5. Dengan berkurangnya risiko tersebut, maka seharusnya risk premium yang
ditetapkan menjadi salah satu komponen dalam perhitungan landing rate dapat diturunkan sehingga landing rate menjadi lebih rendah.
6. Perusahaan penjamin akan mendapatkan pendapatan fee penjaminan.
Apabila terjadi kemacetan atas kredit yang dijamin, maka:
106
1. Sejak klaim dibayarkan, maka atas kredit tersebut tidak dikenai bunga. Hal ini
akan meringankan beban nasabah. 2.
Agunan danatau fix asset yang dimilikinya tidak perlu dilikuidasi, karena kewajiban nasabah yang dijamin akan dipenuhi oleh perusahaan penjamin
sebesar porsi kredit yang dijamin. Hal ini memungkinkan usaha kecil tetap dapat dijalankan dan selanjutnya apabila usaha tersebut telah mengalami
pemulihan, nasabah tersebut dapat melakukan pembayaran subrogasi. 3.
Dengan adanya pembayaran klaim, maka bank akan lebih cepat mendapatkan likuiditas apabila dibandingkan dengan penjualan fix asset yang memerlukan
prosedur dan waktu relatif lama.
C. Kebijakan Pemerintah dalam Mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Pancasila dan Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945 merupakan landasan ideologi dan konstitusional pembangunan nasional termasuk pemberdayaan
koperasi dan usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Peraturan Menteri Negara KUKM Republik Indonesia Nomor : 02PerM.KUKMI2008 ditegaskan bahwa
pemerintah bertugas:
106
Rachmadi Usman. Op.cit, hal, 259.
Universitas Sumatera Utara
1. Menciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi yang mendorong pertumbuhan serta pemasyarakatan koperasi.
2. Memberikan bimbingan dan kemudahan kepada koperasi. 3. Memberikan perlindungan kepada koperasi. Pembinaan koperasi dilakukan
dengan memperhatikan keadaan dan kepentingan ekonomi nasional, serta pemerataan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja.
Dalam upaya menciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan pemasyarakatan UMKM dan koperasi, maka
kewajiban pemerintah adalah: a.
Memberikan kesempatan usaha seluas-luasnya kepada koperasi dan UMKM. b.
Meningkatkan dan memantapkan kemampuan koperasi agar menjadi koperasi yang berkualitas, tangguh dan mandiri.
c. Mengupayakan tata hubungan usaha yang saling menguntungkan antara
koperasi dengan badan usaha lainnya. d.
Membudayakan koperasi dalam masyarakat.
Dalam rangka pemberian perlindungan koperasi dan UMKM, pemerintah mengatur mekanisme untuk:
107
1. Menetapkan bidang kegiatan ekonomi yang hanya boleh diusahakan oleh
koperasi dan UMKM. 2.
Menetapkan bidang kegiatan ekonomi di suatu wilayah yang telah berhasil diusahakan oleh koperasi untuk tidak diusahakan oleh badan usaha lainnya.
107
Pasal 63 UU No. 25 Tahun 1992.
Universitas Sumatera Utara
Di samping itu, bagi pelaku UMKM, pemerintah membuat pengaturan tersendiri dalam kerangka memberikan klasifikasi sebagai koridor hukum yang
jelas dalam upaya pemberdayaan sektor UMKM tersebut yang secara konkrit diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008. Adapun tujuan dari
pemberdayaan UMKM tersebut adalah:
108
1. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang,
dan berkeadilan 2.
Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri
3. Meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam pembangunan
daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan
Sebagai wadah kegiatan usaha bersama bagi produsen maupun konsumen, koperasi diharapkan berperan dalam meningkatkan posisi tawar dan efisiensi
ekonomi rakyat, sekaligus turut memperbaiki kondisi persaingan usaha di pasar melalui dampak eksternalitas positif yang ditimbulkannya. Sementara itu, UMKM
berperan dalam memperluas penyediaan lapangan kerja, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan pemerataan peningkatan
pendapatan serta meningkatkan daya saing dan daya tahan ekonomi nasional. Dalam rangka mewujudkan sasaran tersebut, pemberdayaan UMKM akan
dilaksanakan dengan arah kebijakan sebagai berikut:
109
1. Mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah UMKM yang diarahkan untuk
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi,
108
Pasal 5 UU No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM.
109
M.Pramono, Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah dan Koperasi, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2006, hal. 11.
Universitas Sumatera Utara
penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan daya saing; sedangkan pemberdayaan usaha skala mikro lebih diarahkan untuk memberikan
kontribusi dalam peningkatan pendapatan pada kelompok masyarakat yang memiliki pendapatan rendah.
2. Memperkuat kelembagaan dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola
yang baik good governance dan berwawasan gender untuk: 1.
Memperluas akses kepada sumber permodalan khususnya perbankan; 2.
Memperbaiki lingkungan usaha dan menyederhanakan prosedur perizinan; 3.
Memperluas dan meningkatkan kualitas institusi pendukung yang menjalankan fungsi intermediasi sebagai penyedia jasa pengembangan
usaha, teknologi, manajemen, pemasaran dan informasi. 3.
Memperluas basis dan kesempatan berusaha serta menumbuhkan wirausaha baru berkeunggulan untuk mendorong pertumbuhan, peningkatan ekspor dan
penciptaan lapangan kerja terutama dengan: a.
Meningkatkan perpaduan antara tenaga kerja terdidik dan terampil dengan adopsi penerapan teknologi.
b. Mengembangkan UMKM melalui pendekatan klaster di sektor agribisnis
dan agroindustri disertai pemberian kemudahan dalam pengelolaan usaha, termasuk dengan cara meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi sebagai
wadah organisasi kepentingan usaha bersama untuk memperoleh efisiensi kolektif.
c. Meningkatkan peran UMKM dalam proses industrialisasi, percepatan
pengalihan teknologi dan peningkatan kualitas SDM.
Universitas Sumatera Utara
d. Mengintegrasikan pengembangan usaha dalam konteks pengembangan
regional, sesuai dengan karakteristik pengusaha dan potensi usaha unggulan di setiap daerah.
4. Meningkatkan peran UMKM sebagai penyedia barang dan jasa pada pasar
domestik yang semakin berdaya saing dengan produk impor, khususnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat banyak.
5. Membangun koperasi yang diarahkan dan difokuskan pada upaya-upaya
untuk: a.
Membenahi dan memperkuat tatanan kelembagaan dan organisasi koperasi di tingkat makro maupun mikro guna menciptakan iklim dan lingkungan
usaha yang kondusif bagi kemajuan koperasi serta kepastian hukum yang menjamin terlindunginya koperasi danatau anggotanya dari praktek-
praktek persaingan usaha yang tidak sehat. b.
Meningkatkan pemahaman, kepedulian dan dukungan pemangku kepentingan stakeholders kepada koperasi.
c. Meningkatkan kemandirian gerakan koperasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN