Penelitian Terkait .1 Penyelidikan Kualitas Udara di Sekolah-Sekolah di Hong Kong
2.3 Penelitian Terkait 2.3.1 Penyelidikan Kualitas Udara di Sekolah-Sekolah di Hong Kong
Penelitian ini dilakukan oleh S.C. Lee dan M. Chang di Hong Kong. Parameter seperti suhu dan kelembaban, CO
2
, SO
2
, NOx, NO
2
, PM dan formaldehida dipantau di luar ruangan. Lee dan Chang melakukan penelitian di
lima ruang kelas dari sekolah yang berbeda untuk mengukur kualitas udara luar ruangan. Kelima sekolah di seleksi berdasarkan lokasi permukiman, kawasan
industri dan pedesaan. Sekolah pertama terletak di daerah perkotaan berdekatan dengan jalan padat lalu lintas; sekolah kedua terletak di kawasan permukiman
perkotaan; sekolah ketiga terletak di daerah pedesaan dengan kawasan industri ringan didekatnya; sekolah ke-empat terletak di atas bukit dekat area industri
ringan di dekatnya dan sekolah kelima terletakdidaerahpermukiman pedesaan. Alat pengukuran di tempatkan pada luar ruangan, di ukur sebelum pelajaran
dimulai hingga setelah jam pelajaran usai. Hasil penelitan menunjukkan bahwa sekolah-sekolah di Hongkong memiliki kualitas udara buruk tertinggi yang
berasal dari kendaraan bermotor, terutama truk-truk besar dan sumber lain yang mungkin berasal dari proses industri yang mempengaruhi tingkat konsentrasi CO
2
di luar ruangan hingga mencapai 500-800 ppm. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa lokasi menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
konsentrasi CO
2
luar ruangan.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2 Kualitas Udara Dalam Ruangan di TK pada Perkotaan dan Pedesaan di Upper Silesia, Polandia: PM Dan CO
2
Penelitian ini dilakukan oleh Anna Mainka dan Elwira Zajusz-Zubek, dengan tujuan untuk meneliti pengaruh emisi luar ruangan di sekolah TK. Apakah
ada perbedaan yang signifikan antara konsentrasi polutan di daerah perkotaan dan daerah pedesaan. Metode pengukuran dilakukan dengan mengukur PM dan
konsentrasi CO
2
di luar ruangan, di ukur sebelum pelajaran dimulai hingga setelah jam pelajaran usai. Penelitian dilakukan selama musim dingin 20132014 di empat
sekolah TK yang terletak di Gliwich, sebuah kota kawasan industri di Upper Silesia, Polandia. Masing-masing sampel lokasi dipilih dua dari sekolah TK yang
terletak di daerah perkotaan dan dua sekolah TK di daerah pedesaan. Sekolah TK pertama terletak di daerah perumahan di perkotaan; sekolah TK kedua terletak di
daerah lalu lintas yang padat di perkotaan fasad depan gedung terletak 50m dari jalan, dengan area parkir yang memungkinkan aliran udara dari lalu lintas;
sekolah TK ketiga di daerah pedesaan tanpa kegiatan industri atau lalu lintas yang padat; bangunan keempat di daerah pedesaan terletak 50m dari jalan raya. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tingkat konsentrasi CO
2
di daerah pedesaan lebih rendah daripada di daerah perkotaan, serta konsentrasi CO
2
di luar ruangan dipengaruhi oleh lokasi dan aktivitas yang terjadi di sekitar bangunan peningkatan
konsentrasi CO
2
dalam kaitannya dengan konsentrasi CO
2
di luar ruangan, yaitu pada sekolah TK pertama yang terletak di daerah lalu lintas yang padat di
perkotaan mencapai ≤ 400 ppm; sekolah TK kedua terletak di daerah lalu lintas yang padat di daerah perkotaan mencapai 400-600 ppm; sekolah TK ketiga di
Universitas Sumatera Utara
daerah pedesaan tanpa kegiatan industri atau lalu lintas yang padat mencapai 600- 1000 ppm; sekolah TK keempar di daerah pedesaan terletak 50 m dari jalan raya
menc apai ≥ 1000 ppm.