Identifikasi Determinan R Pembahasan

4.4 Identifikasi Determinan R

2 Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika determinan R 2 semakin besar atau mendekati satu, maka pengaruh variabel bebas X 1, X 2 terhadap variabel terikat Y semakin kuat. Jika determinan R 2 semakin kecil atau mendekati nol, maka pengaruh variabel bebas X 1, X 2, X 3 terhadap variabel terikat Y semakin lemah. Tabel 4.11 Pengujian Koefisien Determinan R 2 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .957 a .915 .912 1.18342 a. Predictors: Constant, LingkunganKerja, KesempatanPromosi, Pelatihan Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 20 2017 Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai r = 0,957 berarti hubungan antara variabel bebas gaya kepemimpinan demokratis dan fasilitas kerja terhadap variabel terikat kepuasan kerja karyawan adalah sebesar 95,7, artinya hubungannya sangat erat.Angka Adjusted R 2 atau determinan sebesar 0,912 berarti variabel bebas yaitu gaya kepemimpinan demokratis X 1 , fasilitas kerja X 2 mampu menjelaskan variabel terikat, yaitukepuasan kerja karyawan Y, sebesar 91,2 dan sisanya 8,8 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.5 Pembahasan

Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan demokratis dan fasilitas kerja bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan Universitas Sumatera Utara terhadap kepuasan kerja karyayawan. Ini menandakan bahwa keseluruhan variabel gaya kepemimpinan demokratis dan fasilitas kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan Kantor Bupati Tapanuli Tengah. Hal ini didukung oleh teori yang dikemukakan Sutrisno 2013:80 dalam bukunya bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja ada tiga yaitu faktor sosial; meliputi interaksi sosial antarkaryawan ataupun dengan atasan, faktor fisik; meliputi jenis pekerjaan, jam kerja, lingkungan kerja, dan faktor finansial; meliputi jaminan kesejahteraan seperti tunjangan, fasilitas, pelatihan, dan promosi.

4.5.1 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis X1 Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Y

Kepuasan kerja dipandang sebagai suatu reaksi emosional yang merupakan akibat dari dorongan, keinginan, tuntutan dan harapan-harapan karyawan terhadap pekerjaan yang dihubungkan dengan realitas yang dirasakan oleh karyawan Sutrisno, 2013:74. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan demokratis berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian di lapangan yang menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan demokratis merupakan salah satu harapan dan bahkan menjadi tujuan karyawan dalam bekerja, sebab saat ini sesorang bukan hanya bekerja untuk memperoleh penghasilan, tetapi juga untuk meningkatkan karirnya yang kemudian akan menciptakan kepuasan tersendiri pada karyawan tersebut. Karena dengan mendapatkan pemimpin yang Universitas Sumatera Utara demokratis berarti karyawan tersebut dapat mengutarakan apresiasi, tanggapan secara kritis dan mandiri serta memperoleh penghargaan atas prestasinya, diakui kinerjanya, dan diberi tanggung jawab yang lebih besar. Hal ini sesuai dengan jawaban responden menyatakan bahwa mereka sangat puas dengan adanya pemimpin yang demokratis kepada karyawan tanpa berdasarkan apapun, selain itu juga karena adanya gaya kepemimpinan yang demokratis yang diberikan diharapkan mampu menajdi acuan para karyawan untuk mengoptimalkan kinerja. Faktor lain yang mempengaruhi gaya kepemimpinan demokratis juga dilihat dari hasil ujian kenaikan golongan yang berarti karyawan dituntut untuk mampu mengikutinya agar dapat memperoleh kesempatan promosi.

4.5.2 Pengaruh Fasilitas Kerja X2 Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Y

Salah satu faktor fisik yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah fasilitas kerja Sutrisno, 2013:80. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, fasilitas kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Hal ini sesuai dengan jawaban responden yang menyatakan bahwa adanya interaksi yang baik antarkaryawan, ruangan kerja yang jauh dari kebisingan dan ventilasi yang cukup di tempat bekerja dapat mempengaruhi perasaan puas karyawan terhadap lingkungan kerjanya. Sehingga Universitas Sumatera Utara dapat dikatakan bahwa kondisi lingkungan kerja baik fisik maupun non-fisik di Kantor Bupati Tapanuli tengah dapat menciptakan kenyamanan dan keamanan karyawan di lingkungan pekerjaannya, yang kemudian mampu membuat karyawan senang dan puas dalam melakukan pekerjaannya.. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan