Uji Asumsi Klasik Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Fasilitas Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Negeri Kantor Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah

l. Dengan rata-rata 3,91 : responden menyatakan bahwa kepuasan kerja karyawan sangat berhubungan dengan berupaya jadi yang bisa diandalkan diperusahaan. m. Dengan rata-rata 4,11 : responden menyatakan bahwa kepuasan kerja karyawan sangat berhubungan dengan tanggung jawab para karyawan. n. Dengan rata-rata 4,20 : responden menyatakan bahwa kepuasan kerja karyawan sangat berhubungan dengan loyalitasnya karyawan dalam bekerja.

4.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi perlu dilakukan uji asumsi klasik agar dapat perkiraan yang tidak bias dan efisien. Ada beberapa syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:

4.2.1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel penggangu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residual, peneliti menganalisis grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan juga menganalisis probabilitas plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Universitas Sumatera Utara 1. Analisis Grafik Dasar pengambilan keputusan untuk Uji Normalitas sebagai berikut: a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menujukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi mormalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 20 2017 Gambar 4.1 Grafik Histogram Uji Normalitas Pada gambar 4.1 terlihat bahwa data juga berdistribusi normal ini dapat dilihat pada scatterplot. Terlihat titik-titik yang mengikuti sebaran data di sepanjang garis diagonal. Universitas Sumatera Utara Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 20 2017 Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot Pada Gambar 4.2 Grafik P-P Plot dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, jadi dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Analisis Kolmogrov-Smirnov Pengujian normalitas dilakukan berdasarkan uji statistic non- parametrik Kolmogrov-Smirnov K-S. dasar pengambilan keputusan untuk Kolmogrov-Smirnov yaitu nilai value pada kolom Asimp. Sig 2-tailed level of significant α = 5. Universitas Sumatera Utara Table 4.6 One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 80 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation 1.16073653 Most Extreme Differences Absolute .087 Positive .087 Negative -.072 Kolmogorov-Smirnov Z .783 Asymp. Sig. 2-tailed .573 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 20 2017 Berdasarkan pengolahan data pada Tabel 4.6 diperoleh nilai Asymp. Sig. 2-tailed diatas angka 0.05 0.573 0.05, dengan demikian dapat disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas.

4.2.2. Uji Heteroskedastisitas

Dalam melakukan pengujian heteroskedastisitas, dapat dilakukan melalui dua cara. Pertama, melalui analisis grafik dengan cara membaca grafik Scatterplot, di mana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila titik- titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y.Kedua, melalui analisis statistik yang dilakukan melalui uji glejser, di mana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen. Universitas Sumatera Utara Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 20 2017 Gambar 4.3 Scatterplot Gambar Scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik yang ada menyebar secara acak, tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas. Oleh karena itu, model regresi dikatakan tidak mengalami heteroskedastisitas. Tabel 4.7 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.983 .733 2.704 .008 Gaya_kepemimpinan .012 .037 .057 .328 .744 Fasilitas_kerja .008 .021 .082 .395 .694 Kepuasan_Kerja -.026 .020 -.282 -1.284 .203 a. Dependent Variable: ABSUT Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 20 2017 Pada Tabel 4.7 terlihat bahwa tidak ada variabel bebas atau variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat atau variabel dependen. Hal ini ditunjukkan dari nilai Sig. variabel-variabel bebas yang lebih besar dari nilai signifikan 0,05. Jadi, model regresi tidak mengalami heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara

4.2.3. Pengujian Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya masalah multikolineaitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.8 Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant .493 1.292 .382 .704 Gaya_Kepemimpinan .087 .064 .070 1.351 .181 .422 2.369 Kepuasan_Kerja .469 .037 .783 12.708 .000 .294 3.400 a. Dependent Variable: KepuasanKerja Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 20 2017 Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai Tolerance semua variabel bebas adalah lebih besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas adalah lebih kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karena itu, data dalam penelitian ini dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas. 4.3 Pengujian Hipotesis 4.3.1