BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian serta penjelasan dari bab–bab sebelumnya, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan pokok pembahasan
serta sekaligus merupakan jawaban daripada permasalahan yang dibuat, yaitu : 9.
Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah diperuntukkan bagi pemilik usahapengusaha dalam menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam
rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi yang berkeadilan, khususnya dalam peningkatan dan pemerataan pendapatan
masyarakat serta penyerapan tenaga kerja. 10.
Dalam Pasal 1 UU No. 20 Tahun 2008 terlihat bahwa penyaluran kredit pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di dalam perkembangannya saat ini,
memperlihatkan kecenderungan kurang signifikan dalam memberikan kontribusi bagi pertumbuhan penyaluran kredit Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah. 11.
Pengaturan Pembiayaan terhadap Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menurut UU No. 20 Tahun 2008, dilaksanakan oleh Pemerintah dan
Pemerintah Daerah dalam membantu pendanaan UMKM khususnya Usaha Mikro dan Usaha Kecil, dengan mengembangkan sumber pembiayaan dari
kredit perbankan dan lembaga keuangan bukan bank, mengembangkan lembaga modal ventura, melakukan pelembagaan terhadap transaksi anjak
piutang, serta meningkatkan kerjasama Usaha Mikro dan Usaha Kecil melalui koperasi simpan pinjam dan koperasi jasa keuangan konvensional.
Universitas Sumatera Utara
12. Perlindungan terhadap Usaha Kecil dan Menengah telah diatur pemerintah di
dalam UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, yang merupakan landasan utama dalam pembinaan dan pengembangan usaha
kecil di Indonesia, namun Undang-Undang ini belum mampu membuka lebar terhadap kemapanan dan pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
13. Kendala utama yang menjadi permasalahan dalam penyaluran kredit UMKM
selama ini, yaitu Pertama, kesulitan memenuhi persyaratan yang cukup rumit untuk mendapatkan kredit dari bank, misalnya tidak mempunyai agunan yang
berkaitan dengan kondisi keuangan dari pemilik usahapengusaha. Tingginya tingkat suku bunga juga menyebabkan keterbatasan penyediaan jaminan
sehingga menyebabkan kredit macetbermasalah bagi pengusaha yang tidak dapat memenuhi kewajibannya. Kedua, Walaupun sejak 10 tahun yang lalu
Bank Indonesia mewajibkan perbankan menyalurkan kredit untuk UMKM, yakni kredit dengan batas maksimum di bawah Rp 5 milyar, minimum 20
dari total kredit, dalam kenyataannya porsi 20 itu tidak selalu tercapai setiap tahun, walaupun jumlah kredit yang tersalurkan ke UMKM cenderung
meningkat terus. 14.
Dalam pelaksanaan penyelesaian kredit bermasalah Non Performance Loan untuk kriteria usaha menengah di bank BUMN saat ini yang paling ideal
dilakukan adalah dengan pola restrukturisasi melalui metode keringanan bunga. Beberapa metode yang juga kerap digunakan dalam restrukturisasi
NPL adalah rescheduling penjadwalan kembali dan reconditioning persyaratan kembali. Tujuan dari restrukturisasi kredit tersebut adalah agar
debitur dapat memenuhi kewajibannya kepada bank, sehingga diharapkan
Universitas Sumatera Utara
posisi dan kepentingan bank lebih baik dan aman sehingga usaha debitur dapat lancar kembali dan mampu memperbaiki struktur permodalan debitur itu
sendiri. 15.
Untuk menghindari kredit macetbermasalah bagi pemilik usahapengusaha yang kesulitan dalam menyediakan jaminan, diupayakan agar melaksanakan
program dari pemerintah, seperti Kredit Usaha Rakyat KUR, yaitu kredit tanpa agunan dengan batas maksimum Rp 500 jutanasabah untuk usaha-usaha
produktif, perindustrian, perdagangan dan juga koperasi, khusus untuk UMKM yang belum layak didanai oleh perbankan karena tidak memiliki
jaminan yang cukup. 16.
Dalam hal apabila telah terjadi kredit macetbermasalah, maka dalam hal pelaksanaan penyelesaiannya, pemerintah wajib memberikan kemudahan
kepada para pemilik usahapengusaha untuk mendapatkan bantuan kredit terhadap pembiayaan yang disediakan oleh perbankan dan lembaga keuangan
bukan bank. 17.
Peran usaha kecil dalam menyerap tenaga kerja relatif besar, sehingga pengembangan usaha merupakan langkah strategis dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi rakyat. Alasan UMKM belum memanfaatkan kredit bank sebagian besar adalah faktor kebijakan dan
persyaratan perbankan. 18.
Untuk membangun UMKM di Indonesia pemerintah harus serius dan profesional dengan tetap konsisten pada kebijakan yang dibuat sebagai
pedoman bagi perbankan dalam upaya pemberdayaan UMKM. Pengelolaan UMKM hendaknya tidak berdasarkan trend atau adanya unsur politik semata.
Universitas Sumatera Utara
Program ini harus terus dilakukan secara berkesinambungan sustainable development to UMKM terpola dan terarah membangun UMKM yang
tujuannya agar tercipta satu model UMKM yang bankable.
B. Saran