4.2.3. Pengujian Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka
dinamakan multikol, yaitu adanya masalah multikolineaitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel
independen. Hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8 Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
.493 1.292
.382 .704 Gaya_Kepemimpinan
.087 .064
.070 1.351 .181
.422 2.369 Kepuasan_Kerja
.469 .037
.783 12.708 .000 .294 3.400
a. Dependent Variable: KepuasanKerja
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 20 2017
Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai Tolerance semua variabel bebas adalah lebih besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel
bebas adalah lebih kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karena itu, data dalam penelitian ini dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas.
4.3 Pengujian Hipotesis 4.3.1
Analisis Regresi Linear Berganda
Model regresi berganda yang digunakan adalah:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Hasil Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
.493 1.292
.382 .704
Gaya_Kepemimpinan .087
.064 .070
1.751 .027
Fasilitas_Kerja .469
.037 .783
12.708 .000
a. Dependent Variable: KepuasanKerja
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 20 2017
Berdasarkan persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : a.
Konstanta a = 0.493. Ini menunjukkan nilai konstan, dimana jika variabel gaya kepemimpinan demokratis X
1
dan fasilitas kerja X
2
= 0, maka kepuasan kerja karyawantetap sebesar 0.493.
b. Koefisien X
1
b
1
= 0.087. Variabel gaya kepemimpinan demokratis terhadap kepuasan kerja karyawan dengan koefisien regresi 0,087. Nilai
T
hitung
variabel kesempatan promosi dengan tingkat signifikansi 0,027 adalah 1,751 dan nilai T
tabel
1,665 maka T
hitung
T
tabel
1,751 1,665, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kesempatan promosi
berpengaruh positif dan signifikan 0,027 0,05 secara parsial terhadap kepuasan kerja karyawan, artinya jika variabel gaya
kepemimpinan demokratis ditingkatkan maka kepuasan kerja karyawan Y akan meningkat.
c. Koefisien X
2
b
2
= 0,469. Ini menunjukkan bahwa variable fasilitas kerja terhadap kepuasan kerja karyawan dengan koefisien regresi 0,469.
Nilai T
hitung
variabel pelatihan dengan tingkat signifikansi 0,000 adalah
Universitas Sumatera Utara
12,708 dan nilai T
tabel
1,665 maka T
hitung
T
tabel
12,708 1,665, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel fasilitas kerja berpengaruh
positif dan signifikan 0,000 0,05 secara parsial terhadap kepuasan kerja karyawan, artinya jika variabel fasilitas kerja ditingkatkan maka
kepuasan kerja karyawan Y akan meningkat.
4.3.2Uji Signifikan Simultan Uji-F
Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel gaya kepemimpinanX
1
,fasilitas kerjaX
2
, secara bersama-sama atau serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan
kerja karyawan Kantor Bupati tapanuli Tengah.
Tabel 4.10 Hasil Uji Signifikansi Simultan Uji-F
ANOVA
a
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
1146.313 3
382.104 272.836
.000
b
Residual 106.437
76 1.400
Total 1252.750
79 a. Dependent Variable: KepuasanKerja
b. Predictors: Constant, Gaya_Kepemimpinan, Fasilitas_Kerja
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 20 2017
Pada Tabel 4.10 dapat dilihat F
hitung
adalah 272.836 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena tingkat signifikansinya 0,000 0,05 maka
hal ini menunjukkan bahwa H ditolak dan H
a
diterima, yang artinya variabel bebas, yang terdiri dari gaya kepemimpinan demokratis dan
fasilitas kerja secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat, yaitu kepuasan kerja karyawan.
Universitas Sumatera Utara
4.4 Identifikasi Determinan R