Manfaat Perancangan Keadaan Umum Pasar Klithikan Notoharjo 1.

commit to user 9

D. Tujuan Perancangan

Adapun tujuan dari strategi promosi dan periklanan Pasar Klithikan Notoharjo Semanggi adalah kurang lebih dari jawaban rumusan masalah yang diutarakan diatas, yakni : a. Merancang desain komumikasi visual sebagai sarana penunjang promosi pasar Klithikan Notoharjo Semanggi yang menarik dan komunikatif. b. Memvisualisasikan desain komunikasi visual sebagai media promosi. c. Memilih dan merancang penempatan media komunikasi visual yang efektif dan tepat sasaran.

E. Manfaat Perancangan

Perancangan desain komunkasi visual sebagai promosi pasar Klithikan Notoharjo Surakarta mempunyai manfaat sebagai berikut : a. Manfaat Praktis 1. Menjadikan pasar Klithikan Notoharjo Semanggi lebih dikenal oleh masyarakat luas dengan citra yang lebih baik. 2. Menjadikan pasar Klithikan Notoharjo Semanggi lebih banyak dikunjungi konsumen. 3. Menjadikan pedagang pasar Klithikan Notoharjo Semanggi memperoleh laba penjualan yang lebih banyak sehingga mereka tetap berdagang di pasar Klithikan Notoharjo Semanggi. b. Manfaat Teoritis 1. Menambah khasanah ilmu bagi dunia pendidikan yang dapat dipakai sebagai bahan acuan bagi mahasiswa dalam menyusun perancangan tugas akhir yang sejenis. 2. Perancangan ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk mempromosikan pasar lain di Surakarta. commit to user 10

F. Metode Perancangan 1.

Metode Pengumpulan Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi serta megingat begitu terbatasnya waktu, biaya, tenaga dan begitu besar atau banyaknya sumber data maka penulis memutuskan untuk menggunakan teknik cuplikan sampling. Adapun penjelasan mengenai metode- metode pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut : Data

a. Cuplikan Sampling

Teknik cuplikan merupakan suatu bentuk khusus proses bagi pemusatan atau pemilihan dalam penelitian yang mengarah pada seleksi. Cuplikan berkaitan dengan pembatasan jumlah dan jenis dari sumber data yang akan digunakan dalam penelitian. HB. Sutopo, 2002 : 55-56. Jenis teknik cuplikan yang dipilih penulis adalah ”purposive sampling”. Pilihan sampel diarahkan pada sumber data yang dipandang penting yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti HB. Sutopo, 2002 : 36.

b. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku obyek sasaran Abdurrahmat Fathoni, 2006 : 104. Observasi dilakukan penulis dengan pengamatan langsung ke lokasi pasar Klithikan Notoharjo Semanggi untuk memperoleh data tentang kondisi pasar yang meliputi, kondisi bangunan, fasilitas, perilaku pedagang dan pembeli, jenis barang dagangan dan lingkungan pasar Klithikan Notoharjo Semanggi sekitar. Hasil observasi kemudian dicatat penulis untuk memperkaya referensi yang selanjutnya digunakan sebagai dasar penyusunan promosi pasar Klithikan Notoharjo. Observasi juga dilakukan penulis dengan menggunakan instrumen observasi berupa kamera. Oleh karena itu dalam hal ini jenis observasi yang dilakukan penulis tersebut adalah sejenis observasi sistematis. Observasi yang dilakukan dengan menggunkan kamera menghasilkan gambar foto. Kemudian commit to user 11 gambar foto tersebut sebagian dipilih untuk dijadikan penulis sebagai materi iklan. Adapun yang menjadi obyek observasi yang dilakukan penulis kurang lebih sebagai berikut: bagian depan atau pintu gerbang pasar, kios atau tempat berdagang pedagang dengan pembatasan minimal satu kios untuk tiap jenis kelompok pedagang, pedagang dan pengunjung pasar dengan pembatasan di satu kios pedagang dan lokasi fasilitas-fasilitas yang dimiliki pasar dan lokasi kantor.

c. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban datang diberikan oleh yang diwawancara Abdurrahmat Fathoni, 2006 : 105. Wanwancara dilakukan untuk menggali informasi atau data yang lebih mendalam tentang aspek-aspek yang berkaitan dengan pasar Klithikan Notoharjo, yaitu mengenai segmentasi pasar, target audience pasar dan usaha- usaha yang pernah dilakukan untuk mengembangkan pasar Klithikan Notoharjo Semanggi. Wawancara tersebut dilakukan kepada petugas pengelola pasar, pengurus paguyuban pedagang, para pedagang dan pengunjung pasar Klithikan Notoharjo Semanggi. Wanwancara juga dilakukan untuk mengetahui pendapat masyarakat mengenai pasar Klithikan Notoharjo.

d. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Dalam metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah-majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya Suharsimi Arikunto, 2006 : 158. Dalam pengumpulan data dengan Metode dokumentasi ini penulis mengambil dokumen berupa photo-photo, surat kabar dan media promosi yang pernah dirancang dan arsip-arsip mengenai daftar jumlah pedagang beserta jenis dagangannya, pengurus pasar Klithikan Notoharjo Semanggi dan commit to user 12 inventaris pasar. Data yang diambil dapat digunakan sebagai bahan acuan penyusunan promosi pasar Klithikan Notoharjo Semanggi.

2. Metode

a. Metode Analisis Kualitatif Analisis Berdasarkan permasalahan yang ada, penulis dalam hal ini menggunakan metode deskriptif kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berwujud kata-kata dalam kalimat atau gambar-gambar yang mempunyai arti lebih dari sekedar angka-angka atau jumlah H.B Sutopo, 1988 : 10. Metode ini dipilih karena lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda, dapat menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dengan responden dan lebih peka serta lebih menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. b. Metode Analisis SWOT Metode Analisis SWOT dimaksudkan untuk memeriksan dan mennginventarisasi sebanyak mungkin kekuatan strength, kelemahan weakness, kesempatan oportunities dan ancaman threat yang dimiliki pasar Klithikan Notoharjo Semanggi yang digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk menemukan solusi untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi di pasar Klithikan Notoharjo Semanggi. Metode analisis SWOT dirumuskan menjadi 4 empat elemen. Dua elemen pertama, kekuatan strenght dan kelemahan weakness adalah faktor yang datang secara internal dari pasar Klithikan Notoharjo Semanggi. Faktor- faktor tersebut diantaranya meliputi fasilitas pasar, produk pasar, kondisi lokasi, penggunaan teknologi dan pelayanan terhadap konsumen. Dua elemen yang lain, kesempatan opportunity dan ancaman threats adalah faktor yang datang dari luar eksternal pasar Klithikan Notoharjo Semanggi yang diantaranya meliputi aspek ekonomi, kebijakan politik seputar pembagunan pengembangan pasar, kondisi lingkungan dan masyarakat sosial sekitar pasar, dan situasi ekonomi yang sedang terjadi. commit to user 13 G. PROSEDUR PERANCANGAN Bagan Prosedur Perancangan Gambar 1. Bagan Prosedur Perancangan Latar Belakang Perumusan Masalah Ruang Lingkup Perancangan Konsep tentang Bentuk Karakter Penyusunan Konsep Perancangan Konsep Tentang Isi Pesan Pengembangan Perancangan Visual Thumbnail Final Design Pengumpulan dan Analisis Data Tujuan Perancangan Metode Perancangan Tight Tissue commit to user 14 BAB II LANDASAN PERANCANGAN

A. Kajian Teori 1. Desain Komunikasi

Garis memberikan arah dalam karya desain. Garis dapat memberikan kesan gerak, tenang, tergantung, pemanfaatannya dalam desain. Kesan memanjang atau melebar dapat diberikan melalui penampilan garis, tergantung perletakannya pada desain. Kesan ini berkaitan dengan efek psikologis yang ditimbulkannya. Unsur garis dapat membentuk gambar dua dimensi yang Visual a. Desain Secara harfiah kata desain berasal dari bahasa Inggris “design” artinya merencana atau merancang. Sedangkan “design” berasal dari bahasa latin “designare” artinya memberi tanda batas. Pemikiran tentang merancang atau mendesain telah muncul bersamaan dengan adanya kehidupan di muka bumi, yakni ketika Adam dan Hawa diturunkan di muka bumi. Ketika itu mereka berusaha untuk menciptakan sebuah pakaian untuk menutup bagian yang “berbeda” dalam upaya meningkatkan derajat dan martabat serta meningkatkan taraf hidupnya. Sehingga tidak dapat dipungkiri lagi bahwa desain selalu diawali dengan persoalan keinginan akan pemenuhan suatu kebutuhan. Seiring berjalannya waktu manusia terus mempelajari dan mengembangkan ilmu desain untuk mendesain sesuatu agar lebih sempurna sesuai dengan kebutuhan dan kepuasan. Akhirnya teori-teori desainpun diperkenalkan oleh para ilmuwan untuk kepentingan pendidikan. Berikut adalah teori desain menurut Margana 2000 : 12-30 : 1. Unsur-unsur desain a. Garis 14 commit to user 15 disebut bentuk kontur atau shape. Selanjutnya dapat berkembang membentuk tiga dimensi yang disebut bentuk massa. b. Bidang Bidang dalam desain terbentuk oleh pemakaian garis, warna, dan lain-lain. Pemanfaatan bidang dapat terdiri atas satu atau lebih kombinasi unsur-unsur desain yang telah disebutkan di atas. c. Bentuk Bentuk merupakan penggambaran sesuatu obyek yang dapat terlihat oleh mata kemudian kesannya dipindahkan pada bidang gambar melalui torehan, garis warna dan lain-lain. d. Warna Warna dalam desain mempunyai tempat khusus terutama dalam kaitannya dengan efek psikologis yang ditimbulkannya pada makhluk hidup terutama manusia. Warna dapat menimbulkan kesan rasa hangat, dingin, atau merupakan peringatan terhadap. Sesuatu bahaya. Warna bahan dapat dikelompokkan menjadi: Warna pokok primer, merah, kuning, biru. Warna sekunder: jingga orange, hijau, violet ungu dan warna tertier yaitu campuran antara warna primer dengan warna sekunder. e. Tekstur Tekstur yaitu kualitas permukaan dari suatu benda. Kualitasnya tidak semata dirasakan melalui rabaan, tetapi juga kejelasan visual memiliki kualitas taktil tactile quality f. Nada gelap terang Gelap terang light and shade merupakan unsur desain yang perlu dipertimbangkan dalam berbagai desain. Hal ini sangat penting terutama dalam desain yang berkaitan dengan lingkungan, baik itu benda dalam lingkungan atau lingkungannya sendiri. Dalam hal ini faktor pencahayaan sangat menentukan baik pencahayaan alamiah maupun pencahayaan buatan. commit to user 16 2. Prinsip-prinsip desain a. Proporsi dan perbandingan proportion and scale Proporsi dan skala menunjukkan hubungan antara ukuran-ukuran bidang dalam layout keseluruhan. Hal ini berkaitan dengan perbandingan satu bagian terhadap keseluruhan atau satu bagian dengan bagian yang lainnya. b. Keseimbangan balance Keseimbangan merupakan kualitas dalam suatu ruang dan member rasa tenang. Hal ini berhubungandengan kesan berat pada penglihatan. Dalam menyusun benda atau menyusun unsur rupa. Faktor keseimbangan sangat menentukan nilai artistic dari sebuah komposisi yang dibuat. Oleh karena itu, penerapan keseimbangan diperlukan kepekaan perasaaan dari seorang perancang. c. Irama ritme Irama adalah “gerak” atau “getaran” atau “denyut” yang beraturan. Untuk lebih jelasnya irama merupakan untaian kesan gerak yang ditimbulkan oleh unsure-unsur rupa yang dipadukan secara berdampingan dan secara keseluruhan dalam suatu komposisi. d. Penekanan, penguatan atau aksentuasi emphasis Dalam desai, emphasis merupakan penarik perhatian atau pusat perhatian focus of interest. Penarik perhatian dapat berupa suatu unsur atau kelompok unsur seperti bentuk, warna, garis dan lain-lain. Agar menjadi pusat perhatian, unsure-unsur rupa tersebut dapat diubah warnanya, ukurannya maupun cara meletakkannya. e. Kesatuan atau keselarasan unityharmony Desain yang tidak mempunyai unsur pemersatu akan terlihat kacau, tetapi tanpa keragaman variety juga menimbulkan desain menjadi kurang menarik. Oleh karena unsur-unsur harus disusun secara menyatu agar membentuk satu kesatuan yang memiliki nilai-nilai yang lebih dari jumlah commit to user 17 elemennya sehingga terjelma sebuah bentuk karya desain yang menarik dan memiliki makna.

b. Komunikasi

Menurut Kismiaji, kata komunikasi berarti menyampaikan suatu pesan dari komunikator penyampai pesan kepada komunikan penerima pesan melalui suatu media dengan maksud tertentu. Komunikasi sendiri berasal dari bahasa Inggris communication yang diambil dari bahasa Latin “communis” yang berarti “sama” dalam Bahasa Inggris: common. Kemudian komunikasi dianggap sebagai proses menciptakan suatau kesamaan commonness atau suatau kesatuan pemikiran antara pengirim komunikator dan penerima komunikan http:islamicgraphicdesign.blogdetik.com , diakses 5 April 2010 . Sedang menurut A Kurnia dan Edi Sudadi 1998 : 3 Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin “communicare” yang artinya memberitahukan, berpartisipasi, menjadikan milik bersama. Sehingga dengan demikian komunikasi mengandung maksud memberitahukan dan menyebar informasi, berita, pesan, ide-ide, nilai-nilai untuk menggugah partisipasi agar hal-hal yang diberitahukan itu menjadi milik bersama commoness. Menurut Freddy Adiono Basuki dalam Pujiriyanto 2002 : 13, communication atau komunikasi diartikan sebagai cara penyampaian pesan yang diwujudkan dalam bentuk lambang-lambang sebagai paduan pikiran dan perasaan yang berupa ide, gagasan yang dilakukan seseorang kepada orang lain, baik secara langsungtatap muka maupun tidak langsung melalui media dengaan tujuan mengubah sikap atau perilaku. Adapun pengertian komunikasi langsung dan komunikasi tidak langsung menurut Edward Sapir dalam A Kurnia dan Edi Sudadi 1998 : 3-4 yang membagi komunikasi menjadi dua macam jenis komunikasi tersebut adalah sebagai berikut : commit to user 18 1. Komunikasi langsung Adalah komunikasi yang tidak menggunakan alat media. Disebut pula dengan istilah proses primer. Komunikasi ini berbentuk bahasa, gerakkan-gerakan yang mempunyai arti khusus, aba-aba dan sebagainya. 2. Komunikasi tidak langsung Adalah komunikasi yang menggunakan alat media. Disebut juga proses skunder. Dalam kegiatan proses skunder ini orang menggunakan mekanisme untuk melipatgandakan jumlah penerima pesan ataupu untuk menghadapi hambatan-hambatan seperti misalnya hambatan geografis dan sebagainya. Komunikasi memiliki beberapa unsur, menurut B. Audrey Fisher unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut : a. Komunikator Komunikator adalah individu atau kelompok yang mengambil prakarsa dalam mengadakan komunikasi dengan individu atau kelompok lain yang menjadi sasarannya. b. Komunikan Komunikan adalah obyek sasaran dari kegiatan komunikasi, yaitu pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikator akan diterima oleh sasarannya, yaitu komunikan. c. Message Unsur ini merupakan inti perumusan tujuan dan maksud dari komunikator kepada komunikan. Unsur ini sangat menentukan dalam tercapainya kondisi sukses suatu komunikasi. Message harus menyarankan sesuatu jalan untuk memperoleh kebutuhan yang layak bagi situasi kelompok di mana kesadaran pada saat ia digerakkan untuk memberikan respon yang dikehendaki. d. Feedback Feedback adalah arus umpan balik dalam rangka proses komunikasi. Di mana arus umpan balik ini selalu diharapkan oleh seseorang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan komunikasi, dalam arti feedback yang menyenangkan. commit to user 19 Di dalam proses komunikasi, feedback juga merupakan unsur yang penting, karena memberikan kepada komunikator suatu informasi tentang bagaimana komunikasi menginterpretasikan pesan yang diterimanya. Menurut Teguh Meinanda feedback terdiri dari 4 jenis, yaitu: 1. Zero feedback Yaitu feedback yang diterima komunikator dari komunikan, dimana komunikator tidak dapat mengerti tentang apa yang dimaksud komunikan. 2. Positive feedback Yaitu pesan yang dikembalikan komunikan kepada komunikator dapat dimengerti dan mencapai persetujuan. Komunikan bersedia berpartisipasi memenuhi ajakan seperti yang termuat dalam pesan yang diterimanya. 3. Neutral feedback Yaitu feedback yang tidak memihak, artinya pesan yang dikembalikan oleh komunikan kepada komunikator tidaklah relevan atau tidak ada hubungannya dengan pesan atau masalah yang disampaikan komunikator kepada komunikan. 4. Negative feedback Yaitu pesan yang dikembalikan oleh komunikan kepada komunikator tidaklah mendukung menentang, yang berarti terjadi kritikan dan kemarahan. Dalam dunia Desain Komunikasi Visual juga menggunakan komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada khalayak. Dimana merupakan suatu tantangan tersendiri dalam mengkomunikasikan suatu pesan dengan media periklanan yang digunakan. Perancangan komunikasi visual desain adalah suatu solusi yang tepat dan salah satu sarana komunikasi yang efektif dalam proses dan kegiatan berkomunikasi. Agar komunikasi berhasil yakni dimengerti dan dapat merubah sikap, pendapat dan tingkah laku orang lain, maka perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut: 1. Bahasa Merupakan alat menerangkan dan mengungkapkan isi pesan yang akan dikomunikasikan. Tanpa penguasaan bahasa komunikasi tidak akan berhasil. commit to user 20 Penguasaan bahasa yang baik akan mampu meningkatkan pemahaman khalayak kapasitas untuk mengerti dan menerima apa yang diungkapkan dan mengingat kemampuan untuk memanggil kembalidan menyusun kembali pikiran, konsep atau informasi setelah periode tertentu bukan memperhatikan dengan bahasa apa komunikator berkomunikasi. Komunikasi akan berjalan dengan baik jika menggunakan bahasa komunikan atau khalayak. 2. Kerangka referensi frame reference Komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan kepada komunikan cocok atau sesuai dengan kerangka referensinya. Kerangka seseorang terbentuk sebagai hasil dari paduan pengalaman, pendidikan, sikap hidup, kesenangan, cita-cita dan sebagainya.

c. Visual

Pengertian visual dalam kamus bahasa Inggris karya S. Wojowasito dan Tito wasito W, kata visual diartikan sebagai: berdasarkan penglihatan; dapat dilihat; kelihatan. Sedangaka menurut KBBI penerbit Balai Pustaka, kata visual diartikan: dapat dilihat dengan indera penglihatan mata; berdasarkan penglihatan. Menurut A Kurnia dan Edi Sudadi 1998 : 3-4, yang dimaksud dengan visual ialah hal-hal yang berhubungan dengan penglihatan visi. Jadi berhubungan dengan fungsi indera mata.

d. Desain Komunkasi Visual Desain Grafis

Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mengembangkan bentuk bahasa komunikasi visual berupa pengolahan pesan pesan untuk tujuan sosial atau komersial, dari individu atau kelompok yang ditujukan kepada individu atau kelompok lainnya. Pesan dapat berupa informasi produk, jasa atau gagasan yang disampaikan kepada target audience, dalam upaya peningkatan usaha penjualan, peningkatan citra dan publikasi program pemerintah. commit to user 21 Pada prinsipnya desain komunikasi visual adalah perancangan untuk menyampaikan pola pikir dari penyampaian pesan kepada penerima pesan, berupa bentuk visual yang komunikatif, efektif, efisien dan tepat, terpola dan terpadu serta estetis, melalui media tertentu sehingga dapat mengubah sikap positif sasaran. Elemen desain komunikasi visual adalah gambarfoto, huruf, warna dan tata letak dalam berbagai media. baik media cetak, massa, elektronika maupun audio visual. Desain Komunikasi Visual, yang awalnya dikenal dengan istilah Desain Grafis, karena berawal dari seni grafis dan cetak. Namun seiring dengan perkembangan media dan teknologi, istilah desain komunikasi visual lebih tepat untuk memperluas cakupan ilmu dan wilayah kerja desainer grafis A Kurnia dan Edi Sudadi 1998 : 3-4 Di lingkup kerja professional, proses desain diawali dengan mempelajari apa yang masalah klien, untuk kemudian memberikan solusi yang dibutuhkan. Setiap proses dibuat dengan memvisualisasikan solusi-solusi tersebut. Dalam desain komunikasi visual, output yang dihasilkan diharapkan dapat menyampaikan pesan kepada audience tertentu, yang akan merespon pesan tersebut sesuai dengan tujuan desainer . Hal yang mempunyai maksud sama seperti diungkapkan Pujiriyanto 2002 : 11, bahwa desain grafis biasa juga disebut dengan istilah desain komunikasi visual, dengan wilayah jelajah sangat luas, mulai dari perencanaan cover buku fiksi dan nonfiksi berikut layout halaman isi, majalah, koran, tabloid, cover kaset, CD, VCD, kalender, brosur, leaflet, katalog pameran, stationary, administration and sales kit, sign system, web design, logo, corporate identity, peta lokasi, brandname, kemasan, poster, chart, pembuatan berbagai ilustrasi hand drawing dan airbrush, serta banyak lagi ragamnya.

e. Proses desain

http:oynrawkstar.multiply.Comjournalitem98 , diakses 5 April 2010 . commit to user 22 Berikut ini adalah proses perancangan desain komunikasi visual: 1. Merumuskan masalah dan menentukan pemecahan masalah a. Pesan apa yang hendak disampaikan? b. Kepada siapa pesan disampaikan? c. Bagaimanakah pesan disampaikan? d. Berapa budget yang dibutuhkan? 2. Melakukan riset a. Riset subyek yang akan didesain, berkaitan dengan atribut subyek, komparator maupun kompetitor. b. Riset target komunikasi, berkaitan dengan demografis, psikografis, dan geografis. c. Dengan memahami subyek sebagai komunikator dan target komunikasi, seorang desainer akan menemukan variabel-variabel yang akan digunakan sebagai acuan strategi komunikasi visual. 3. Brainstroming Ide Pada tahap ini, seorang desainer mengolah data yang didapat pada tahap 2, sebagai materi untuk mendefinisikan keyword, yang kemudian dikembangkan menjadi konsep visual. Dimulai dengan ide-ide verbal yang kemudian dikembangkan menjadi ide-ide visual dalam bentuk sketsa thumbnail, dan tahap berikutnya menjadi tight tissue comprehensive. a. Thumbnail Adalah gambar dari desainer secara garis besar dan kasar untuk menvisualkan pendekatan layout tanpa detil yang menghabiskan waktu http:digilib.petra.ac.idjiunkpes1jdkv2007jiunkpe-ns-s1-2007- 42402252-5494-ad_festival-chapter4.pdf , diakses 5 April 2010 . commit to user 23 b. Tight tissue comprehensive Tight tissue adalah suatu bentuk visual dari ide pemikiran desainer yang akan dipresentasikan kepada klien. Tight tissue hampir sama persis dengan hasil akhir. Sebuah Tight tissue harus: 1. Jelas arah desainnya 2. Jelas layout dan komposisinya. 3. Mengikutsertakan gambaran image yang akan disertakan. 4. Berdiri sendiri tanpa memerlukan penjelasan dari sang desainer Tight tissue menawarkan sebuah jawaban atau solusi terhadap masalah desain yang dihadapi. Oleh karena itu sangatlah penting dalam mempersiapkan Tight tissue sebaik mungkin dan se-representatif mungkin sehingga benar-benar dapat dimengerti oleh klien http:digilib.petra.ac.idjiunkpes1jdkv2007jiunkpe-ns-s1-2007- 42402252-5494-ad_festival-chapter4.pdf , diakses 5 April 2010 4. Menganalisa ide, menyesuaikan dengan tujuan desain . Proses menganalisa adalah melalui presentasi ide-ide yang telah dikembangkan. Bisa melalui presentasi didalam kelas, atau melalui proses asistensi dengan pembimbing. Dengan ini, akan terseleksi mana ide yang paling mendekati untuk memecahkan masalah. 5. Mengimplementasikan desain Desain komprehensif terpilih dieksekusi dalam bentuk prototype atau mock-up.

2. Media

Untuk mewujudkan suatu iklan yang dapat disaksikan ataupun didengar oleh masyarakat luas, maka suatu proses periklanan memerlukan adanya suatu media yang dapat menyampaikan “keberadaan” iklan tersebut. Media periklanan sendiri dapat dikelompokkan menjadi dua yakni media lini atas above the line dan media lini bawah below the line Rhenald Kasali, 1992 : 23. commit to user 24 a. Media lini atas Merupakan media yang cenderung menjadi media primer, antara lain : iklan-iklan yang dimuat dalam media cetak koran, majalah, tabloid,dll, media elektronik televisi, radio, bioskop,dll serta media luar ruang seperti billboard dan angkutan. b. Media lini bawah Merupakan media yang cenderung hanya mejadi media sekunderpelengkap yang antar lain terdiri dari direct mail, pameran, point of sale display material poster, banner, dll, kalender, agenda, gantungan kunci atau tanda mata.

3. Sign System

Tantangan untuk membuat sistem tanda adalah membuatnya dengan sederhana namun dapat berbicara menyampaikan pesannya. Dapat berbicara lintas budaya dengan kata lain sistem tanda harus mampu dimengerti oleh manusia dari latar budaya yang berbeda. a. Sejarah Sign System Sign system muncul sejak ribuan tahun yang lalu, simbol tersebut ada sejak awal abad 20 karena pada saat itu simbol dianggap penting untuk menyamakan persepsi di seluruh dunia agar dapat dimengerti secara universal. Pada tahun 1909, di Paris diadakan konvensi pengguna kendaraan bermotor International yang menghasilkan sistem tanda lalu lintas yang menunjukkan kondisi jalan berbahaya, seperti sistem tanda untuk jalan yang berlubang, persimpangan jalan, jalan berliku- liku, persimpangan jalan rel kereta api. Sistem itu diadopsi oleh beberapa Negara di Eropa dan akhirnya diadopsi oleh beberapa Negara di dunia. http:digilib.petra.ac.idjiunkpes1jdkv2006 jiunkpe -ns- s1-2006-42402073-4259-perpus_ukp-chapter2.pdf , diakses 5 Maret 2009 b. Arti Sign System Sign Communication Design adalah desain komunikasi lingkungan yang mengatur informasi mengenai lingkungan seperti tanda-tanda yang memudahkan orang untuk menguasai lingkungan yang bersangkutan. commit to user 25 Kategori Sign Communication Design dapat dibagi menjadi environment field, function intention, and factor media dan materials. Desain komunikasi tanda termasuk di dalam environmental graphic design. Environmental graphic design baru dikenal dan dirasa perlu oleh masyarakat selama kurang lebih dua dekade, walaupun sebenarnya sign design telah menjadi tren lebih dari 80 tahun. Environmental graphic design atau sign system adalah kumpulan dari tanda- tanda rambu-rambu Signage individual yang telah didesain untuk mengidentifikasikan atau mengarahkan lalu lintas dan atau sebuah bangunan yang kompleks atau berkelompok. Hal-hal yang menyangkut tanda sebagai sebuah sistem harus berdasarkan elemen-elemen desain, seperti: bahan-bahan, bentuk-bentuk, warna dan elemen desain lainnya. Tanda adalah suatu bentuk dari komunikasi yang di dalam kehidupan modern sangat diperlukan sebagai suatu sarana informasi yang efektif untuk memperlancar kegiatan yang menyangkut masyarakat luas. Tanda-tanda tersebut seperti rambu- rambu lalu lintas mengenai larangan, rambu peringatan, anjuran dan sebagainya. Walaupun tanda-tanda itu sering dijumpai di jalan-jalan, namun dalam penerapan dan penggunaannya tidak terbatas hanya di jalan-jalan saja, hal tersebut dapat diaplikasikan di dalam gedung, toko-toko, rumah sakit, tempat hiburan, dan sebagainya. Tanda-tanda tersebut pada dasarnya mengungkapkan makna aturan- aturan yang merupakan standar internasional, sehingga akan mudah untuk dipahami maksudnya oleh setiap orang di dunia. http:digilib.petra.ac.idjiunkpes1jdkv 2006 jiunkpe-ns-s1-2006-42402073-4259-perpus_ukp-chapter2.pdf , diakses 5 Maret 2010 1. Tanda Petunjuk dan Informasi c. Jenis-jenis Tanda Signage Dalam sistem komunikasi visual Sign System, Signage mengalami perkembangan dan terdapat lima macam dasar dari jenis-jenis Signage dengan kode-kode yang mudah untuk diingat, kelima jenis tanda tersebut adalah: commit to user 26 Tanda ini untuk membimbing pemakainya dengan menginformasikan di mana suatu lokasi atau benda tersebut berada, juga disaat kantor-kantor atau toko-toko yang sedang buka atau tutup, dan informasi-informasi lainnya. 2. Tanda Petunjuk Arah Adalah tanda-tanda yang mencakup arah panah yang mampu mengarahkan pemakainya menuju suatu tempat seperti sebuah ruangan, toko, jalan ataupun fasilitas lain. 3. Tanda Pengenal Tanda ini adalah suatu tanda untuk menunjukkan suatu identitas, seperti: sebuah kantor, toko, suatu fasilitas, atau sebuah gedung. 4. Tanda Larangan dan Peringatan Tujuan dari tanda ini adalah untuk menginformasikan kepada pemakai mengenai apa yang tidak boleh dikerjakan atau dilarang dan untuk menginformasikan bahwa si pemakai harus hati-hati, biasanya dinyatakan dengan simbol-simbol atau dikombinasikan dengan kata-kata. 5. Tanda Pemberitahuan Resmi Tanda ini menunjukkan informasi tentang pemberitahuan resmi dan agar tidak dikacaukan dengan tanda-tanda petunjuk orientation sign. http:digilib.petra.ac.idjiunkpes1jdkv2006jiunkpe-ns-s1-2006-42402073-4259- perpus_ukp-chapter2.pdf , diakses 5 Maret 2010 d. Faktor-faktor Penting Dalam Membuat Tanda-tanda Tiga elemen dasar dalam membuat tanda, yaitu: informasi, teknologi, dan material. Bagan ini menunjukkan bagaimana cara memikirkan tanda-tanda dan bagaimana tanda-tanda tersebut berhubungan dengan sociological dan environmental factor. Pertama-tama saat manusia bereaksi dengan kegiatan dan benda, manusia membutuhkan informasi dan teknologi. Informasi digunakan oleh manusia untuk berinteraksi dengan kegiatan. Sedangkan teknologi, sangat dibutuhkan manusia commit to user 27 untuk menciptakan benda. Ketika benda digunakan untuk kegiatan, mereka menjadi material dan mengalami perubahan informasi. Simbol mengacu pada gambaran semiotik tentang inti dari tanda-tanda. Tanda-tanda memegang hubungan penting antara manusia, kegiatan dan benda, dengan tiga faktor ini, sign adalah basic entity. Saat membuat tanda-tanda dari sudut pandang fungsional, elemen-elemen dasar yang membentuk tanda tersebut adalah informasi, material dan teknologi. Masing- masing dari elemen tersebut harus dipertimbangkan dalam hubungan khusus antara manusia, kegiatan dan benda. http:digilib.petra.ac.idjiunkpes1jdkv2006jiunkpe -ns-s1-2006-42402073-4259-perpus_ukp-chapter2.pdf , diakses 5 Maret 2010. e. Fungsi Sign System Tiga fungsi dasar dari environtental graphic design adalah: untuk membantu para pengguna untuk menguasai suatu tempat dengan cara mengidentifikasikan, mengarahkan, dan menginformasikan tempat yang bersangkutan ke bentuk visual. Ada tiga macam tanda, yaitu: 1. Identifying signs menandai area- area dan tempat-tempat khusus seperti parkir, fasilitas-fasilitas rekreasi dan taman. 2. Directional signs mengarahkan orang ke tempat-tempat dan area-area tadi. 3. Decorative signs seperti flags dan banner yang tidak mengarahkan atau mengidentifikasikan pesan-pesan, tetapi untuk mempromosikan events, seasons, holidays atau hasil- hasil, misalnya sports victories. Dalam beberapa jenis bisnis, outdoor sign adalah kunci untuk menarik konsumen. Perusahaan seperti motel, restoran, dan lain-lain harus memiliki sign yang efektif untuk menarik pelanggan yang baru pertama kali melihat. Sementara prinsip-prinsip desain yang umum yang harus diikuti, ada satu hal tambahan yang commit to user 28 sangat penting, tanda-tanda tersebut harus terlihat dari jarak jauh. Hal ini termasuk penggunaan tipografi yang terbaca dari jarak jauh. Sebuah sign system yang baik adalah lebih dari sekedar koleksi tanda yang diletakkan saat dibutuhkan. Tanda terlihat lebih nyata terlihat, legible, akurat dan dapat dipercaya, didesain dengan baik, dan meletakkan informasi di tempat yang tepat, tetap untuk membimbing, menunjukkan dan menginformasikan orang saat mereka melewati bangunan-bangunan dan ruang-ruang. Tujuannya adalah untuk mempresentasikan informasi secara konsisten sehingga orang dapat belajar untuk mencari tempat yang tepat, untuk mengenalnya secara mudah dan untuk mengikutinya dengan percaya diri. Secara umum, manusia membutuhkan informasi saat mengambil keputusan, dalam pintu masuk dan pintu keluar, sepanjang koridor, dan pada persimpangan, tangga, elevator, dan lain sebagainya. Sebuah tanda yang baik menyampaikan persoalan yang penting dalam informasi. Tanda dapat membantu orang untuk menemukan jalan dan memutuskan dengan mudah dan menyenangkan, untuk bergerak tanpa kebingungan dari keputusan dan keputusan, dan memperhatikan serta mengerti seluruh tanda peraturan dan informasi tentang kondisi tertentu. http:digilib.petra.ac.idjiunkpes1jdkv2006jiunkpe-ns-s1-2006-42402073-4259 -perpus_ukp-chapter2.pdf , diakses 5 Maret 2010. f. Persyaratan atau Pedoman Membuat Tanda yang Baik 1. Copy Wording a Kata-kata yang digunakan untuk tanda-tanda harus benar-benar jelas, headline dan teks harus konsisten, sesingkat mungkin, positif dan tidak abigu. b Sebisa mungkin hindari penggunaan singkatan. c Biasanya tidak menggunakan tanda baca, garis bawah, koma, titik dua. 2. Letterform commit to user 29 Huruf yang serif atau sanserif yang klasik, seperti Times atau Helvetica adalah pilihan desain yang aman. Penggunaan bentuk huruf yang tidak biasa dan aneh membuatnya sulit untuk dikenali dan dibaca. 3. Legibility Artinya adalah bahwa bentuk huruf dapat dilihat dan dikenali dengan mudah. Hal ini sangat penting dalam situasi tertentu yang membutuhkan kecepatan untuk menangkap pesan yang ingin disampaikan, seperti petunjuk, tanda yang mengarahkan pergerakan, seperti exit, warning, dan tanda-tanda penyelamat. Mata harus dapat menangkap gambaran secara cepat. Hairline strokes tidak dapat dilihat dari kejauhan dan mengurangi legibility. Bentuk di dalam huruf harus tetap jelas. Huruf condense lebih legible daripada yang lebih lebar. Pemilihan ketebalan-ketipisan, kekontrasan stroke dan proporsi juga penting. Kata-kata dibaca dan dikenali sebagai satu kesatuan bentuk bukan dari bentuk setiap hurufnya. Letterspacing harus dapat menciptakan irama visual yang konsisten dari strokes dan spaces. 4. Colour and material Warna adalah aspek penting dari lainnya dari desain tanda dan secara alamiah tidak dapat dipisahkan dari material yang dipilih. Fungsi warna dalam penandaan: warna dapat menciptakan suasana, warna dapat memberikan kesan kesatuan atau kesan pembedaan, warna dapat mempersatukan gedung-gedung yang berbeda ukuran, material atau gaya, dan juga dapat dapat digunakan sebagai alat informasi dan alat pengkodean arah dan membedakan satu kategori informasi dengan lainnya. Warna dapat memberikan kesan berat atau ringan. Dan warna mengekspresikan karakter dari materialnya. Selain itu warna-warna mempunyai makna-makna simbolis tertentu yang melekat padanya. 5. Size Ukuran huruf harus sesuai dengan peran huruf dan tergantung dari lingkungan tempat tanda itu nantinya akan diletakkan. Huruf yang besar harus optically commit to user 30 balanced. Ukuran huruf berhubungan dengan unsur-unsur desain lain yang telah ada seperti warna dan bentuk huruf. 6. Positioning Posisi huruf harus benar dalam hubungannya dengan latar belakang dan juga orang-orang yang akan membacanya. Orang biasanya melihat tanda sebagai bagian dari lingkungan, kecuali jika tanda menyediakan informasi yang dibutuhkan. Tanda-tanda harus diposisikan tanpa halangan dengan menggunakan normal field of vision dari seseorang dan sight lines. 7. Normal Field of Vision . Area di luar sudut ini cenderung terlihat dengan detail yang sangat kurang. Walaupun sebenarnya orang dapat memperbesar sudut pandang penglihatan mereka dengan menggerakkan kepala, namun kebanyakan orang cenderung menolak melakukan usaha ini. 8. Background Dalam penandaan, latar belakang sebuah tanda atau sistem tanda adalah tiga dimensi dan dapat memainkan peranan penting dalam desain. Latar belakang bisa berupa sebuah lingkungan bangunan, lingkungan pedesaan, interior atau eksterior. Desainer harus memperhatikan faktor-faktor lingkungan seperti langit, ruangan, cahaya, pergerakan dan sebagainya. 9. Ambient Ligthting Ambient Ligthting dalam sebuah lingkungan adalah pertimbangan penting lainnya. Jika Ambient Ligthting berkurang maka kekontrasan antara latar belakang dengan copy menjadi bertambah. Hal ini bisa dicapai dengan memberikan warna yang terang pada copy dan warna gelap untuk background. 10. Plans Plans berskala merupakan perlengkapan penting untuk desainer dan merupakan bantuan bagi desainer. Ini memungkinkan desainer untuk melihat seluruh pola dengan skala dan proporsi yang benar. Ini merupakan yang sangat besar dalam commit to user 31 merencanakan perkiraan jarak dan posisi tanda secara akurat. Plans yang dibutuhkan untuk merencanakan penandaan meliputi: - A street plan, menunjukkan hubungan antara gedung dengan jalan yang mengelilinginya. - An exterior location plan menunjukkan sirkulasi lalu lintas daerah luar. - An interior plan menunjukkan sirkulasi lalu lintas daerah internal. - Floor plans menunjukkan setiap lantai gedung. http:digilib.petra.ac.idjiunkpes1jdkv2006 ns-s1-2006-42402073-4259-perpus_ukp-chapter2.pdf , 5 diakses Maret 2010 1. Merah : untuk tanda larangan dan bahaya . g. Dasar-dasar tentang Warna dalam Sign System Warna merupakan satu faktor penting yang dapat menunjang sebuah tanda. Simbol, logotype, dan warna adalah tiga elemen visual yang diperlukan dalam menyusun sebuah tanda. Pemilihan warna yang tepat dapat membuat sebuah simbol tampak lebih hidup dan lebih menarik untuk diamati, meningkatkan kesadaran, serta memudahkan untuk diingat. Simbol-tanda memiliki beragam bentuk, dan masing-masing memiliki warna yang khusus. Bentuk dan warna dikombinasikan untuk menguatkan efektivitas komunikasi. Arti dari tiap warna yang digunakan untuk tanda, sebagai berikut: 2. Hijau : untuk tanda gawat darurat, pertolongan pertama, dan proteksi kebakaran. 3. Kuning : untuk tanda perhatian dan hati-hati 4. Biru : untuk tanda perhatian hati-hati 5. Hitam : untuk simbol pada tanda yang menggunakan merah, kuning, juga suatu tanda kewajiban. 6. Putih : untuk semua simbol dalam kelompok tanda-tanda lainnya, atau dapat digunakan pada semua tanda di atas. commit to user 32 Dalam sebuah logo atau simbol warna dapat tampil sebagai representasi simbolik dan dapat juga secara psikologis. Pada simbol yang bersifat persuasif, warna tampil secara psikologis yang dapat mempengaruhi orang yang melihatnya, sedangkan pada logo yang bersifat informatif warna tampil sebagai representasi simbolik. http:digilib.petra.ac.idjiunkpes1jdkv2006jiunkpe-ns-s1-2006- 42402073-4259-perpus_ukp-chapter2.pdf , diakses 5 Maret 2010 a Karakteristik Arsitektur Ruangan h. Lokasi dan Letak Signage Menurut lokasi penempatannya sign dibedakan menjadi dua, yaitu di dalam ruangan dan di luar ruangan. 1. Sign di dalam ruangan Interior Sign Pada area parkir yang jarang terdapat dinding dipergunakan sign yang menggantung di langit-langit atau dapat dicat pada tiang yang rendah. b Fungsi Ruangan Pada gang atau lorong,rak-rak seperti pada perpustakaan penempatan rambu akan berfungsi dengan baik apabila digantung pada langit-langitatau dapat ditempelkan pada sisi kanan dinding dan tingginya di atas kepala. c Objek Penghalang Ada dua tipe penghalang pandangan terhadap rambu, yaitu bersifat permanen dan non permanen. Yang bersifat permanen seperti dinding, tiang, eskalator, dan objek lain yang kemungkinan mengganggu pandangan. Dan yang bersifat non permanen seperti meja, kursi, lemari, tanaman hias, dan cermin. d Sudut Pandang Sign harus sering terpasang pada sudut yang terbaca pada dua sisi atau tiga sisi atau empat sisi sekaligus. e Hubungan sign dengan sign lain dalam satu gedung Letak sign harus dihindarkan dari gangguan sign lain yang bisa menimbulkan kerancuan dalam pemasangan pesan. commit to user 33 2. Sign di luar ruangan Eksterior Sign Faktor dasar yang mempengaruhi penempatan sign diluar ruangan adalah: a. Memperhitungkan sirkulasi atau arah lalu lintas operasional. b. Gerakan lalu lintas dan pejalan kaki menuju lokasi penempatan sign. c. Sign harus diletakkan pada alur lalu lintas yang mempunyai efektivitas dan legibilitas yang maksimum. d. Penghalang garis pandang yang bersifat sementara. Biasanya pejalan kaki atau kendaraan yang lewat menghalangi pandangan. e. Hubungan antara berbagai sign. Diluar ruang, kemungkinan ada banyak sign yang tidak berhubungan dengan sign yang kita pasang. f. Sign yang terlihat dari berbagai arah seperti pada penempatan jalan. Sudut pandang normal yang dilihat pengamat. Ukuran sudut pandang pengamat dengan sign harus tidak kurang dari 60° agar sign mudah dibaca. . http:digilib.petra.ac.idjiunkpes1jdkv2006jiunkpe-ns-s1-2006- 42402073-4259-perpus_ukp-chapter2.pdf , diakses 5 Maret 2010 Bahan yang dipergunakan untuk sign tergantung pada lokasi penempatan sign dan untuk sign di dalam ruangan tentu saja berbeda dengan sign di luar ruangan. Hal ini disebabkan karena untuk penempatan di dalam suatu ruangan, sign akan mempunyai suatu kelebihan seperti sign di dalam ruangan lebih aman dari coretan, dan lebih terlindungi dari pengrusakan. Terutama dalam ruangan ber-AC, bahan sign tersebut akan awet dan tahan lama jika difinishing dengan bahan yang tepat. Bahan tersebut antara lain: kayu, triplek, laminasi dengan tekanan tinggi formica, micarta, logam tembaga dan kuningan, aluminium, baja anti karat, baja, plastik acrylic, vinyl, fiberglass, polycarbonate, plastik laminasi, kaca, neon.

i. Bahan yang Dipergunakan untuk Signage

http:digilib.petra.ac.idjiunkpes1jdkv2006jiunkpe-ns-s1-2006-42402073-4259 -perpus_ukp-chapter2.pdf , diakses 5 Maret 2010 . commit to user 34

4. Tinjauan

a. Menyediakan informasi : Baik pembeli maupun penjual mendapat mafaat dari fungsi informasional yang sanggup dilakukan oleh promosi Promosi Dalam Bukunya Manajemen Periklanan, Rhenald Kasali memberikan batasan pengertian promosi berdasar atas asal kata yaitu promovere promotion: to move forward or advance, yang secara fungsional sasaran promosi adalah merangsang pembelian di tempat. Jadi promosi dimaksudkan sebagai penjualan berupa display, hadiah, kupon undian, dan lain-lain yang berlangsung dan disediakan di berbagai jalur distribusi Rhenald Kasali 1992: 10. Promosi merupakan suatu bagian rangkaian kegiatan pemasaran suatu barang yang dilakukan penjual untuk memperkenalkan produk kepada calon konsumen dan membujuk mereka agar membeli, serta mengingatkan kembali konsumen lama agar melakukan pembelian ulang. Promosi mutlak dilakukan perusahaan, meskipun perusahaan itu bonafit atau telah membentuk citranya di pasaran, apalagi bagi perusahaan yang baru berkembang belum terbentuk citranya di pasaran, sebab melakukan promosi sangat penting dalam memperkenalkan, menunjang dan mempertahankan kelangsungan usahanya. Tujuan dari promosi menurut Henry Simamora dapat didefinisikan sebagai berikut: b. Merangsang permintaan : Para pemasar menginginkan konsumen membeli produk mereka, mereka menggunakan promosi untuk memikirkan seperti itu. c. Membedakan produk : Hal tersebut khususnya penting bagi produk yang secara inheren tidak banyak berbeda dari kompetitor mereka. d. Mengingatkan para pelanggan saat ini : Mengingatkan pelanggan akan manfaat- manfaat dari produk perusahaan bisa mencegah dari berpaling kepada pesaing- pesaing pada saat mereka memutuskan untuk mengganti produknya. e. Membujuk para pengambil keputusan : Iklan di media cetak atau majalah tertentu dapat mempengaruhi pengambil keputusan yang menjadi pelanggan media tersebut commit to user 35 f. Menghadang pesaing : promosi dapat digunakan untuk menghadang upaya pemasaran dari pesaing. Upaya promosional dirancang untuk saling melawan kampanye periklanan satu sama lain. Henry Simamora, 2000: 754. Promosi dalam bidang penjualan sales promotion telah diterima secara luas sebagai sebutan untuk kegiatan-kegiatan promosi yang bersifat khusus, biasanya yang berjangka pendek, yang dilakukan di berbagai tempat atau titik-titik penjualan point of sales atau titik pembelian point of purchase. Peran dari promosi adalah untuk mencari dan mendapatkan perhatian, menciptakan dan menumbuhkan interest pada diri calon pembeli serta mengembangkan rasa ingin desire calon pembeli untuk memiliki barang yang ditawarkan. Sedangkan tujuannya adalah memberi informasi seluas-luasnya pada calon konsumen tentang barang atau jasa yang ditawarkan persuasing atau membujuk konsumen agar mau membeli dan reminding yaitu mengingatkan konsumen tentang adanya barang tertentu. Dalam penyampaian penawaran barang atau jasa ini ada 4 kegiatan promosi sesuai dengan unsur pemasaran yang dikenal dengan bauran promosi promotion mix: a. Advertising, menawarkan barang atau jasa dengan memasang iklan melalui medi- media tertentu yang menjelaskan tawaran secara rinci. b. Personal Selling, menawarkan barang atau jasa dengan cara menginformasikan secara langsung lisan pada calon konsumen. c. Sales Promotion, menawarkan barang atau jasa dalam bentuk peragaan pameran, demonstrasi, dan sebagainya. d. Publicity, menawarkan barang atau jasa dengan menggunakan informasi komersial secara langsung dan cuma-cuma dalam media massa Rhenald Kasali 1992 : 10. commit to user 36

5. Tinjauan Periklanan

Iklan merupakan media komunikasi grafis paling popular saat ini dan menjadi media pemasaran paling potensial bagi siapapun. Kata iklan memang relatif sama maknanya dengan reklame yang berasal dari bahasa Latin, re clamo. Re adalah berulang-ulang sedangkan clamo berarti berseru. Iklan sendiri berasal dalam bahasa Inggris, advertisement, sehingga di Indonesia sangat popular istilah advertising atau periklanan. Kata reklame yang selama ini dikenal oleh masyarakat Indonesia adalah berasal dari kata reclameadvertantie Belanda, Werbung Jerman, Re-Clamare Perancis, I’an Arab dan iklan Indonesia Pujiriyanto, 2002 : 32. Iklan adalah bagian dari bauran promosi promotion mix dan bauran promosi adalah bagian dari bauran pemasaran marketing mix. Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Namun demikian, untuk membedakannya dengan pengumuman biasa, iklan lebih diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli Orang masih sering menyamakan pengertian iklan dengan promosi. Pandangan yang salah ini hendaknya jangan ditiru oleh mereka yang telah mempelajari konsep- konsep pemasaran. Iklan adalah bagian dari promosi, Iklan advertising berasal dari kata latin yaitu advertere yang sasaran iklan adalah mengubah jalan pikiran konsumen untuk membeli. Sedangkan promosi promotion berasal dari kata promovere yang sasarannya adalah merangsang pembelian di tempat immediately stimulating purcase Rhenald Kasali, 1992 : 9 -10. Sebagai bagian dari bauran pemasaran, bersama-sama dengan komponen lainnya dalam bauran promosi personal selling, promosi penjualan, dan publisitas iklan bagaikan salah satu dari empat buah roda mobil. Ketiga roda lainnya adalah produk, harga dan jalur distribusi. Jika salah satu roda tersebut kempis, maka ketiga roda lainnya pun akan kehilangan fungsinya sebagai penggerak strategi pemasaran. Berikut adalah perbedaan Marketing Mix dan Promotion Mix : commit to user 37 Tabel 6.perbedaan Marketing Mix dan Promotion Mix MARKETING MIX PROMOTION MIX Product Price Place Promotion Advertising Personal Selling Sales Promotion Publicity Sumber : Rhenald Kasali, 1992 : 9 -10

a. Hal-hal Yang diperhatikan dalam Pembuatan Iklan

Dalam pembuatan iklan ada beberapa hal yang harus dipahami oleh pengiklan untuk mencapai keberhasilan dalam memperkenalkan produknya : 1. What positioning. Apa yang ditawarkan dari produk yang diiklankan, atau ingin dijual sebagai apa. 2. Who segmen pasar. Siapa yang cocok dijadikan sasaran pasar dilihat dari segi demografi dan psikografi. 3. How kreatifitas. Bagaimana membujuk calon pembeli agar tertarik menyukai, dan loyal. 4. Where media dan kegiatan. Dimana saja daerah pasar yang perlu digarap, serta media dan kegiatan apa yang cocok untuk daerah pasar tersebut. 5. When penjadwalan. Kapan kegiatan tersebut dilaksanakan akan memerlukan waktu berapa lama. 6. How much anggaran. Seberapa jauh identitas kampanye atau berapa banyak dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan tersebut Rhenald Kasali, 1995: 24. Iklan yang baik juga harus memperhatikan rumus AIDCA, yang terdiri dari: 1. Attention perhatian commit to user 38 Sebuah iklan harus menarik perhatian khalayak sasarannya, sebagai tindakan kognitif untuk menanamkan kesadaran. 2. Interest minat setelah perhatian berhasil direbut. Iklan menimbulkan minat ingin mengetahui lebih jauh kepada calon pembeli untuk membaca dan mengikuti pesan-pesan yang disampaikan, setelah perhatian berhasil direbut. 3. Desire keinginan Iklan tersebut berhasil menggerakkan orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut. Iklan harus Tidak ada gunanya menyenangkan calon pembeli dengan rangkaian kata-kata gembira melalui sebuah iklan 4. Conviction rasa percaya Jika timbul perlawanan dalam diri calon pembeli berupa keragu-raguan, benarkah produk atau jasa yang bersangkutan memberikan sesuatu seperti yang dijanjikan iklannya? Pengalaman masa lalu serta kebiasaan iklan yang menipu turut mempengaruhi keragu-raguan ini. Maka anda harus meyakinkan calon pembeli agar tidak goyah lagi, jika anda yakin bahwa produk anda tawarkan benar-benar bermutu, harganya cukup bersaing, dan dibutuhkan oleh orang untuk melakukan sesuatu. 5. Action tindakan Akhirnya untuk membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan suatu tindakan pembelian atau bagian dari itu. Bujukan yang diajukan berupa harapan agar calon pembeli segera pergi ke toko, melihat-lihat di showroom terdekat, mengambil percontoh, menggangkat telepon, mengisi formulir pesanan, atau setidak-tidaknya menyimpan dalam ingatan mereka sebagai catatan untuk membelinya kelak.

b. Manfaat Iklan

Manfaat iklan yang terbesar adalah membawa pesan yang ingin disampaikan oleh produsen kepada khalayak ramai. Iklan menjangkau berbagai daerah yang sulit commit to user 39 dijangkau secara fisik oleh produsen melalui berbagai macam media. Sekalipun memerlukan biaya yang secara nominal besar jumlahnya, bagi produsen yang dapat memanfaatkan kreatifitas dalam iklan yang tepat dapat menjadi murah. Ada beberapa manfaat iklan bagi pembangunan masyarakat dan ekonomi. Manfaat itu antara lain adalah sebagai berikut: 1. Iklan memperluas alternatif bagi konsumen. Dengan adanya iklan, konsumen dapat mengetahui adanya berbagai produk, yang pada gilirannya menimbulkan adanya pilihan. 2. Iklan membantu produsen menimbulkan kepercayaan bagi konsumennya. Sering dikatakan ”tak kenal maka tak sayang”. Iklan-iklan yang secara gagah tampil dihadapan masyarakat dengan ukuran besar dan logo yang cantik menimbulkan kepercayaan yang tinggi bahwa perusahaan yang membuatnya bonafid dan produknya bermutu. 3. Iklan membuat orang kenal, ingat, dan percaya.

c. Jenis Iklan

Iklan memiliki beberapa jenis. Menurut Berkowitz dalam Kustadi Suhandang 2005: 45 pada hakikatnya periklanan dapat dilakukan untuk berbagai tujuan berbeda, namun tetap didasari oleh dua tipe subyeknya: produk dan institusi. Berfokus pada penjualan barng dan jasa, iklan tipe produk ada tiga bentuk: 1. Pionering perintisan Iklan ini biasanya digunakan untuk memperkenalkan produk baru dengan menceritakan tentang produknya, dari apa produk itu biasa dibuat, dan dimana dapat diperoleh. Kunci utama dari sasran pionering adalah memberitahukan target pasar secara informatif. Iklan ini ditemukan untuk menarik perhatian, meyakinkan, dimana efektifnya tergantung pada keputusan konsumen. 2. Competitive persaingan Iklan ini biasanya memprom0osikan ciri-ciri khusus dan keuntungan penggunaannyadari barang atau jasa yang ditawarkan . Sasaran pesannya adalah commit to user 40 mengajak atau membujuk konsumen agar memilih jenis barangatastu jasa hasil produksinya dibanding dengan hasil perusahaan saingannya. Perusahaan yang menggunakan iklan kompetitive tersebut harus lebih dulu mengadakan riset pasar dan pengujian yang menghasilkanunsur-unsur resmi yang bisa mendukung tuntutan-tuntutannya. 3. Reminder pengingatan kembali Iklan ini dibuat untuk memperkuat pengetahuan sebelumnyaakan suatu produk.Iklan demikian tepat utuk menawarkan produk-produk atau jasa yang telah mencapai posisi terkenaldan berda dalam tahap pemantapan keberadaannya. Salah satu iklan yang dimaksud adalah penguatan, digunakan untuk menjamin pemakai sehinggadapat menentukan pilihannya dengan benar. Iklan Produk dilihat dari segi penampilannya diwujudkan dalam macam iklan yang dikenal dengan sebutan sebagai berikut: 1. Price advertising Adalah iklan yang tampil dengan lebih menonjolkan harga barang atau jasa yang ditawarkan. Biasanya harga yang ditawarkan, selalu diakhiri dengan angka untuk menunjukkan bahwa harga barang tersebut lebih murah. Seperti halnya sebuah barang dihargai Rp. 999.000,- menunjukkan angka tidak mencapai satu juta rupiah, padahal kita akan tetap mengeluarkan uang untuk membeli barang tersebut satu juta rupiah. 2. Quality advertising Adalah iklan yang tampil dengan menonjolkan mutu dari barang atau jasa yang ditawarkan. Sebagai contoh iklan sebuah mobil tertentu melukiskan mutu mobil tersebut nyaman, irit dan tangguh. 3. Brand advertising Adalah iklan yang tampil dengan menonjolkan merk atau logo dari barang atau jasa yang ditawarkan. Contoh iklan sandal tertentu yang menionjolkan logo merk sandal yang kualitasnya lebih tinggi ketimbang harganya. 4. Prestige advertising commit to user 41 Adalah iklan yang tampil dengan menonjolkan prestise orang yang menggunakan barang atau jasa yang ditawarkannya. Contoh iklan ponsel merk tertentu menunjukkan betapa gagah dan berwibawanya orangyang memiliki dan menggunakannya.

d. Elemen Iklan

Menurut Edi Sudadi 1994 : 31 elemen iklan yang lengkap meliputi: thema, headline, subheadline, teks, ilustrasi, logo, slogan dan kupon. 1. Thema Thema atau pokok pembicaraan, atau pokok uraian harus ditentukan terlebih dahulu sebelum menyusun dan menentukan elemen-elemen iklan yang lain. Ada beberapa macam thema yang dapat digunakan dalam penciptaan iklan, diantaranya adalah humor, tentang sex, emosi tentang perasaan, eksentrik aneh, kepahlawanan, kebajikan dll Edi Sudadi, 1994 : 31-32. 2. Teks copy Teks dituis harus sesuai dengan tema yang ditetapkan, dan merupakan alat untuk menyampaikan pesan message dari produsen kepada konsumen. Teks mempunyai bagian-bagian yaitu : a. Headline judul Di masa lalu headline merupakan rangkaian kalimat atau kta-kata pendek dan headline ini seringkali berupa slogan. Sekarang ini, headlinne seringklai berupa pernyataan yang terdiri dari sat kaliamt atau dua kalimat, dan ditampilkan secara menyolok bahkan headline ini lebih mudah dilhat daripada dibaca Frank Jefkins, 1996 : 233. Judul headline merupakan bagian terpenting dari teks yang menarik perhatian dan merupakan hal yang pertama kali yang dibaca. Judul mampu mengarahkan pembaca untuk lebih jauh mengetahui tentang isi pesan atau produk yang di dalamnya. Judul hendaknya ekspresif, mempertegas kata- commit to user 42 katanya yang singkat dan berfungsi untuk mengkombinasikan watak sebuah tulisan Pujiriyanto, 2002 : 38. Hal-hal yng harus diperhatikan dalam mendesain judul adalah : • Bentuk huruf mendukung judul dan memancarkan watak tulisan • Judul kontras dengan teks lainnya warna, ukuran, bentuk • Tempatkan dalam frame atau bingkai • Kata tidak perlu panjang, mudah terbaca. • Tempatkan judul di tengah-tengah • Hindari judul dengan huruf kapital semua. • Bentuk visualisasi menunjang isi pesan seirama denagan isi dan maksud. b. Subjudul subheadline Subjudul merupakan lanjutan keterangan dari judul yang menjelaskan makna atau arti daripada judul dan umumnya lebih panjang dari judulnya. Subjudul dapat juga disebut sebagai kalimat peralihan yang mengarahkan pembaca dari judul ke kalimat pembuka dari naskah body copy. Ukuran huruf dalam subjudul biasanya lebih kecil dari judulnya. Hal-hal yng harus diperhatikan dalam mendesain subjudul adalah : • Subjudul serasi dan saling mendukung dengan judulnya. • Hindari penempatan di bawah kolom. • Jangan berlebih menggunakan materi visual, sesuaikan jenis huruf dengan judul dan body copy-nya. Penempatan sebelah kiri lebih disukai. • Gunakan tipe huruf yang kontras, misalnya tipe sans serif. • Gaya dan ukuran huruf pada artikel dapat dideformasi dengan memiringkan atau memperbesar1-3 kali. • Subjudul dapat ditulis dengan lekukan atau indent posisi sebelah kiri. • Gunakan garis dibawah atau diatas subjudul untuk kejelasan atau buatkan frame. • Gunakan warna berbeda dengan warna artikel. • Tempatkan di kolom terpisah di samping atas, jangan di bawah artikel. commit to user 43 • Susun unsur-unsur dengan posisi, proporsi, irama, latar belakang, pilihan tipografi dalam kesatuan yang artistik Pujiriyanto, 2002 : 39 c. Naskah Bodycopy Naskah adalah kalimat yang menerangkan lebih rinci tentang isi pesan yang ingin disampaikan, berfungsi untuk mengarahkan pembaca dalam mengambil sikap, berpikir dan bertindak lebih lanjut. Untuk iklan biasanya naskah mengunggulka nilai positif dari produk. Naskah yang kreatif dapat menampilkan fakta-fakta, bagan, daya tarik dari hal yang menyenangkan artau menggelisahklan isu-isu strategis. Penting sekali untuk menyusun naskah yang menarik, bersahabat, dan meyakinkan. Secara kreatif bentuk bodycopy dapat dikombinasdikan dengan gambar dengan berbagai bentuk. Berikut panduan untuk mendisain artikel yang menghasilkan kombinasi yang bagus. Tabel 7. Kombinasi jenis huruf antara judul dan naskah Kombinasi Tipe Huruf Judul-Naskah Judul Naskah • Uneverse Medium Condensed • Caslon 3 lower case • Helvetica • Franklin Gothic • Copperplate • Palatino Italic • Helvethica Medium Condensed • Futura Medium • Garamond • Caslon 450 • Times New Roman • Century Schoolbook • BaskervilleNew Baskervile • Palatino • Cheltenham • Stymie Light Sumber : Pujiriyanto, 2002 : 39-40 3. Ilustrasi Ilustrasi merupakan salah satu unsur penting yang sering digunakan dalam komunikasi periklanan karena sering dianggap sebagai “bahasa universal” yang dapat menembus rintangan yang ditimbulkan oleh perbedaan bahasa kata-kata, commit to user 44 Ilustrasi dalam hal ini termasuk pula foto, diagram, peta, grafik, dan tanda- tanda dapat mengungkapkan suatu hal secara lebih cepat dan lebih berhasil guna daripada teks. Fungsi ilustrasi dalam iklan adalah untuk 1 menarik perhatian, 2 merangsang minat membaca keseluruhan pesan, 3 menonjolkan salah satu keistimewaan produk, 4 menjelaskan suatu pernyataan, 5 memenangkan persaingan dalam menarik perhatian pembaca diantara rentetan pesan lainnya dalam suatu media yang sama, 6 menciptakan suatu suasana khas, 7 mendramatisasi pesan, 8 menonjolkan suatu merk atau menunjang semboyan yang ditampilkan, 9 mendukung judul iklan Dendi Sudiana, 1986:37 5. Logo Kita perlu memahami apa yang sedang kita kerjakan supaya mendapatkan hasi kerja yang optimal. Sebelum membuat logo kita perlu mengerti apa itu logo. Begitu banyak istilah yang berbaur berkenaan dengan logo, karenanya diperlukan suatu landasan pengertian agar mengerti tidak secara definitive, melainkan pemahaman yang menyeluruh Surianto Rustan, 2009 : 12. Supaya mendapat pemahaman yang lengkap perlu diuraikan terlebih dahulu istilah-istilah tersebut. a. Entitas Entity Entitas adalah objek sebenarnya yang dimaksudkan. Contohnya Negara Republik Indonesia adalah sebuah entitas yang diwakili oleh bendera merah putih. Entitas berupa apa saja baik itu objek fisik maupun non fisik : • Barang dan jasa • Organisasi: perusahaan, lembaga, partai • Manusia: pribadi maupun kelonpok • Tempat: daerah, kota, Negara • Konsep: ide, gagasan • Pengalaman • Peristiwa commit to user 45 b. Logotype Asal kata logo dari bahasa Yunani logos, yang berarti kata, pikiran, akal budi. Pada awalnya lebih dulu popular adalah istilah logotype, bukan logo. Pertama kali istilah logotype muncul tahun 1810-1840, diartikan sebagai : tulisan nama entitas yang didesain secara khusus dengan menggunakan teknik lettering atau memakai jenis huruf tertentu. Jadi awalnya logotype elemen tulisan saja. Pada perkembangannya orang membuatnya makin unik berbeda satu sama lain. Mereka mengolah huruf itu, menambahkan elemen gambar, bahkan tulisan dan gambar berbaur jadi satu, dan semua itu masih banyak yang menyebutnya dengan istilah logtype. Fungsi logotype adalah: • Identitas diri, untuk membedakan identitas milik orang lain • Tanda kepemilikan. Untuk membedakan miliknya dengan milik orang lain. • Tanda jaminan kualitas • Mencegah peniruan atau pembajakanan c. Logo Logo adalah penyingkatan dari logotype. Istilah logo baru muncul tahun 1937 dan kini istilah logo lebih popular daripada logotype. Logo biasa menggunakan elemen apa saja: tulisan, logogram, gambar, ilustrasi, dan lain- lain. Banyak juga yang mengatakan logo adalah elemen gambar symbol pada identitas visual. Untuk mengetahui apa itu logo, sebaiknya mengacu pada istilah logotype diatas. d. Logogram Bila logotype adlah elmen tulisan pada logo, maka umumnya orang beranggapan logogram adalah elemen gambar pada logo. Kemungkinan besar istilah logogram ini telah mengalami perubahan mana dikarenakan kemiripan kata dengan logotype. commit to user 46 Sebenarnya logogram adalah sebuah symbol tulisan yang mewakili sebuah katamakan. Contoh angka ‘1’ mewakili ‘satu’, ‘+’ mewakili ‘tambah’. Fungsi: untuk mempersingkat penulisan sebuah kata, contoh ‘’ untuk menyingkat ‘dan’. Logogram sering disebut ideogram symbol yang mewakili sebuah ide maksud. e. Signature Berasal dari bahas latin signare, yang berarti to mark, sign. Selain berarti tanda tangan, signature secara umum juga berarti karakteristik identitas ciri khusus yang diterapkan pada sebua objek. Logo merupakan signature dari sebuah entitas. Namun signature tidak terbatas hanya bersifat visual, yang bersifat audio suara musik juga sering disebut signature. Contoh signature ini adalah empat nada di akhir iklan prosesor intel. Menurut Roy paul Nelson, penulis The Design of Advertising, dari segi susunan bentuk suatu logo sebaiknya mengandung keaslian, mudah dibaca, menggugah, cocok atau sesuai produk dan mudah diingat Logo sangat efektif untuk mempromosikan produk atau jasa perusahaan atau untuk melengkapi identitas dan memberikan jaminan bagi pihak–pihak yang telah mengenal perusahaan. Sebuah sertifikat yang disertai dengan logo lembaga tertentu dapat menimbulkan kepercayaan bagi konsumen karena adanya pengakuan atas kualitas dari produk dari perusahaan atau lembaga tersebut Pujiriyanto, 2002 : 40-41. Beberapa faktor yang biasanya dipertimbangkan dalam menetapkan rupa logo atau merk dagang adalah: 1 sejarah heraldic, 2 identitas atau kekhasan, 3 asosiatif, 4 artistik, 5 komunikatif, 6 impresif, 7 simbolik. Menurut Roy Paul Nelson 1977, dari sudut reka bentuk, suatu tanda dagang seyogianya: 1 mengandung keaslian, 2 mudah terbaca, 3 menggugah, 4 cocok dengan produknya, dan 5 mudah diingat. commit to user 47 Perhimpunan merk dagang AS mengurutkan daftar karakteristik merk dagang yang digandrungi : ringkas, mudah dibaca dan diucapkan, mudah disisipkan pada media manapun, tidak mengandung konotasi yang kurang menyenangkan, cocok bagi ekspor, tidak sulit digambarkan, dan lembut. 6. Slogan Keyword Yaitu kata–kata singkat, unik dan khas untuk mempopulerkan barang atau jasa. Hal ini dapat digunakan sebagai alat untuk menciptakan citra perusahaan http:digilib.petra.ac.idjiunkpes1jdkv2002jiunkpe-ns-s1-2002-42498034- 867-taste_chinese-chapter4.pdf , diakses 5 April 2010 7. Kupon Kupon bertujuan untuk memberikan servis pada komunikan atau pembeli atau konsumen sebagai bonus yang menyenangkan. Biasanya berupa lembatran yang diisi dengan nomor kupon dan tempat untuk menulis identitas pemegangya, lengkap dengan alamatnya. Bagi yang beruntung dapat memenangkan hadiahnya dan berhak menerima hadiahnya A Kurnia dan Edi Sudadi, 1998 : 31.

6. Pasar a.

Pasar Klithikan Pasar dalam arti luas adalah suatu bentuk jual beli yang melibatkan keberadaan produk barang atau jasa dengan alat tukar berupa uang atau alat tukar lainnya sebagai alat transaksi pembayaran yang sah dan disetujui oleh kedua belah pihak http:www.budpar.go.id , 1 Agustus 2010. Pasar dalam perekonomian menurut W.J. Stanton adalah sekumpulan orang yang memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan, uang untuk belanja disposable income, kemauan untuk membelanjakannya http:www.budpar.go.id , diakses 1 Agustus 2010. Di Indonesia pada prinsipnya pasar dapat dibedakan menjadi dua yaitu pasar tradisional dan pasar modern. commit to user 48 1. Pasar tradisional Pasar tradisional merupakan pasar yang belum menggunakan teknologi dalam operasionalnya dan masih dikelola secara trdisional. Biasanya pasar tradisional ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari- hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian, jasa dan lain-lain. Pasar tradisional mulai ada sejak adanya peradaban perdagangan di tanah air. Perkembangan pasar tradisional berkembang sangat lambat, sehingga pola perdagangan tidak berubah dari abad ke abad http:id.wikipedia.orgwikipasar , diakses 1 Agustus 2010. Macam-macam pasar tradisional adalah pasar induk, pasar wilayah, dan pasar lingkungan. • Pasar induk, adalah pasar yang didirikan pemerintah secara sebagai prasarana utama yang mendistribusikan produk-produk kepada pedagang di pasar wilayah. Biasanya jumlah pasar yang didirikan tidak banyak. • Pasar wilayah, adalah pasar yag didirikan pemerintah daerah Pemda sebagai pusat penampungan. • Pasar lingkungan, adalah pasar yang letaknya berdekatan dengan daerah pemukiman warga yang menyediakan produk sehari-hari. 2. Pasar Modern Pasar modern merupakan pasar yang telah mengadopsi teknologi yang dikelola secara modern. Pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang barcode, berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri swalayan atau dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan makanan seperti; buah, sayuran, daging; sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah barang yang commit to user 49 dapat bertahan lama. Contoh dari pasar modern adalah pasar swalayan atau supermarket, minimarket, dan hypermarket.

b. Klithikan

Dalam kamus Basa Jawa bausatra Jawa “klithik” atau “Klithikan” artinya adalah “kebutuhan padinan werna-werna” dalam bahasa Indonesia adalah bermacam-macam kebutuhan sehari-hari. Dalam bahasa Jawa, klithik terkadang ada yang mengartikannya kecil. Sementara jika ditambah akhiran an menjadi Klithikan, maka orang akan cenderung mengartikannya sebagai barang yang terpisah dari rangkaian semula http:www.suaramerdeka.comharian050406slo12.htm , diakses 1 Agustus 2010. kata “klithikan” mempunyai arti yang bermacam-macam namun yang lebih mendasar dan cocok untuk pasar Klithikan Notoharjo adalah “barang bekas”, sebagaimana yang diungkapkan beberapa pihak terkait di pasar Notoharjo berikut: 1. Pengertian Klithikan menurut Rudi, pedagang pasar Klithikan sekaligus ketua paguyuban pedagang klithikan sepeda motor adalah “barang bekas”, hal tersebut dapat dilihat hampir seluruh dagangan yang diperjual belikan di pasar Notoharjo adalah barang bekas. 2. Pengertian Klithikan menurut Kepala Humas Badan Informasi dan Komunikasi BIK Balaikota Surakarta Jackson Antonius Napitupulu, S.E, M.Si mengartikan “Klithikan” dengan arti yang sama yaitu “barang bekas”, sebagaimana di daerah Sumatera padang Situbuan orang-orang menyebutnya “loak” atau “loakan”. 3. Arti dari “Klithikan” adalah barang bekas diperkuat Lurah pasar Klithikan Notoharjo Suranto, yang mengatakan bahwa “Klithikan” adalah barang-barang yang dijual di pasar Klithikan Notoharjo. Yaitu barang yang dimaksud adalah barang bekas. commit to user 50 Terkadang “klithikan” didefinisikan dengan pengertian yang berbeda. Adapun pengertian-pengertian tersebut adalah sebagai berikut : 1. Adalah giring-giring kecil seperti suaran uang logam jatuh atau barang-barang yang terbuat dari logam berukuran kecil yang jatuhnya dapat menimbulkan suara “klithik” Prawiroatmojo, 1993: 256 dalam Kompas, 11 juli 2009 : A. 2. Berasal dari kata “klithih” yang berarti mencari sesuatu hingga kemana-mana Partaatmaja, 1992:112 dalam Kompas, 11 juli 2009 : A. 3. Mencari sesuatu hingga kemana-mana atau mencari barang berukuran kecil hingga kemana-mana yang berujung di pasar Klithikan Handayaningsih, 2007 dalam Kompas, 11 juli 2009 : A. 4. Menurut staf kantor DLLAJ Ari Wibowo, “klithikan” adalah barang-barang kecil yang menjadi suatu bagian dari spareparts onderdil mobil atau motor yang umumnya terbuat dari besi atau aluminium atau lainnya.

c. Pasar Klithikan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan pengertian pasar klithikan adalah suatu pasar tradisional yang memperjualbelikan barang bekas. Kesimpulan tersebut diperkuat oleh pengertian yang bersumber dari Bambang K Prihandono dalam Kompas 11 juli 2009 : A, bahwa pasar klithikan adalah pasar barang-barang bekas atau menurut orang belanda disebut “twedehand markt”. Kongkretnya pasar klithikan merupakan tempat pertemuan antara penjual barang bekas antik, kuno, atau lawas dengan konsumennya penikmat barang bekas. Penjual akan bernegosiasi tentang profit barang yang akan dijual, sedangkan pihak pembeli akan menawar dan mengomoditaskan dengan imajinasi serta memori yang ada di pikirannya. Jadi, kesepakatan jual-beli merupakan bentuk perpadua antara harga, imaji dan memori sehingga harga barang bekas tidak ada yang standar. Semuanya tergantung pada proses negosiasi sehingga pasar klithikan ini menjadi khas dan berbeda dengan pasar biasa. commit to user 51

B. Keadaan Umum Pasar Klithikan Notoharjo 1.

Sejarah Pasar Klithikan Notoharjo a. Tumbuhnya Belantara PKL di kawasan Monumen ’45 Banjarsari Kawasan yang sekarang dikenal sebagai Kawasan Monumen ’45 Banjarsari dulunya adalah kawasan elite, tempat hunian para bangsawan Belanda, yang kesohor sebagai Villa Park. Di wilayah ini terdapat pula sebidang tanah lapang, yang kerapkali dimanfaatkan oleh para prajurit Mangkunegaran untuk berlatih perang dan ketrampilan berkuda Badan Informasi dan Komunikasi, 2007:16. Pada saat perjuangan merebut kemerdekaan, tempat ini digunakan sebagai ajang pengaturan siasat pertahanan kota oleh Overste Slamet Riyadi, menjelang masuknya kembali pasukan Belanda ke Kota Solo. Di sinilah kemudian meletus peristiwa legendaris yang dikenal dengan Pertempuran Empat Hari di Solo. Untuk mengenang heroismenya perjuangan rakyat Solo pada peristiwa tersebut, Pemkot Surakarta membangun monumen di tempat itu pada 31 Oktober 1973. sedangkan peresmiannya dilakukan pada 10 November 1976 oleh Gubernur Jawa Tengah kala itu, Soepardjo Roestam. Pembangunan Monumen’45 Banjarsari disamping bertujuan agar semangat perjuangan para pelaku pertempuran itu bisa diwarisi dan diteruskan oleh generasi mendatang juga sekaligus difungsikan sebagai ruang publik, tempat rekreasi yang asri dan bersih teduh lantaran dinaungi rimbunnya dedaunan dan deretan pohon- pohon besar yang tumbuh di sekitarnya sebagai ruang terbuka hijau, menjadi paru- paru kota membuat Solo lebih sejuk, sekaligus sebagai wilayah resapan air. Sampai menjelang tahun 1998, kawasan Monumen Banjarsari sudah menjadi salah satu tempat favorit yang didatangi warga Solo untuk bersantai, berolahraga bermain anak-anak maupun sekadar melepaskan penat, juga sekolah-sekolah yang berada di sekitar menggunakannya untuk berolahraga bagi siswa-siswanya. Saat itu sebenarnya sudah ada pedagang kaki lima, tetapi jumlahnya masih sedikit hanya berupa gerobak dan beberapa lainnya tenda bongkar pasang knock down, namun pasca kerusuhan Mei 1998 di kawasan Monumen ’45 Banjarsari commit to user 52 jumlah PKL mengalami pertambahan yang besar. Sejak itu keasrian dan kebersihan kawasan tersebut seakan tergerus dengan cepat, berganti dengan kekumuhan yang tak sedap dipandang, seperti tenggelam terlantar dalam belantara PKL. Perkembangan PKL yang tak terkendali juga menimbulkan dampak samping lainnya, yakni terjadinya kesemrawutan lalu-lintas di kawasan tersebut dan menurunnya kualitas lingkungan, yang dampaknya tidak hanya dirasakan warga sekitar kawasan, tetapi juga seluruh warga kota. Sebagai ruang terbuka hijau, kawasan Monumen ’45 Banjarsari mestinya bisa menjadi paru-paru kota, sehingga dapat membuat Solo lebih sejuk, sekaligus sebagai wilayah resapan air. Berdasarkan hasil pendataan Kantor Pengelolaan Pedagang Kaki Lima KP PKL Kota Surakarta per Desember 2005, setidak-tidaknya terdapat 989 pedagang yang terdaftar disana. Mereka tergabung dalam 10 paguyuban. Tabel 8. Jumlah PKL Monumen Banjarsari Berdasarkan Dagangannya Sumber : Arsip, 2007 Jumlah Komposisi PKL MonjariBerdasarkan Dagangannya 1. Alat mobil : 100 2. Alat motor : 222 3. Aki : 9 4. Ban : 20 5. Sandalsepatu : 78 6. Helm : 25 7. Elektronik : 148 8. Makananminuman : 66 9. Alat pertaniandiesel : 15 10. Pakaian : 81 11. Handphone : 20 12. Alat bangunan : 35 13. Barang antic : 11 14. Las : 11 15. Cat : 8 16. Barang bekas : 64 17. Kaset CD : 29 18. Lain-lain : 47 Jumlah : 989 commit to user 53 Tabel 9. Daftar Paguyuban Jumlah PKL Monumen Banjarsari Sumber : Arsip, 2007 Warga Kota Solo umumnya merindukan kebahagian ketika dahulu dapat menikmati kawasan Monumen Banjarsari sebagai ruang publik, tempat olahraga, rekreasi yang bersih, asri, dan nyaman sehingga meminta Pemerintah Solo untuk mengembalikan kawasan Monumen Banjarsari seperti fungsi peruntukan semula. Selain itu, penataan PKL memang menjadi salah satu program prioritas Walikota-Wakil Walikota, Jokowi-Rudy, dalam upaya untuk membuat Kota Solo kembali Bersih, Sehat, Rapi dan Indah Berseri. PKL disamping ditata dan ditertibkan juga diberdayakan sebagai ekonomi kerakyatan yang dapat berkembang dengan baik di Kota Solo. Pemkot mempunyai dasar kuat untuk membersihkan Kawasan Monumen’45 Banjarsari dan PKL, karena keberadaan mereka tidak sesuai dengan peruntukan tata ruang kota. Kawasan tersebut sebagai sebuah “situs” sejarah dan ruang publik, serta merupakan wilayah resapan air dan ruang terbuka hijau, sehingga terganggunya fungsi-fungsi tersebut juga akan menimbulkan persoalan lingkungan yang berdampak luas bagi masyarakat dan Kota Solo. Daftar Paguyuban Jumlah PKL Kawsan Monumen ’45 Banjarsari No Nama Paguyuban Jumlah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Masyarakat Mandiri Masyarakat Mandiri Jl. Bali Pengin Maju Roda-2 PKL 2000 PKL Sumber Urip PKL Sumber Rejeki PKL Guyub Rukun A PKL Guyub Rukun B PKL Non Paguyuban 319 27 50 77 90 160 90 60 16 100 Jumlah : 989 commit to user 54 Relokasi PKL ketempat lain dirasa Walikota Jokowi sebagai jalan terbaik. Hal itu sama sekali bukan dimaksudkan umuk meminggirkan para PKL,namun justru ingin memberikan kepastian dan kelangsungan usaha sekaligus rasa aman bagi PKL. Apalagi di tempat yang baru nanti juga disediakan fasilitas usaha yang sangat layak, sehingga diharapkan bisa meningkatkan usaha mereka. b. Lintas Masa Kepemimpinan 3 Walikota Wacana soal relokasi PKL Monumen Banjarsari sebenarnya sudah berlangsung lama, dimulai dan masa kepemimpinan Walikota Imam Sutopo, Walikota-Wakil Walikota Slamet Suryanto - J Soeprapto, hingga akhirnya ke masa kepemimpinan Walikota-Wakil Walikota saat ini, Joko Widodo Jokowi - FX Hadi Rudyatmo Rudy di penghujung tahun 2005 mengangkat kembali wacana relokasi PKL Monumen’45 Banjarsari. Namun sebagian PKL menolak rencana Pemkot tersebut. Bahkan sempat tercetus rencana untuk turun ke jalan. Badan Informasi dan Komunikasi, 2007:36. Musyawarah untuk mewujudkan rencana relokasi antara pemkot dengan PKL dilakukan berulang-ulang hingga sebagian besar PKL menyetujui untuk direlokasi ke kawasan Semanggi. Walikota menegaskan relokasi justru akan menjamin kepastian dan kelangsungan usaha mereka, sesuai konsep relokasi PKL Monumen’45 didasari pemikiran bahwa PKL merupakan salah satu potensi ekonomi yang dipunyai Kota Solo, yang keberadaannya tetap dipertahankan tanpa harus mengabaikan aturan-aturan hukum yang ada serta kepentingan seluruh warga Kota Solo. Setelah melalui serangkaian pertemuan dan pembicaraan, menunjukkan hal yang menggembirakan. Dari waktu ke waktu makin banyak PKL yang menyetujui program relokasi. Bahkan Kepala Kantor Pengeloiaan PKL Kota Surakarta, Bambang Santosa Wiyono, SH. MM, kepada wartawan, pada 12 Januari 2006, mengatakan seluruh PKL Monumen’45 Banjarsari yang berjumlah 989 pedagang telah mendaftarkan diri untuk direlokasi ke Semanggi. commit to user 55 c. Pembangunan Pasar Klithikan Pemkot telah menyiapkan lahan di Semanggi seluas 11.950 m2, untuk pembangunan pasar Klithikan sebagai tempat relokasi PKL Monumen ’45 Banjarsari. Pasar dibangun dengan kios sebanvak 1.018 buah dengan tempat parkir mobil, parkir sepeda motor, koridor, kantor pengelola, mushola dan lavatori kamar mandi toilet umum Badan Informasi dan Komunikasi, 2007:42. Pemilihan Semanggi bukannya tanpa pertimbangan seksama, karena wilayah ini ditunjang beberapa potensi, di antaranya sarana transportasi cukup lengkap, adanya pusat-pusat kegiatan sebagai pemacu pertumbuhan kawasan, berupa pasar besi, pasar ayam, pasar klithikan, pasar rakyat, rumah toko ruko, subterminal dan bongkar muat, perumahan, penginapan, hotel dan restoran, rumah sakit, serta tempat ibadah. Di samping itu, Semanggi juga berada di kawasan pertumbuhan wilavah perbatasan. Jualan para PKL di tempat yang baru nantinya diyakini akan kerap laku karena beberapa hal, yaitu citra usaha PKL eks Monumen’45 Banjarsari yang telah terbentuk, harga yang lebih murah dibandingkan dengan di toko-roko, sarana angkatan yang memadai Angkutan, bus kota dan bus antar wilayah, sarana kawasan memadai jalan, sub terminal, penunjuk arah dan pusat kegiatan lainnya, serta kenyamanan pembeli pun akan lehih baik ketimbang saat masih di Banjarsari. d. Pengundian Kios Memberikan Keadilan Bagi Para PKL Undian kios dilaksanakan pada tanggal 13 Juli 2006 di Pendapa Gede komplek Balaikota Surakarta. Para PKL menempati kios sesuai zoning dan hasil undiannya yang dilakukan oleh paguyuban pedagang, difasilitasi oleh Pemkot, rnenggunakan metode dan ketentuan yang telah disepakati bersama. Seusai tahap pelaksanaan undian, pedagang “diikat“ sebuah perjanjian tertulis agar mematuhi pembagian zoning, hasil undian dan ketentuan lainnya yang berlaku mengenai pasar. Salah satu hal penting dalam perjanjian itu adalah komitmen untuk tidak menjual atau commit to user 56 mengalihkan hak penempatan kios yang menjadi jatahnya. Badan Informasi dan Komunikasi, 2007:61-62. PKL Monumen ’45 yang direlokasi ke Pasar Klithikan NotoharjoSemanggi oleh Pemkot diberi kemudahan mendapatkan Surat Hak Penempatan SHP, Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP dan Tanda Daftar Perusahaan TDP tanpa membayar alias gratis. e. Boyongan dengan Kirab Budaya Tanggal 23 Juli 2006 Kota Solo digelar prosesi kirab budaya boyongan pedagang kaki lima PKL dari Kawasan Monurnen ’45 Banjarsari menuju lokasi yang baru di Semanggi, Pasar Kliwon, yang diberi nama “Klithikan Notoharjo”. Rombongan kirab dilepas oleh Wakil Walikota Hadi Rudyatmo dengan upacara sederhana dari Monumen ’45 Banjarsari. Kirab Budaya Boyongan 989 PKL dari Kawasan Monumen ‘45 Banjarsari menuju pasar Klithikan Notoharjo dilakukan dengan nuansa Jawa. Sebagian besar peserta kirab berpakaian adat Jawa termasuk: Walikota dan Wakil Walikota, dan hadirnya kereta kuda serta barisan prajurit dari Keraton Kasunanan Surakarta, Mangkunegaran dan Kelompok Sadar Wisata Pokdarwis. Kirab terasa meriah, karena selain diikuti oleh para PKL, juga oleh rombongan para pejabat di lingkungan Pemerintah Kora Surakarta, anggota DPRD Kota Surakarta, pasukan pengibar bendera pusaka Paskibraka, dan beberapa elemen masyarakat Badan Informasi dan Komunikasi, 2007:65- 66. Boyongan PKL tersebut menandai akhir sebuah upaya panjang yang tidak saja membutuhkan keuletan, kerja keras dan kesabaran yang luar biasa, tetapi juga penuh lika-liku, karena sempat diwarnai penolakan para PKL dan tarik-ulur berbagai kepentingan lainnya. Setelah menjalani rute yang relah ditentukan, peserta kirab disambut dan diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah H. Mardiyanto di Pasar Klithikan Notoharjo Semanggi. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyeraban surat commit to user 57 kelengkapan izin usaha dan kunci secara simbolik oleh Walikota Jokowi kepada perwakilan PKL. Peristiwa yang langka itu, karena baru kali pertama ini ada “bedhol desa” PKL yang melibatkan pedagang kaki lima dalam jumlah begitu banyak, yakni mencapai 989 pedagang yang dilakukan secara damai tanpa kekerasan, sehingga peristiwa tersebut berhasil tercatat dalam Museum Rekor Indonesia MURI. Penghargaan dari Muri tensebut disampaikan kepada Walikota Jokowi sebagai pemrakarsa pemindahan PKL dengan Jumlah terbanyak yang dilakulakukan dengan kirab budaya dan Wakil Walikota Rudy yang mewakili Pemkot Solo sebagai penyelenggara pemindahan PKL dengan jumlah terbanyak yang dilakukan dengan kirab budaya Badan Informasi dan Komunikasi, 2007:75. f. Pengoperasian Pasar Klithikan Notoharjo Semanggi Pada awal pengoprasian pasar, para pedagang belum menghasilkan pemasukan yang setara dengan di tempat lama, karena kedua belah pihak, baik pembeIi maupun penjual sama-sama masih menyesuaikan diri, terutama karena adanya perpindahan lokasi berjualan, tetapi harapan untuk menuju hidup yang lebih baik mulai terlihat. Pedagang lebih tenang, tak perlu lagi khawatir lagi digusur dan kehujanan, status mereka pun naik, tidak lagi seorang pedagang kaki lima. Mereka sudah menjadi pedagang pasar. Dalam istilah Walikota Solo Jokowi, para PKL eks Monumen’45 Banjarsari kini telah menjadi saudagar-saudagar Badan Informasi dan Komunikasi, 2007:109.

2. Struktur Organisasi Pasar Klithikan Notoharjo

Layaknya di desa-desa atau di perkampungan struktur organisasi pasar Klithikan Notoharjo Semanggi dikepalai oleh seorang “Lurah”. Lurah pasar Klithikan Notoharjo Semanggi dibentuk oleh Pemerintah Kota Surakarta. Sedangkan untuk melaksanakan tugasnya Lurah pasar Klithikan Notoharjo commit to user 58 Semanggi dibantu oleh staf-stafnya. Berikut ini adalah bagan struktur organisasi pasar Klithikan Notoharjo Semanggi : 3. 4. Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi Pasar Klithikan Notoharjo Semanggi Sumber : Arsip, 2009

3. Letak Geografis dan Kondisi Fisik Pasar Klithikan Notoharjo

Pasar Klithikan Notoharjo terletak di Jl. Silir di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah. Kelurahan Semanggi merupakan kawasan pinggiran di kota Surakarta bagian timur. Keberadaan pasar Klithikan Notoharjo di tempat tersebut kurang begitu menguntungkan dibandingkan dengan tempat PKL lama di Banjarsar yang sangat ramai karena berada tengah kota Surakarta. Berikut adalah batas-batas wilayah Kelurahan Semanggi: • Di sebelah timur : dibatasai oleh sungai Bengawan Solo yang merupakan batas wilayah antara kota Surakarta dengan Kabupaten Sukoharjo. • Di sebelah selatan : dibatasai oleh sungai Bengawan Solo yang merupakan batas wilayah antara kota Surakarta dengan Kabupaten Sukoharjo. • Di sebelah barat : Kelurahan Joyotakan, Kelurahan Joyosuran, Kelurahan Pasar Kliwon dan Kelurahan Baluwarti. • Di sebelah utara : Kelurahan Kedung Lumbu. STAF KEBERSIHAN STAF KEAMANAN STAF ADMINISTRASI TEKNISI LISTRIK STAF PENARIK RETRIBUSI ANGGOTA KEAMANAN LURAH PASAR commit to user 59 Beberapa keuntungan pasar Klithikan Notoharjo menempati Kelurahan Semanggi adalah adanya pusat kegiatan sebagai pemacu pertumbuhan kawasan Semanggi berupa pasar ayam, pasar kambing, pasar besi, ruko, Sub terminal dan bongkar muat. Dengan adanya pusat kegiatan sebagai pemacu pertumbuhan kawasan Semanggi tersebut diharapkan pasar Klithikan Notoharjo cepat dikenal masyarakat. Sedangkan keberadaan pasar Klithikan Notoharjo Semangi di kota surakarta adalah suatu keuntungan yang penting, sebab Surakarta merupakan kota peringkat kesepuluh terbesar setelah Yogyakarta yang terkenal dengan ramai akan bisnis perdagangannya sehingga secara tidak langsung dapat memacu pertumbuhan di pasar Klithikan Notoharjo. Saat ini Surakarta merupakan salah satu kota tujuan di Indonesia dengan iklim ekonomi yang menjanjikan. Tahun 2008 kota Solo dinobatkan oleh Badan Penanaman Modal BPM Jateng sebagai kota paling Pro Investasi se-Jawa Tengah. Berikut adalah batas-batas wilayah kota Surakarta dengan daerah sekitarnya: • di sebelah utara; Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali • di sebelah timur; Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo • di sebelah selatan; Kabupaten Sukoharjo dan • di sebelah barat; Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar. Pasar Klithikan Notoharjo dibagun diatas tanah seluas 17. 276 m 2 1. Kios ukuran 2×3 meter sebanyak 1.018 unit sebagian bangunan berlantai dua , dengan bangunan utama yang terbagi dalam 3 blok, yakni blok 1, 2 dan 3. Berikut ini perincian bangunan yang terdapat di pasar Klithikan Notoharjo : 2. Mushola 3. Lavatorikamar mandi toilet umum 4. Gedung kantor pengelola, ukuran: 8 × 4 meter 5. Koridor : 3 meter 6. Jalur hijau 7. Area parker dan Area bongkar muat 8. Jalan lingkar dalam pasar 9. Pintu utama dan pintu samping pasar commit to user 60

4. Promosi Yang Pernah Dilakukan

Agar lokasi baru itu cepat dikenal masyarakat luas, pada saat-saat awal pengoperasian pasar Klithikan Notoharjo Pemkot Surakarta melakukan upaya promosi melalui berbagai media sebagai berikut: 1. Media masa di media cetak maupun elektronik Gambar 3. Iklan Surat Kabar Klithikan Notoharjo Dokumentasi oleh Muhammad Khoirul Sholih, 2009 Iklan surat kabar di atas secara visual sangat sederhana, kurang adanya suatu kekuatan yang menjadi daya tarik bagi pem baca. Penggunaan warna hitam putih dan ukurannya yang terlalu kecil mempengaruhi faktor keterbacaan atau peluang terbcanya kecil sekali. Dari segi intensitas terbitnya, iklan surat kabar di samping sangat kurang karena hanya terbit sekali. commit to user 61 2. Baliho Gambar 4. Baliho Klithikan Notoharjo Dokumentasi oleh Muhammad Khoirul Sholih, 2009 Baliho di atas merupakan iklan untuk mempromosikan pasar Klithikan Notoharjo yang baru dipindahkan dari Banjarsari yang sebelumnya berupa PKL. Karena ukurannya yang besar, baliho tersebut mempunyai daya tarik yang sangat kuat bagi siapa saja yang melewatinya walaupun ilustrasi dan warna yang ditampilkan kurang menarik dan variatif. Untuk penempatannya, karena baliho ini hanya dipasang ditengah kota sehingga jangkauan audience-nyapun kurang luas. Alangkah baiknya jikalau baliho yang berjenis pioneering perintisan tersebut juga dipasang di perbatasan kota di jalur protokolnya. 3. Karcis Parkir Gambar 5. Karcis Parkir Klithikan Notoharjo Dokumentasi oleh Muhammad Khoirul Sholih, 2010 Karcis parkir di atas layout-nya terlalu sederhana perlu ditata yang lebih menarik dengan penambahan identitas pasar yang mencerminkan citra Klithikan Notoharjo Semanggi seperti logo dan orrnamen. commit to user 62 4. Billboard Gambar 6. Bilboard Klithikan Notoharjo Dokumentasi oleh Muhammad Khoirul Sholih, 2009 Billboard di atas terletak di jl. Kyai Mojo, merupakan iklan yang khusus untuk mempromosikan produk hanphone pasar Klithikan Notoharjo beserta kartu seluler flexi sebagai sponsornya. Secara visual Bilboard tersebut kurang memiliki daya tarik bagi khalayak yang lewat, karena ukurannya relatif kecil dan tidak adanya ilustrasi pendukung. Penggunaan font yang bentuknya terlalu rumit menyebabkan pesan dari iklan sulit terbaca. 5. Iklan di dalam pasar pasar berupa banner spanduk dan nameboard papan nama Gambar 7. Spanduk Kios Klithikan Notoharjo Dokumentasi oleh Muhammad Khoirul Sholih, 2009 commit to user 68 Gambar 8. Tanda Pengenal Dinding Kios Klithikan Notoharjo Dokumentasi oleh Muhammad Khoirul Sholih, 2009 Gambar 9. Papan Nama Kios Klithikan Notoharjo Dokumentasi oleh Muhammad Khoirul Sholih, 2009 Iklan-iklan di dalam pasar umumnya berupa spanduk dan papan nama dengan tampilan desain dan ukuran yang bermacam-macam, sehingga terkesan berantakan semrawut. Alangkah lebih baiknya apabila iklan-iklan yang berada di dalam pasar ditata yang lebih rapi, dengan ukuran dan bentuk yang seragam serta memiliki logo pasar. 2. Penyelenggaraan event-event khusus seperti lomba menggambar dan mewarnai pada Hari Anak Nasional, sepeda santai atau fun bike dalam rangka ulang tahun pasar klithikan Notoharjo yang pertama dan kedua.

C. Identifikasi Pesaing Kompetitor