Variabel Bebas Independent Variable Perilaku Inovatif Servant Leadership

21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel 1. Variabel Tergantung Dependent Variable

Variabel Tergantung Dependent Variable adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari adanya variabel lain Sugiyono, 2012. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel tergantung adalah Perilaku Inovatif.

2. Variabel Bebas Independent Variable

Variabel Bebas Independent Variable adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain atau dianggap dapat menjadi penyebab timbulnya atau adanya perubahan pada variabel lain Sugiyono, 2012. Maka dari itu, adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah Servant Leadership.

B. Definisi Operasional

Menurut Sugiyono 2012, definisi operasional adalah penentuan kosntrak atau sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Berikut ini adalah definisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu :

1. Perilaku Inovatif

Perilaku inovatif adalah perilaku karyawan perusahaan yang mencari tahu mengenai adanya peluang untuk berinovasi, menampilkan ide-ide baru, memperkenalkan, mempromosikan, dan mengimplementasikan ide-ide baru Universitas Sumatera Utara 22 tersebut di dalam pekerjaan, kelompok, dan organisasi yang dapat memberikan manfaat bagi organisasi. Perilaku inovatif diukur dengan menggunakan skala yang dikembangkan dari Kleysen dan Street 2001 yang berdasarkan pada lima komponen, yaitu opportunity exploration, generativity, formative investigation, championing, dan applicationing . Skala perilaku inovatif ini akan diberikan kepada karyawan-karyawan pada suatu perusahaan. Skor total yang dihasilkan oleh skala akan menunjukkan frekuensi perilaku inovatif yang dilakukan karyawan. Semakin tinggi skor perilaku inovatif maka semakin sering karyawan menunjukkan perilaku inovatif tersebut. Sebaliknya, semakin rendah skor perilaku inovatif maka semakin jarang karyawan menunjukkan perilaku inovatif .

2. Servant Leadership

Servant Leadership adalah kepemimpinan atasan yang dipersepsikan oleh karyawan dimana pemimpin menunjukkan prilaku yang lebih mementingkan untuk melayani karyawannya, rendah hati, dan memandang masalah dari berbagai perspektif guna megupayakan adanya kesejahteraan untuk memenuhi tujuan bersama. Servant Leadership dapat diukur dengan mengembangkan konsep delapan dimensi yang dirancang oleh peneliti yang didasarkan pada teori Barbuto dan Wheeler 2006 serta Wong dan Page 2000 yang mencakup : altruistic calling, emotional healing, wisdom, persuasive mapping, organizational stewardship, humility, vision, dan service. Skala servant Universitas Sumatera Utara 23 leadership ini akan diberikan pada karyawan-karyawan pada suatu perusahaan. Semakin tinggi skor servant leadership maka pemimpin suatu perusahaan menggunakan bentuk kepemimpinan servant leadership. Sebaliknya, semakin rendah skor servant leadership, maka pemimpin tidak menggunakan bentuk kepemimpinan servant leadership.

C. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel 1. Populasi