Uji Asumsi Klasik .1 Uji Normalitas

54 Pada variabel proporsi dewan komisaris PDK menunjukkan nilai minimum sebesar 0,30 dan nilai maksimum 4,00. Nilai rata-rata proporsi dewan komisaris adalah 1,3821 dan standar deviasi 0,70437. Hal ini menunjukkan bahwa nilai minimal proporsi dewan komisaris sebesar 0,3 dan nilai maksimal sebesar 4,0. Rata-rata nilai proporsi dewan komisaris sebesar 138,21. Ukuran dewan komisaris UDK nilai minimumnya sebesar 2,00 dan nilai maksimum sebesar 9,00. Nilai rata-rata ukuran dewan komisaris sebesar 5,6304 dan standar deviasi sebesar 1,87943. Sedangkan jumlah komite audit KA nilai minimumnya sebesar 0,50 dan nilai maksimumnya sebesar 3,00 dengan nilai rata-rata sebesar 1,7770 dan standar deviasi sebesar 0,78242. 4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni Universitas Sumatera Utara 55 distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Dengan adanya tes normalitas maka hasil penelitian kita bisa digeneralisasikan pada populasi. Dalam pandangan statistik itu sifat dan karakteristik populasi adalah terdistribusi secara normal. Dengan menggunakan alat bantu SPSS 17 uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji one sample kolmogrov-smirnov test dengan kriteria pengujian sebagai berikut : 3. Asymp. Sig 0,05, maka data berdistribusi normal 4. Asymp. Sig 0,05, maka data tidak berdistribusi normal Berdasarkan hasil pengujian normalitas dalam penelitian ini dapat terlihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 92 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.45199402 Most Extreme Differences Absolute .121 Positive .121 Negative -.063 Kolmogorov-Smirnov Z 1.163 Asymp. Sig. 2-tailed .134 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data sekunder diolah melalui SPSS 17 Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada tabel 4.3 menunjukkan nilai Kolmogrov- Smirnov sebesar 1.163 dengan nilai probabilitas signifikan Asymp. Sig 0.134. karena nilai p atau Asymp. Sig 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa data residual Universitas Sumatera Utara 56 terdistribusi secara normal. Dengan kata lain, model regresi penelitian ini terdistribusi normal.

4.3.2 Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Autokorelasi dapat diketahui melalui uji Durbin-Watson DW test. Berikut hasil pengujian autokorelasi yang disajikan di bawah ini : Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .557 a .310 .278 1.48500 1.228 a. Predictors: Constant, KA, PDK, KM, UDK b. Dependent Variable: ML Sumber: Data sekunder diolah melalui SPSS 17 Berdasarkan hasil output pada tabel 4.4 didapat nilai DW sebesar 1,228, nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel yang menggunakan nilai signifikansi sebesar 5 atau 0,05. Untuk jumlah data n = 92, maka nilai dL sebesar 1,5713 dan dU sebesar 1,7523. Karena nilai DW 1,228 1,7523 2,2477 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi pada penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 57

4.3.3 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu adanya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Uji multikolinearitas diuji dengan melihat nilai tolerance serta nilai variance inflation factor VIF. Dikatakan tidak terdapat multikolinearitas dalam model regresi jika tolerance 0,1 atau VIF 10. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 3.950 1.038 3.807 .000 KM -.115 .085 -.135 -1.361 .177 .811 1.233 PDK .498 .251 .201 1.990 .050 .778 1.285 UDK -.389 .098 -.418 -3.954 .000 .711 1.407 KA -.206 .228 -.092 -.900 .371 .758 1.319 a. Dependent Variable: ML Sumber: Data sekunder diolah melalui SPSS 17 Berdasarkan hasil uji pada tabel 4.5 terlihat bahwa menunjukkan semua nilai VIF dari semua variabel independen dalam penelitian ini mempunyai nilai VIF 10. Maka dapat dikatakan berarti data terbebas dari multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara 58

4.3.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu ke pengamatan yang lain. Jika variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik scatter plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Dibawah ini merupakan hasil dari pengujian heteroskedastisitas pada gambar 4.1. Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber: Data sekunder diolah melalui SPSS 17 Universitas Sumatera Utara 59 Berdasarkan hasil dari scatter plot pada gambar 4.1 terlihat bahwa plot yang terbentuk tidak memiliki pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol 0 pada sumbu Y, maka dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas. 4.4 Pengujian Hipotesis 4.4.1 Koefisien Determinasi R

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komposisi Dewan Komisaris dan Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 79 86

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

8 121 97

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Independensi Dewan Komisaris, Komite Audit Terhadap Harga Sahan dengan Return On Investment (ROI) sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI tahun 2010 - 2013

21 91 114

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba dengan Profitabilitas sebagai variabel moderating Pada Perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 46 80

Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Proporsi Komisaris Independen dan Kepemilikan Institusional terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 42 90

Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Dewan Komisaris Independen, Leverage, dan Komite Audit Pada Perusahaan Perbankan Terdaftar di BEI

3 79 92

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 154 83

Analisis pengaruh mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI)

2 33 138

Pengaruh Corporate Governance Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kinerja Perusahaan : studi pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Jakarta

1 5 76

Pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance : studi empiris pada sektor perbankan yang terdaftar di bei periode tahun 2009-2013

0 15 0