commit to user 20
e. Whalen dan Thomson 1988
Menguji manfaat 22 rasio keuangan CAMEL dalam menyusun rating bank yang berlokasi di Ohio, Western
Pennsylvania, Eastern Kentucky, dan West Virgina. Whalen dan Thomson menggunakan
logit reggression
untuk menganalisis sampel sebanyak 58 bank yang terbagi atas 40 sampel utama dan
18
bouldout sample
. Whalen dan Thomson menemukan bahwa rasio keuangan CAMEL akurat dalam menyusun rating bank.
B. RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
1. Rerangka Pemikiran
Variabel Independen Variabel Dependen
ROA NPL
CAR
NIM Kondisi Bank :
- Bank Bermasalah
dengan
proxy
laba -
Bank Tidak Bermasalah dengan
proxy
rugi BO PO
LDR ROE
commit to user 21
Penjelasan Rerangka Pemikiran: Rasio keuangan sebagai variabel independen dengan proxy CAR,
NPL, NIM, ROA, ROE, BO PO, dan LDR setelah dianalisis akan menunjukkan kondisi kesehatan bank variabel dependen. Yaitu bank
bermasalah dan bank tidak bermasalah dengan menggunakan
proxy
laba rugi perusahaan. Bank tidak bermasalah menggunakan
proxy
laba, sedangkan bank bermasalah menggunakan
proxy
rugi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan laba rugi karena laba rugi dapat
menggambarkan informasi mengenai potensi kemampuan perusahaan dalam mengelola usahanya. Keberhasilan suatu perusahaan dapat dilihat
dari besar kecilnya laba yang diperoleh.
2. Hipotesis
Untuk melakukan penilaian kesehatan suatu bank dapat dilihat dari berbagai aspek. Penilaian bertujuan untuk menentukan apakah bank
tersebut dalam kondisi yang sehat, cukup sehat, kurang sehat, dan tidak sehat, sehingga Bank Indonesia sebagai pengawas serta pembina bank-
bank dapat memberikan arahan bagaimana bank tersebut harus dijalankan dengan baik atau bahkan dihentikan operasinya. Penelitian dengan
pendekatan CAMEL dilakukan untuk membedakan bank yang sehat dan bank yang tidak sehat. Bank yang sehat diharapkan akan mampu tumbuh
dan berkembang dengan baik, sehingga mampu menjaga kepentingan dan kepercayaan masyarakat serta mampu memberikan kontribusi bagi
commit to user 22
perkembangan ekonomi nasional Almilia dan Herdiningtyas: 2005. Rata- rata rasio keuangan dengan pendekatan CAMEL bank sehat lebih besar
daripada bank yang tidak sehat. Ozkan–Gunay dan Ozkan 2007 juga mengungkapkan adanya
perbedaan pada dua kelompok bank sukses dan gagal yang dibandingkan dengan CAMEL. Hal ini ditunjukkan pada nilai rata-rata kecukupan modal
bank yang sukses lebih baik daripada bank yang gagal. Dari segi kualitas aset, bank sukses menunjukkan kondisi yang lebih baik dengan rendahnya
nilai
non-performing loans
pada total pinjaman dan aset permanen pada total aset. Pendapatan bank sukses juga lebih tinggi daripada bank gagal
dimana pendapatan bersih pada rata-rata total aset bank gagal bernilai negatif.
Almilia dan Herdiningtyas 2005 menemukan bahwa
Capital Adequancy Ratio
CAR mempunyai pengaruh signifikan negatif terhadap kondisi bermasalah pada bank. Artinya semakin rendah CAR,
kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin besar.
Return On Asset
ROA mempunyai pengaruh tidak signifikan negatif terhadap
kondisi bermasalah pada bank. Artinya semakin rendah
Return On Asset
ROA, kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin besar.
Non Performing Loan
NPL mempunyai pengaruh tidak signifikan positif. terhadap kondisi bermasalah pada bank. Artinya semakin tinggi rasio ini,
kemungkinan bank berada dalam kondisi bermasalah semakin besar.
commit to user 23
Berdasarkan teori dan penelitian tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
H
1
: Rasio keuangan CAMEL CAR, NPL, NIM, ROA, ROE, BOPO, LDR memiliki perbedaan yang signifikan antara bank-bank
bermasalah dan tidak bermasalah pada perusahaan perbankan selama periode 2004-2007.
Secara empiris tingkat kegagalan bisnis dan kebangkrutan bank dengan menggunakan rasio-rasio keuangan model CAMEL dapat
dibuktikan sebagaimana yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti yaitu Thomson 1991 yang menguji manfaat rasio keuangan CAMEL dalam
memprediksi kegagalan bank di USA pada tahun 1980an dengan menggunakan alat statistik regresi logit. Thomson menemukan bahwa
rasio keuangan CAMEL dapat digunakan dalam memprediksi kegagalan bank. Dengan menggunakan pendekatan tersebut, kondisi bank secara
signifikan menunjukkan kemungkinan mengalami kebangkrutan sebelum akhirnya bank tersebut benar-benar bangkrut dan dilikuidasi.
Hasil temuan Thomson tersebut bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wilopo 2001 yang menemukan bahwa
rasio CAMEL kurang dapat digunakan untuk memprediksi kebangkrutan karena ketepatan prediksi kebangkrutan dari sampel estimasi dan validasi
menghasilkan 0 yang artinya dari bank kategori bangkrut tidak satupun yang diprediksi bangkrut.
commit to user 24
Dalam penelitian Ozkan–Gunay dan Ozkan 2007 yang mengukur kegagalan bank dengan menggunakan pendekatan
Artificial Neural Network
ANN, model
matematika dan
logaritma dengan
mengkombinasikan input data, menemukan bahwa sebagian besar kegagalan bank dapat diprediksi jauh sebelumnya. Lebih penting lagi
dengan pendekatan ANN dapat menjadi
early warning signals
yang bermanfaat untuk mendeteksi potensi kegagalan bank. Jika krisis
keuangan dapat dideteksi lebih awal, maka dapat meminimalkan biaya dan krisis sistem perbankan dapat dicegah oleh pihak-pihak yang berwenang.
Berdasarkan analisis dan temuan penelitian terdahulu, maka hipotesis penelitian dinyatakan sebagai berikut:
H
2
: Rasio Keuangan CAMEL CAR, NPL, NIM, ROA, ROE, BOPO, LDR merupakan indikator kebangkrutan pada perusahaan
perbankan dengan kategori bermasalah.
commit to user
25
BAB III METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN