BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari uraian bab-bab terdahulu dalam penulisan skripsi ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Grameen Bank atau Bank Desa adalah sebuah bank di Bangladesh yang
memberikan pinjaman kredit kepada golongan termiskin dalam masyarakat di Bangladesh. Sistem Grameen Bank ini dibentuk untuk memberantas
kemiskinan. Sistem Grameen Bank di Bangladesh dalam penerapannya lebih mengutamakan perempuan sebagai anggota atau nasabah bank tersebut.
Perempuan diberi kesempatan untuk membangun usaha dikarenakan dianggap memiliki kemampuan manajerial yang baik. Sistem Grameen Bank di
Bangladesh memiliki 16 keputusan yang merupakan kesepakatan antara pihak bank dan nasabah sebagai motivasi bagi para nasabah untuk bangun dari
kemiskinan. Kemudian yang paling istimewa, pinjaman kredit yang diberikan pada kaum miskin tersebut tidak menyertakan jaminan atau agunan,
dikarenakan mereka dianggap mampu dalam pengembalian kredit tersebut. 2.
Dewasa ini, perusahaan khususnya perbankan dalam kegiatan usahanya diwajibkan untuk melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan. Kegiatan
tanggung jawab sosial perbankan dapat dilaksanakan dalam bentuk pemberian pinjaman kredit kepada masyarakat miskin dengan sistem Grameen Bank
karena perbankan dalam kegiatan usahanya mencakup pemberian kredit. Sehingga perbankan sangat relevan sebagai pihak yang menjalankan sistem
Universitas Sumatera Utara
Grameen Bank ini. Kemudian, relevansi penerapan sistem Grameen Bank
sebagai tanggung jawab sosial perusahaan oleh perbankan di dukung asumsi besarnya angka kemiskinan di Indonesia sehingga dibutuhkan cara lain untuk
mengurangi atau bahkan memberantas kemiskinan tersebut. Di karenakan masih maraknya budaya korupsi, kolusi dan nepotisme di Indonesia, sistem
Grameen Bank dapat menjadi salah satu cara memberantas hal-hal tersebut
karena Muhammad Yunus telah membuktikannya dalam pelaksanaan Grameen Bank
di Bangladesh dan hasilnya budaya korupsi itu sangat minim terjadi. Sistem Grameen Bank memberikan kebebasan pada anggotanya untuk
memilih jenis usaha, sehingga tidak memberatkan anggota. 3.
Penerapan sistem Grameen Bank di Bangladesh dinilai berhasil dalam mengatasi permasalahan kemiskinan karena Grameen Bank telah
menguntungkan orang-orang miskin di pedesaan karena menggunakan sistem kredit tanpa agunan. Keberhasilan pelaksanaan sistem Grameen Bank itu telah
menarik banyak negara untuk mengadopsinya. Namun, harus disadari bahwa kondisi kemiskinan di Bangladesh berbeda dengan kemiskinan yang ada di
Indonesia, sehingga tidak mengherankan jika dalam penerapan sistem Grameen Bank
ini akan mendapatkan beberapa kemungkinan hambatan- hambatan dalam pelaksanaannya. Kemungkinan-kemungkinan tersebut yaitu
adanya kredit macet, keterbatasan sumber daya manusia serta faktor lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
B. Saran