Relevansi Pelaksanaan Sistem Grameen Bank Dengan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Indonesia

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat banyak.

E. Relevansi Pelaksanaan Sistem Grameen Bank Dengan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Indonesia

Kotler dan Lee menyebutkan bahwa setidaknya ada 6 opsi untuk “berbuat kebaikan” Six options for Doing Good sebagai inisiatif sosial perusahaan yang dapat ditempuh dalam rangka implementasi CSR, yaitu : 67 1. Cause Promotions Suatu perusahaan dapat memberikan dana atau berbagai macam kontribusi lainnya, ataupun sumber daya perusahaan lainnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat atas suatu isu sosial tertentu, ataupun dengan cara mendukung pengumpulan dana, partisipasi dan rekruitmen sukarelawan untuk aksi sosial tertentu. Contohnya perusahaan kosmetika terkemuka di Inggirs, The Body Shop, mempromosikan larangan untuk melakukan uji produk terhadap hewan. The Body Shop sendiri. mengklaim bahwa produk-produk yang dijualnya tidak diuji 66 Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan 67 Bismar Nasution, op.cit., hal. 9-11. Universitas Sumatera Utara coba terhadap hewan. Hal ini dapat dilihat pada kemasan produk-produk The Body Shop yang mencantumkan kata-kata against animal testing. 2. Cause-Related Marketing Suatu perusahaan dalam hal ini berkomitmen untuk berkontribusi atau menyumbang sekian persen dari pendapatannya dari penjualan suatu produk tertentu miliknya untuk isu sosial tertentu. Contohnya seperti Unilever yang memberikan sekian persen dari penjualan sabun produksinya, Lifebuoy, untuk meningkatkan kesadaran hidup bersih dalam masyarakat, dengan cara membangun fasilitas kamar kecil dan wastafel di sekolah-sekolah, terutama di daerah-daerah terpencil. Kemudian Danone, yang juga merupakan produsen air mineral AQUA memberikan sekian persen hasil penjualannya untuk membangun jaringan air bersih di daerah sulit air di Indonesia. 3. Corporate Social Marketing Suatu perusahaan dapat mendukung perkembangan atau pengimplementasian kampanye untuk merubah cara pandang maupaun tindakan, guna meningkatkan kesehatan publik, keamanan, lingkungan, maupun kesejahteraan masyarakat. Contohnya seperti Unilever yang memrpoduksi pasta gigi Pepsodent mendukung kampanye gigi sehat. Kemudian Phillip Morris di Amerika Serikat mendorong para orang tua untuk berdiskusi dengan anak-anak mereka mengenai konsumsi tembakau. Universitas Sumatera Utara 4. Corporate Philanthropy Dalam hal ini, suatu perusahaan secara langsung dapat memberikan sumbangan, biasanya dalam bentuk uang tunai. Pendekatan ini merupakan bentuk implementasi tanggung jawab sosial yang paling tradisional. Contohnya suatu perusahaan dapat langsung memberikan bantuan uang tunai ke panti-panti sosial, ataupun apabila tidak uang tunai, dapat berupa makanan ataupun alat-alat yang diperlukan. 5. Community Volunteering Dalam hal ini, perusahaan dapat mendukung dan mendorong pegawainya, mitra bisnis maupun para mitra waralabanya untuk menjadi sukarelawan di organisasi-organisasi kemasyarakatan lokal. Contohnya suatu perusahaan dapat mendorong atau bahkan mewajibkan para pegawainya untuk terlibat dalam bakti sosial atau gotong-royong di daerah dimana perusahaan itu berkantor. Contoh lainnya seperti perusahaan-perusahaan yang memproduksi komputer ataupun piranti lunak mengirim orang-orangnya ke sekolah-sekolah untuk melakukan pelatihan-pelatihan langsung menyangkut keterampiran komputer. 6. Socially Responsible Business Practices Misalnya perusahaan dapat mengadopsi dan melakukan praktek-praktek bisnis dan investasi yang dapat mendukung isu-isu sosial guna meningkatkan kelayakan masyarakat community well-being dan juga melindungi Universitas Sumatera Utara lingkungan. Seperti contohnya Starbucks bekerjasama dengan Conservation International di Amerika Serikat untuk mendukung petani-petani guna meminimalisir dampak atas lingkungan mereka. Karakteristik kemiskinan di Indonesia berbeda dengan karakteristik kemiskinan di Bangladesh. Namun apapun perbedaannya esensi kemiskinan adalah sama. Apalagi sejak terjadinya krisis ekonomi yang berkepanjangan di Indonesia sejak tahun 1997, angka kemiskinan bertambah pesat. Berhubungan dengan hal tersebut serta maraknya program pengentasan kemiskinan yang dilakukan pemerintah selama ini menunjukkan bahwa penerapan sistem Grameen Bank pada perbankan di Indonesia sangat relevan dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia. Hal ini dapat diwujudkan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan pada perbankan di indonesia. Beberapa asumsi yang mendukung pendapat tersebut adalah: 1. Besarnya angka kemiskinan Jika dilihat dari segi penghasilan per kapita nampak bahwa kemiskinan di Indonesia berlapis-lapis. Secara umum dapat dibagi menjadi penduduk yang paling miskin, miskin sekali dan miskin. Kelompok sasaran sistem Grameen Bank adalah penduduk yang paling miskin. Ini merupakan pasar yang besar bagi sistem Grameen Bank. Kelompok sasaran ini menggunakan sebagian besar penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan pangan. Mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri, apalagi pengembangan usaha. Kelompok sasaran ini yang paling tidak menguntungkan atau tidak potensial dilihat dari sudut Universitas Sumatera Utara pandang sistem perbankan konvensional. Mereka ini yang sering menjadi korban rentenir atau tengkulak. 2. Kesesuaian dengan agenda pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme Pada masa ini merupakan kesempatan yang baik untuk mengembangkan program-program yang bersih, transparan, partisipatif, dan tidak korup, seperti yang selama ini identik dengan proyek-proyek pemerintah. Dalam pelaksanaannya sistem Grameen Bank menawarkan pendekatan yang transparan. Setiap transaksi dilakukan secara terbuka pada pertemuan mingguan. Transparansi ini menjamin kontrol yang ketat bagi para staf bank. Menurut Yunus, konsep Grameen Bank bisa digunakan untuk memberantas korupsi. Menurutnya, banyak orang yang kehilangan semangat memerangi korupsi dalam negara yang korup. Namun, selama 31 tahun mengelola Grameen Bank , ternyata hanya sekitar satu persen orang Bangladesh yang korup, yakni para politikus dan pegawai pemerintah. 68 3. Peningkatan dan pemberdayaan peran serta masyarakat Sistem Grameen Bank memberikan kebebasan kepada anggotanya untuk mengelola usahanya sendiri. Usaha yang didukung adalah usaha yang telah dipahami anggotanya dan telah digeluti sebelumnya. Sistem Grameen Bank juga memberikan kebebasan kepada anggotanya untuk mengambil setiap keputusan yang dibutuhkan di dalam kelompok untuk kepentingan mereka sendiri. Hal ini akan membiasakan anggota untuk aktif mengambil inisiatif dan berpartisipasi dalam menentukan nasibnya. 68 Akmal Fikri, dkk,”Konsep Grameen Bank Bisa Berantas Korupsi”, Tempo Interaktif, 10 Agustus 2007. Universitas Sumatera Utara Pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan permasalahan gender, demokrasi, hak-hak warga negara, hukum dan kesehatan juga akan menambah wawasan anggota tentang kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PERANAN SISTEM GRAMEEN BANK TERHADAP PERBANKAN