Teknik Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

Mira Martilopa, 2014 Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu bagaimana proses pelaksanaan penerapan media video pada saat kegiatan berlangsung.

G. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono 2008: 147, data yang telah diperoleh dalam penelitian akan diolah dan dianalisis, dengan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menganalisis data, diantaranya adalah: 1. Mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden. 2. Mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden. 3. Menyajikan data tiap variabel yang diteliti. 4. Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. 5. Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Adapun langkah-langkah dalam proses analisis data penelitian pre eksperimen ini adalah; dengan mendeskripsikan pengujian kemampuan kognitif anak, menguji normalitas data serta melakukan uji t berpasangan paired sample t test guna menghasilkan hipotesis penelitian.

a. Uji Kemampuan Kognitif

Kemampuan kognitif anak didapatkan dan dinilai dari skor pre test dan post test setelah melalui proses pembelajaran dengan menggunakan media video. Pengujiannya dilihat dari rata-rata nilai dari masing-masing tahapan test serta dibandingkan dengan kriteria yang telah distandarkan oleh sekolah tempat penelitian. Kriteria kemampuan kognitif anak, dapat didasarkan pada tabel 3.11 berikut ini: Tabel 3.11 Kriteria Kemampuan Kognitif Anak PAUD Baiturrahman Skor Rentang Kriteria – 24.99 Belum Berkembang 1 25 – 49.99 Mulai Berkembang 2 50 – 74.99 Berkembang Sesuai Harapan 3 75 – 99.99 Berkembang Sangat Baik Sumber: Guru Sekolah PAUD Baiturrahman Bandung 2013 Mira Martilopa, 2014 Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal, artinya hasil yang diperoleh dari uji coba instrumen berada dalam taraf kepercayaan yang tinggi, sedangkan jika tidak berdistribusi normal maka uji coba instrumen diragukan kebenarannya. Pengujian normalitas data untuk yang sesuai dengan desain penelitian ini adalah dapat menggunakan uji Z Kolmogorov –Smirnov p0,05, baik dengan menghitungnya secara manual maupun dengan bantuan software SPSS. Pengujian normalitas data untuk penelitian dalam bidang pendidikan, biasanya dilakukan pada taraf signifikansi 95 α = 0,05. Kenormalan data diketahui setelah menghitung nilai Z , dan mencari serta mengetahui nilai probabilitas data p. Kriteria kenormalan data yang dijadikan acuan a dalah, “jika nilai p kedua data hasil penelitian pre test dan post test lebih besar dari 0.05 maka data berdistribusi normal ”.

c. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian dimaksudkan untuk menjawab formulasi yang diajukan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode statistik sesuai dengan sifat data yang diperoleh setelah melakukan uji normalitas. Pengambilan keputusan diawali dengan menggunakan uji t paired sample t test. Setelah mendapatkan nilai t hitung , maka nilai probabilitas p data dibandingkan pada tingkat kepercayaan 95 α = 0,05. Tahapan awal pengambilan keputusan hipotesis dilakukan dengan menggunakan cara paired sample t test, dengan kriteria hipotesisnya adalah; Ho diterima jika – t 1 –½ α t hitung t 1 –½ α , dimana t 1 –½ α didapat dari daftar tabel t dengan dk = n 1 + n 2 – 1 dan peluang 1- ½ α. Untuk harga-harga t lainnya Ho ditolak. Setelah proses uji t paired sample t test dilakukan, tahapan selanjutnya adalah dengan membandingkan angka probabilitas nilai p. Kriteria pengujian hipotesis penelitiannya adalah jika nilai p 0,05, maka Ho ditolak. Sedangkan jika nilai p 0,05, maka Ho diterima. Mira Martilopa, 2014 Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Adapun Formulasi hipotesis yang diuji adalah: Ho: μ D ≤ 0: Tidak terdapat perbedaan kemampuan kognitif yang signifikan pada anak kelompok B PAUD Baiturrahman sebelum dan sesudah diberikan penggunaan media video. Ha: μ D ≥ 0: Terdapat perbedaan kemampuan kognitif yang signifikan pada anak kelompok B PAUD Baiturrahman sebelum dan sesudah diberikan penggunaan media video. Hipotesis akan di uji pada α = 0,05 atau pada taraf kepercayaan 95. Mira Martilopa, 2014 Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan yang penulis dapatkan dari seluruh proses kegiatan penelitian, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Kriteria skor pre test pada kemampuan kognitif anak di kelas B PAUD Baiturahman Bandung berada pada kategori belum berkembang. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata nilai pre test anak, yaitu sebesar 49,48. 2. Kriteria skor post test pada kemampuan kognitif anak di kelas B PAUD Baiturahman Bandung berada pada kategori berkembang sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata nilai pre test anak, yaitu sebesar 80,16. 3. Terdapat perbedaan rata-rata dan pengaruh yang signifikan pada kemampuan kognitif anak sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan media video sebesar 30,68. Peningkatan kemampuan kognitif ini terjadi pada setiap anak. Disamping itu, diperjelas juga dengan nilai probabilitas p yaitu sebesar 0,000 0,05, sehingga dapat diartikan bahwa media video sangat cocok digunakan dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini. 4. Kelebihan dari media video yang digunakan dalam penelitian ini adalah suara, bahasa, warna, gerakan, dan semua tanyangan yang terdapat dalam media video merupakan sesuatu yang dapat dengan mudah dipahami oleh anak dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, media video yang digunakan dapat menyampaikan pesan atau pembelajaran dengan merata kepada anak. Hal tersebut terlihat bahwa peningkatan hasil belajar anak pada kemampuan kognitif meningkat secara merata untuk setiap anak. 5. Kelemahan media video yang digunakan adalah kurang besarnya media layar LCD ukuran 32 inchi yang menampilkan pesan pembelajaran, sehingga dalam proses pembelajaran banyak anak yang berjalan ke depan mendekati layar untuk melihat lebih jelas gambar yang ditayangkan di depan. 78