59 Berdasarkan  hasil  dari  scatter  plot  pada  gambar  4.1  terlihat  bahwa  plot  yang
terbentuk tidak memiliki pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol 0 pada sumbu Y, maka dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.4 Pengujian Hipotesis 4.4.1 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien  determinasi  R
2
digunakan  untuk  mengukur  seberapa  jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Berikut adalah hasil
perhitungan koefisien determinasi hipotesis.
Tabel 4.6 Hasil Koefisien Determinasi R
2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .557
a
.310 .278
1.48500 a. Predictors: Constant, KA, PDK, KM, UDK
b. Dependent Variable: ML
Sumber: Data sekunder diolah melalui SPSS 17
Pada  koefisien  determinasi  model  diperoleh  nilai  adjusted  R  square  sebesar 0,278.  Hal  ini  berarti  bahwa  27,8  variasi  manajemen  laba  dapat  dijelaskan  oleh
kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris, ukuran dewan komisaris, dan komite audit,  sedangkan  sisanya  72,2  dapat  dijelaskan  oleh  faktor-faktor  lain  selain  variabel
independen tersebut.
Universitas Sumatera Utara
60
4.4.2 Uji Parsial Uji t
Uji  t  digunakan  untuk  menunjukkan  seberapa  jauh  pengaruh  masing-masing variabel independen secara individu dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pada
uji t, nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel. Berikut hasil perhitungan uji t yang disajikan pada tabel 4.9 di bawah ini :
Tabel 4.7 Hasil Uji Parsial Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 3.950
1.038 3.807
.000 KM
-.115 .085
-.135 -1.361
.177 PDK
.498 .251
.201 1.990
.050 UDK
-.389 .098
-.418 -3.954
.000 KA
-.206 .228
-.092 -.900
.371 a. Dependent Variable: ML
Sumber: Data sekunder diolah melalui SPSS 17
Berdasarkan tabel 4.9 di atas maka dapat dijelaskan sebagai berikut : 1.  Variabel  kepemilikan  manajerial  berpengaruh  negatif  tidak  signifikan  terhadap
manajemen laba. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,177 lebih besar dari 0,05. Dan  nilai t hitung lebih kecil dari t tabel -1,361  1,663.
2. Variabel proporsi dewan komisaris berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,050. Dan nilai t hitung lebih
besar dari t tabel 1,990  1,663. 3. Variabel ukuran dewan komisaris berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen
laba.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  nilai  signifikansi  sebesar    0,00  lebih  kecil  dari  0,05. Dan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel -3.954  1,663.
Universitas Sumatera Utara
61 4. Variabel komite audit berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap manajemen laba.
Hal  ini  menunjukkan  bahwa  nilai  signifikansi  sebesar  0,371  lebih  besar  dari  0,05.  Dan nilai t hitung tersebut lebih kecil dari t tabel -0,900  1,663.
4.4.3 Uji Simultan Uji F
Uji  F  menunjukkan  apakah  variabel  independen  yang  dimasukkan  dalam  model mempunyai  pengaruh  terhadap  variabel  dependennya.  Pengaruh  seluruh  variabel
independen  secara  bersama-sama  terhadap  nilai  variabel  dependen.  Berikut  ini merupakan hasil perhitungan uji F yang disajikan pada tabel 4.10.
Tabel 4.8 Hasil Uji Simultan Uji F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 86.214
4 21.554
9.774 .000
a
Residual 191.854
87 2.205
Total 278.068
91 a. Predictors: Constant, KA, PDK, KM, UDK
b. Dependent Variable: ML
Sumber: Data sekunder diolah melalui SPSS 17
Berdasarkan  tabel  4.10  terlihat  nilai  F  hitung  9,774  dengan  probabilitas signifikansi  yang  menunjukkan  nilai  sebesar  0,00,  itu  berarti  nilai  probabilitas
signifikansi  0,05. Sedangkan hasil yang diperoleh dari f tabel dengan df1 = 4 dan df2 = 88 pada α = 0,05 adalah sebesar 2,480 yang berarti F hitung  F tabel 9,774  2,480
maka  dapat  disimpulkan  bahwa  variabel  kepemilikan  manajerial,  proporsi  dewan komisaris,  ukuran  dewan  komisaris,  dan  komite  audit  secara  simultan  berpengaruh
signifikan terhadap manajemenn laba.
Universitas Sumatera Utara
62
4.5 Pembahasan 4.5.1 Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Manajemen Laba