commit to user 10
Sebagai contoh, suatu bank yang mengalami masalah likuiditas meskipun bank tersebut modalnya cukup, selalu memperoleh laba, kualitas aktiva
produktifnya baik, dan dikelola dengan baik, apabila masalah likuiditas tidak segera diatasi maka dapat dipastikan bank akan menjadi tidak sehat.
Pada waktu terjadi krisis perbankan di Indonesia sebenarnya tidak semua bank dalam kondisi tidak sehat, tetapi karena terjadi
rush
dan mengalami kesulitan likuiditas maka sejumlah bank yang semula sehat menjadi tidak
sehat. Nilai kredit untuk menentukan predikat tingkat kesehatan bank
ditetapkan sebagai berikut:
Tabel II. 1 Standar Predikat Tingkat Kesehatan Bank
Nilai Kredit Predikat
81 – 100 66 – 80
51 – 65 0 – 50
Sehat Cukup Sehat
Kurang Sehat Tidak Sehat
Sumber: Sistem dan Kebijakan Perbankan di Indonesia
4. Menilai Kesehatan Bank dengan Metode CAMEL
Menurut Atikoğullari 2009, pendekatan CAMEL merupakan
suatu jenis analisis keuangan yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja keuangan dan manajerial bank untuk menentukan tingkat kesehatan dan
keamanan bank. Rasio CAMEL menggambarkan suatu hubungan atau
perbandingan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain.
commit to user 11
Dengan analisis rasio keuangan dapat diperoleh gambaran baik buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu bank.
Dalam kamus Perbankan Institut Bankir Indonesia edisi kedua tahun 1999, CAMEL adalah aspek yang paling banyak berpengaruh
terhadap kondisi keuangan bank, mempengaruhi pula tingkat kesehatan bank, CAMEL merupakan alat yang menjadi obyek pemeriksaan bank
yang dilakukan oleh pengawas bank. CAMEL terdiri atas lima kriteria yaitu modal, aktiva, manajemen, pendapatan dan likuiditas.
a.
Capital
Kecukupan Modal Rasio permodalan sering disebut juga rasio solvabilitas atau
capital adequacy ratio
CAR. Kecukupan modal adalah ukuran kekuatan keuangan bank. Rasio jumlah modal sebagai bagian dari
total aktiva mencerminkan kemampuan bank untuk menutup kerugian yang tak terduga. Analisis solvabilitas digunakan sebagai:
1 Ukuran kemampuan bank tersebut untuk menyerap
kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindarkan 2
Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai kegiatan usahanya sampai batas tertentu karena sumber-sumber dana
dapat juga berasal dari hutang penjualan aset yang tidak dipakai dan lain-lain
3 Alat pengukuran besar kecilnya kekayaan bank tersebut
yang dimiliki oleh para pemegang sahamnya
commit to user 12
4 Dengan
modal yang
mencukupi, memungkinkan
manajemen bank yang bersangkutan untuk bekerja dengan efisiensi yang tinggi, seperti yang dikehendaki oleh para
pemilik modal pada bank tersebut
b.
Assets
Kualitas Aktiva Kualitas aktiva menunjukkan tingkat risiko aktiva dan
tingkat kekuatan keuangan dalam bank. Elemen ini memiliki peran utama dalam menilai kondisi sekarang dan kelangsungan hidup
perusahaan di masa depan.
c.
Management
Kualitas Manajemen Evaluasi kualitas manajemen paling sulit diukur karena
tidak hanya tergantung pada kinerja keuangan. Kualitas manajemen tidak hanya dari kualitas sumber daya manusia dalam
bekerja, tetapi juga mencakup tingkat pendidikan serta pengalaman karyawannya dalam menangani berbagai kasus yang terjadi.
Unsur-unsur penilaian dalam kualitas manajemen adalah manajemen permodalan, aktiva, umum, rentabilitas dan likuiditas,
yang didasarkan pada jawaban dari pertanyaan yang diajukan.
commit to user 13
d.
Earning
Kemampuan Laba Bertujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam
menghasilkan laba selama periode tertentu, dan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional
perusahaannya. Masa depan kelangsungan hidup bank sangat tergantung pada kemampuannya untuk mendapatkan tingkat
pengembalian yang memadai atas aktiva perusahaan. Laba digunakan
sebagai sarana
untuk memperluas
dana, mempertahankan posisi kompetitif, dan menambah modal
perusahaan atau paling tidak stabil.
e.
Liquidity
Likuiditas Likuiditas dapat dijelaskan sebagai kemampuan bank untuk
memenuhi kewajiban
jangka pendek
perusahaan serta
mempertahankan solvabilitas perusahaan. Suatu bank dikatakan liquid apabila dapat memenuhi kewajiban utang-utangnya, dapat
membayar kembali semua depositonya, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan. Oleh
karena itu, bank dapat dikatakan liquid apabila: 1
Memiliki
cash assets
sebesar kebutuhan yang digunakan untuk memenuhi likuiditasnya
2 Memiliki
cash assets
yang lebih kecil dari kebutuhan likuiditasnya, tetapi mempunyai aktiva lainnya misal surat
commit to user 14
berharga yang dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa mengalami penurunan nilai pasarnya
3 Mempunyai kemampuan untuk menciptakan cash asset
baru melalui berbagai bentuk hutang
Meskipun secara umum CAMEL relevan dipergunakan untuk semua bank, tetapi bobot masing-masing faktor akan berbeda untuk
masing-masing jenis bank. Dengan dasar ini maka penggunaan CAMEL dalam penilaian tingkat kesehatan dibedakan antara bank umum dan BPR.
Bobot masing-masing faktor CAMEL untuk bank umum dan BPR ditetapkan sebagai berikut:
Tabel II. 2 Bobot Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Faktor CAMEL Bobot
Bank Umum BPR
Capital
Kecukupan Modal
Assets
Kualitas Aktiva
Management
Kualitas Manajemen
Earning
Kemampuan Laba
Liquidity
Likuiditas 25
30 25
10 10
30 30
20 10
10
Sumber: Sistem dan Kebijakan Perbankan di Indonesia
5. Kebangkrutan