Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

BAB III RELEVANSI PELAKSANAAN SISTEM GRAMEEN BANK DENGAN

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DI INDONESIA

A. Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Beberapa pakar memberikan definisi dari tanggung jawab sosial perusahaan. Kotler dan Lee memberikan rumusan: ”corporate social responsibility is a commitment to improve community well being through discretionary business practices and contribution of corporate resources ”. Dalam definisi tersebut, Kotler dan Lee memberikan penekanan pada kata discretionary yang berarti kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan semata-mata merupakan komitmen perusahaan secara suka rela untuk turut meningkatkan kesejahteraan komunitas dan bukan merupakan aktivitas bisnis yang diwajibkan oleh hukum dan perundang-undangan seperti kewajiban membayar pajak atau kepatuhan perusahaan terhadap undang-undang ketenagakerjaan. Kata discretionary juga memberikan nuansa bahwa perusahaan yang melakukan aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan haruslah perusahaan yang telah menaati hukum dalam pelaksanaan bisnisnya. 42 Menurut Milton Friedman, tanggung jawab sosial perusahaan adalah menjalankan bisnis sesuai dengan keinginan pemilik perusahaan owners, biasanya dalam bentuk menghasilkan uang sebanyak mungkin dengan senantiasa mengindahkan aturan dasar yang digariskan dalam suatu masyarakat sebagaimana diatur oleh huku m dan perundang-undangan. 43 42 Ismail Solihin, op.cit., hal.5. 43 Ibid ., hal.6. Universitas Sumatera Utara Daniel Seligman menyebutkan bahwa “tanggung jawab sosial perusahaan adalah rumit sebagian karena tidak adanya lawan yang secara umum telah disetujui; paling sedikit tampaknya tidak ada yang menganjurkan agar perusahaan tidak perlu mempunyai tanggung jawab sosial ”. Dari pernyataan tersebut menunjukkan bahwa tangung jawab sosial dikatakan rumit karena tidak ada lawan yang disetujui, ini berarti tanggung jawab sosial perusahaan belum merupakan tanggung jawab yang harus dipikul oleh perusahaan atau dengan kata lain perusahaan anaara mau dan tidak mau untuk mempunyai tanggung jawab sosial, meskipun begitu tidak dianjurkan agar perusahaan untuk tidak mempunyai tanggung jawab. 44 The World Business Council for Sustainable Development WBCSD yaitu lembaga internasional yang berdiri tahun 1995 dan beranggotakan lebih dari 120 multinasional company yang berasal dari 30 negara, dalam publikasinya Making Good Business Sense mendefinisikan tanggung jawab sosial, sebagai “ Continuing commitment by business to behave ethically and contribute to economic development while improving the quality of life of the workforce and their families as well as the local community and society at large .” Maksudnya, komitmen dunia usaha untuk terus menerus bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas. 45 44 Habib adjie, op.cit., hal. 61 45 Yusuf Wibisono, Membedah Konsep dan Aplikasi CSR Corprate Social Responsibility, Gresik: Fascho Publising, 2007, hal.7. Universitas Sumatera Utara Sebuah lembaga keuangan yaitu World Bank, memandang tanggung jawab sosial perusahaan sebagai “the commitment of business to contribute to sustainable economic development working with employees and their representatives the local community and society at large to improve quality of life, in ways that are both good for business and good for development .” 46 Ada tiga hal pokok yang membentuk pemahaman atau konsep mengenai tanggung jawab sosial perusahaan. Ketiga hal tesebut adalah: Maksudnya, komitmen bisnis untuk berperilaku etis dan memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui kerja sama dengan semua pemangku kepentingan guna memperbaiki kehidupan mereka dengan cara yang bermanfaat bagi bisnis, agenda pembangunan yang berkelanjutan maupun masyarakat umum. 47 1. bahwa sebagai suatu artificial person, perusahaan atau korporasi tidaklah berdiri sendiri dan terisolasi, perusahaan atau perseroan tidak dapat menyatakan bahwa mereka tidak memiliki tanggung jawab terhadap keadaan ekonomi, lingkungan maupun sosialnya; 2. keberadaan eksistensi dan keberlangsungan sustainability perusahaan atau korporasi sangatlah ditentukan oleh seluruh stakeholders-nya dan bukan hanya shareholders -nya. Para stakeholders ini, terdiri dari shareholders, konsumen, pemasok, klien, customer, karyawan dan keluarganya, masyarakat sekitar dan 46 Yusuf Wibisono, loc.cit. 47 Gunawan Widjaja Yeremia Ardi Pratama, op.cit., hal. 10. Universitas Sumatera Utara mereka yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan the local community and society at large; 3. melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan berarti juga melaksanakan tugas dan kegiatan sehari-hari perusahaan atau korporasi, sebagai wadah untuk memperoleh keuntungan melalui usaha yang dijalankan dan atau dikelola olehnya. Jadi ini berarti tanggung jawab sosial perusahaan adalah bagian terintegrasi dari kegiatan usaha business, sehingga tanggung jawab sosial perusahaan juga menjalankan perusahaan atau korporasi untuk memperoleh keuntungan. Implementasi tanggung jawab sosial perusahaan pada umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yang pertama adalah terkait dengan komitmen pimpinannya. Perusahaan yang pimpinannya tidak tanggap dengan masalah sosial, jangan diharap akan memperdulikan aktivitas sosial. Kedua, menyangkut ukuran dan kematangan perusahaan. Perusahaan besar dan mapan lebih mempunyai potensi memberi kontribusi ketimbang perusahaan kecil dan belum mapan. Ketiga, regulasi dan sistem perpajakan yang diatur pemerintah. Semakin amburadul regulasi dan penataan pajak akan membuat semakin kecil ketertarikan perusahaan untuk memberikan donasi dan sumbangan sosial kepada masyarakat. Sebaliknya, semakin kondusif regulasi atau semakin besar insentif pajak yang diberikan, akan lebih berpotensi memberi semangat kepada perusahaan untuk berkontribusi kepada masyarakat. 48 48 Yusuf Wibisono, op.cit., hal. 71. Universitas Sumatera Utara Setidaknya ada tiga alasan penting mengapa kalangan dunia usaha mesti merespon dan mengembangkan isu tanggung jawab sosial sejalan dengan operasi usahanya yaitu: 49 Menurut Boston College Centre for Corporate Community Relations 2000, yang menyebabkan tanggung jawab sosial menjadi begitu penting adalah: Pertama , perusahaan adalah bagian dari masyarakat dan oleh karenanya wajar bila perusahan memperhatikan kepentingan masyarakat. Perusahaan mesti menyadari bahwa mereka beroperasi dalam suatu tatanan lingkungan masyarakat. Kegiatan sosial ini berfungsi sebagai kompensasi atau upaya imbal balik atas penguasaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi oleh perusahaan yang kadang bersifat ekspansif dan eksploratif, di samping sebagai kompensasi sosial karena timbulnya ketidaknyamanan discomfort pada masyarakat. Kedua , kalangan bisnis dan masyarakat sebaiknya memiliki hubungan yang bersifat simbiosa mutualisme. Untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat, setidaknya licence to operate, wajar bila perusahaan juga dituntut untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, sehingga bisa tercipta harmonisasi hubungan bahkan pendongkrakan citra dan performa perusahaan. Ketiga , kegiatan tanggung jawab sosial merupakan salah satu cara untuk meredam atau bahkan menghindari konflik sosial. Potensi konflik itu bisa berasal akibat dampak operasional perusahaan ataupun akibat kesenjangan struktural dan ekonomis yang timbul antara masyarakat dengan komponen perusahaan. 50 49 Ibid, 71-72. Universitas Sumatera Utara a. Globalisasi dan makin meningkatnya persaingan sebagai akibat globallisasi. b. Dari waktu ke waktu perusahaan menjadi makin besar dan makin meningkat pula pengaruh perusahaan-perusahaan tersebut. c. Upaya-upaya penghematan retrenchment dan reposisi pemerintah dan peranannya. d. Terjadinya perang di antara perusahaan-perusahaan untuk mendapatkan tenaga-tenaga yang berbakat dan berkeahlian. e. Pertumbuhan aktivitas masyarakat global. f. Makin meningkatnya kesadaran mengenai kesadaran mengenai pentingnya asset-aset tidak berwujud intangible assets.

B. Dasar Hukum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan