yang baru pertama kali melihat. Sementara
prinsip-prinsip desain yang umum yang harus diikuti, ada satu hal tambahan yang
commit to user 28
sangat penting, tanda-tanda tersebut harus terlihat dari jarak jauh. Hal ini termasuk penggunaan tipografi yang terbaca dari jarak jauh.
Sebuah sign system yang baik adalah lebih dari sekedar koleksi tanda yang diletakkan saat dibutuhkan. Tanda terlihat lebih nyata terlihat, legible, akurat dan
dapat dipercaya, didesain dengan baik, dan meletakkan informasi di tempat yang tepat, tetap untuk membimbing, menunjukkan dan menginformasikan orang saat
mereka melewati bangunan-bangunan dan ruang-ruang. Tujuannya adalah untuk mempresentasikan informasi secara konsisten sehingga orang dapat belajar untuk
mencari tempat yang tepat, untuk mengenalnya secara mudah dan untuk mengikutinya dengan percaya diri.
Secara umum, manusia membutuhkan informasi saat mengambil keputusan, dalam pintu masuk dan pintu keluar, sepanjang koridor, dan pada persimpangan,
tangga, elevator, dan lain sebagainya. Sebuah tanda yang baik menyampaikan persoalan yang penting dalam informasi. Tanda dapat membantu orang untuk
menemukan jalan dan memutuskan dengan mudah dan menyenangkan, untuk bergerak tanpa kebingungan dari keputusan dan keputusan, dan memperhatikan
serta mengerti seluruh tanda peraturan dan informasi tentang kondisi tertentu. http:digilib.petra.ac.idjiunkpes1jdkv2006jiunkpe-ns-s1-2006-42402073-4259
-perpus_ukp-chapter2.pdf , diakses 5 Maret 2010.
f. Persyaratan atau Pedoman Membuat Tanda yang Baik 1.
Copy Wording a
Kata-kata yang digunakan untuk tanda-tanda harus benar-benar jelas, headline dan teks harus konsisten, sesingkat mungkin, positif dan tidak abigu.
b Sebisa mungkin hindari penggunaan singkatan.
c Biasanya tidak menggunakan tanda baca, garis bawah, koma, titik dua.
2. Letterform
commit to user 29
Huruf yang serif atau sanserif yang klasik, seperti Times atau Helvetica adalah pilihan desain yang aman. Penggunaan bentuk huruf yang tidak biasa dan aneh
membuatnya sulit untuk dikenali dan dibaca. 3.
Legibility Artinya adalah bahwa bentuk huruf dapat dilihat dan dikenali dengan mudah. Hal
ini sangat penting dalam situasi tertentu yang membutuhkan kecepatan untuk menangkap pesan yang ingin disampaikan, seperti petunjuk, tanda yang
mengarahkan pergerakan, seperti exit, warning, dan tanda-tanda penyelamat. Mata harus dapat menangkap gambaran secara cepat. Hairline strokes tidak
dapat dilihat dari kejauhan dan mengurangi legibility. Bentuk di dalam huruf harus tetap jelas. Huruf condense lebih legible daripada yang lebih lebar.
Pemilihan ketebalan-ketipisan, kekontrasan stroke dan proporsi juga penting. Kata-kata dibaca dan dikenali sebagai satu kesatuan bentuk bukan dari bentuk
setiap hurufnya. Letterspacing harus dapat menciptakan irama visual yang konsisten dari strokes dan spaces.
4. Colour and material
Warna adalah aspek penting dari lainnya dari desain tanda dan secara alamiah tidak dapat dipisahkan dari material yang dipilih. Fungsi warna dalam
penandaan: warna dapat menciptakan suasana, warna dapat memberikan kesan kesatuan atau kesan pembedaan, warna dapat mempersatukan gedung-gedung
yang berbeda ukuran, material atau gaya, dan juga dapat dapat digunakan sebagai alat informasi dan alat pengkodean arah dan membedakan satu kategori
informasi dengan lainnya. Warna dapat memberikan kesan berat atau ringan. Dan warna mengekspresikan karakter dari materialnya. Selain itu warna-warna
mempunyai makna-makna simbolis tertentu yang melekat padanya. 5.
Size Ukuran huruf harus sesuai dengan peran huruf dan tergantung dari lingkungan
tempat tanda itu nantinya akan diletakkan. Huruf yang besar harus optically
commit to user 30
balanced. Ukuran huruf berhubungan dengan unsur-unsur desain lain yang telah ada seperti warna dan bentuk huruf.
6. Positioning
Posisi huruf harus benar dalam hubungannya dengan latar belakang dan juga orang-orang yang akan membacanya. Orang biasanya melihat tanda sebagai
bagian dari lingkungan, kecuali jika tanda menyediakan informasi yang dibutuhkan. Tanda-tanda harus diposisikan tanpa halangan dengan menggunakan
normal field of vision dari seseorang dan sight lines. 7.
Normal Field of Vision . Area di luar
sudut ini cenderung terlihat dengan detail yang sangat kurang. Walaupun sebenarnya orang dapat memperbesar sudut pandang penglihatan mereka dengan
menggerakkan kepala, namun kebanyakan orang cenderung menolak melakukan usaha ini.
8. Background
Dalam penandaan, latar belakang sebuah tanda atau sistem tanda adalah tiga dimensi dan dapat memainkan peranan penting dalam desain. Latar belakang
bisa berupa sebuah lingkungan bangunan, lingkungan pedesaan, interior atau eksterior. Desainer harus memperhatikan faktor-faktor lingkungan seperti langit,
ruangan, cahaya, pergerakan dan sebagainya. 9.
Ambient Ligthting Ambient Ligthting dalam sebuah lingkungan adalah pertimbangan penting
lainnya. Jika Ambient Ligthting berkurang maka kekontrasan antara latar belakang dengan copy menjadi bertambah. Hal ini bisa dicapai dengan
memberikan warna yang terang pada copy dan warna gelap untuk background. 10.
Plans Plans berskala merupakan perlengkapan penting untuk desainer dan merupakan
bantuan bagi desainer. Ini memungkinkan desainer untuk melihat seluruh pola dengan skala dan proporsi yang benar. Ini merupakan yang sangat besar dalam
commit to user 31
merencanakan perkiraan jarak dan posisi tanda secara akurat. Plans yang dibutuhkan untuk merencanakan penandaan meliputi:
- A street plan, menunjukkan hubungan antara gedung dengan jalan yang mengelilinginya.
- An exterior location plan menunjukkan sirkulasi lalu lintas daerah luar.
- An interior plan menunjukkan sirkulasi lalu lintas daerah internal.
- Floor plans menunjukkan setiap lantai gedung.
http:digilib.petra.ac.idjiunkpes1jdkv2006 ns-s1-2006-42402073-4259-perpus_ukp-chapter2.pdf
, 5 diakses Maret 2010
1. Merah : untuk tanda larangan dan bahaya
.
g. Dasar-dasar tentang Warna dalam Sign System Warna merupakan satu faktor penting yang dapat menunjang sebuah tanda.
Simbol, logotype, dan warna adalah tiga elemen visual yang diperlukan dalam menyusun sebuah tanda. Pemilihan warna yang tepat dapat membuat sebuah simbol
tampak lebih hidup dan lebih menarik untuk diamati, meningkatkan kesadaran, serta memudahkan untuk diingat.
Simbol-tanda memiliki beragam bentuk, dan masing-masing memiliki warna yang khusus. Bentuk dan warna dikombinasikan untuk menguatkan efektivitas
komunikasi. Arti dari tiap warna yang digunakan untuk tanda, sebagai berikut:
2. Hijau : untuk tanda gawat darurat, pertolongan pertama, dan proteksi kebakaran.
3. Kuning : untuk tanda perhatian dan hati-hati
4. Biru : untuk tanda perhatian hati-hati
5. Hitam : untuk simbol pada tanda yang menggunakan merah, kuning, juga suatu
tanda kewajiban. 6.
Putih : untuk semua simbol dalam kelompok tanda-tanda lainnya, atau dapat digunakan pada semua tanda di atas.
commit to user 32
Dalam sebuah logo atau simbol warna dapat tampil sebagai representasi simbolik dan dapat juga secara psikologis. Pada simbol yang bersifat persuasif,
warna tampil secara psikologis yang dapat mempengaruhi orang yang melihatnya, sedangkan pada logo yang bersifat informatif warna tampil sebagai representasi
simbolik. http:digilib.petra.ac.idjiunkpes1jdkv2006jiunkpe-ns-s1-2006-
42402073-4259-perpus_ukp-chapter2.pdf , diakses 5 Maret 2010
a Karakteristik Arsitektur Ruangan
h. Lokasi dan Letak Signage Menurut lokasi penempatannya sign dibedakan menjadi dua, yaitu di dalam
ruangan dan di luar ruangan. 1. Sign di dalam ruangan Interior Sign
Pada area parkir yang jarang terdapat dinding dipergunakan sign yang menggantung di langit-langit atau dapat dicat pada tiang yang rendah.
b Fungsi Ruangan
Pada gang atau lorong,rak-rak seperti pada perpustakaan penempatan rambu akan berfungsi dengan baik apabila digantung pada langit-langitatau dapat
ditempelkan pada sisi kanan dinding dan tingginya di atas kepala. c
Objek Penghalang Ada dua tipe penghalang pandangan terhadap rambu, yaitu bersifat permanen
dan non permanen. Yang bersifat permanen seperti dinding, tiang, eskalator, dan objek lain yang kemungkinan mengganggu pandangan. Dan yang bersifat
non permanen seperti meja, kursi, lemari, tanaman hias, dan cermin. d
Sudut Pandang Sign harus sering terpasang pada sudut yang terbaca pada dua sisi atau tiga sisi
atau empat sisi sekaligus. e
Hubungan sign dengan sign lain dalam satu gedung Letak sign harus dihindarkan dari gangguan sign lain yang bisa menimbulkan
kerancuan dalam pemasangan pesan.
commit to user 33
2. Sign di luar ruangan Eksterior Sign Faktor dasar yang mempengaruhi penempatan sign diluar ruangan adalah:
a. Memperhitungkan sirkulasi atau arah lalu lintas operasional.
b. Gerakan lalu lintas dan pejalan kaki menuju lokasi penempatan sign.
c. Sign harus diletakkan pada alur lalu lintas yang mempunyai efektivitas dan
legibilitas yang maksimum. d.
Penghalang garis pandang yang bersifat sementara. Biasanya pejalan kaki atau kendaraan yang lewat menghalangi pandangan.
e. Hubungan antara berbagai sign. Diluar ruang, kemungkinan ada banyak sign
yang tidak berhubungan dengan sign yang kita pasang. f.
Sign yang terlihat dari berbagai arah seperti pada penempatan jalan. Sudut pandang normal yang dilihat pengamat. Ukuran sudut pandang
pengamat dengan sign harus tidak kurang dari 60° agar sign mudah dibaca. .
http:digilib.petra.ac.idjiunkpes1jdkv2006jiunkpe-ns-s1-2006- 42402073-4259-perpus_ukp-chapter2.pdf
, diakses 5 Maret 2010
Bahan yang dipergunakan untuk sign tergantung pada lokasi penempatan sign dan untuk sign di dalam ruangan tentu saja berbeda dengan sign di luar ruangan.
Hal ini disebabkan karena untuk penempatan di dalam suatu ruangan, sign akan mempunyai suatu kelebihan seperti sign di dalam ruangan lebih aman dari coretan,
dan lebih terlindungi dari pengrusakan. Terutama dalam ruangan ber-AC, bahan sign tersebut akan awet dan tahan lama jika difinishing dengan bahan yang tepat.
Bahan tersebut antara lain: kayu, triplek, laminasi dengan tekanan tinggi formica, micarta, logam tembaga dan kuningan, aluminium, baja anti karat, baja, plastik
acrylic, vinyl, fiberglass, polycarbonate, plastik laminasi, kaca, neon.
i. Bahan yang Dipergunakan untuk Signage