Menurut Hukum Nasional Aspek Hukum Internasional Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia

B. Menurut Hukum Nasional

Di Indonesia terdapat beberapa perangkat peraturan perundang – undangan yang mengatur tentang lingkungan hidup dan pencemaran udara. 1. Undang – undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 20 Undang – undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi dan hak konstitusional bagi setiap warga negara Indonesia. Pada dasarnya UUD 1945 merupakan perangkat hukum yang tertinggi di Indonesia. Di dalam Pasal 33 ayat 3 telah dijelaskan bahwa pentingnya lingkungan bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dengan adanya ketentuan itu, maka perlu adanya perhatian pemerintah dalam pengelolaannya.Siapapun itu di Indonesia berhak mendapatkan udara bersih dan sehat.Karena pentingnya lingkungan yang baik dan sehat bagi masyarakat, maka dari itu ketentuan tersebut semakin diperkuat dengan dimasukkan kedalam perubahan kedua UUD 1945 Pasal 28 H di Tahun 2000. Perlu adanya pengendalian dari asap transportasi yang menjadi sumber utama dalam pencemaran udara agar terciptanya udara yang sehat dan bersih selalu. 2. Undang – undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 21 Pengertian lingkungan hidup menurut Undang – undang ini adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup 20 Undang – undang Republik Indonesia 1945. 21 Undang – undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Universitas Sumatera Utara termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup didefinisikan pada Undang – undang Nomor 32 Tahun 2009 Pasa 1 sebagai upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum. Di dalam undang – undang ini terdapat asas tanggung jawab negara yang berisi tentang: • Negara menjamin pemanfaatan sumber daya alam akan memberikan manfaat yang sebesar – besarnya bagi kesejahteraan dan mutu hidup rakyat, baik generasi masa kini maupun generasi masa depan. • Negara menjamin hak warga negara atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. • Negara mencegah dilakukannya kegiatan pemanfaatan sumber daya alam yang menimbulkan pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup 3. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 22 Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 ini yang dimaksud dengan pencemaran udara ialah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, danatau komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan 22 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Universitas Sumatera Utara manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya. 23 Peraturan Pemerintah yang sudah ditetapkan berinduk pada Undang – undang Nomor 27 Tahun 1997 ini terdiri atas sembilan bab yang berisikan ketentuan – ketentuan sebagai berikut : 24 a Ketentuan umum, yang memuat berbagai definisi dan tujuan pengendalian pencemaran udara di Indonesia. Pada Pasal 2 ditegaskan bahwa pengendalian pencemaran udara di Indonesia yang dilakukan dengan upaya pengendalian sumber emisi, bertujuan untuk mencegah turunnya mutu udara ambien. b Dasar perlindungan mutu udara ambien, yang terdiri dari baku mkutu udara ambien, status mutu udara ambien, baku mutu emisi, ambang batas emisi gas buang dan Indeks Standar Pencemar Udara, Baku Mutu udara ambien terdapat dalam Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 c Pengendalian pencemaran udara, meliputi pencegahan dan penanggulangan pencemaran, serta pemulihan mutu udara maupun penanggulangan keadaan darurat d Pengawasan terhadap penataan penanggung jawab usaha danatau kegiatan yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara. Kewenangan ini dimiliki oleh MENLH dan di era otonomi daerah 23 Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 1999, tentang Pengendalian Pencemaran Udara, LN. Tahun 1999 Nomor 86 24 https:wikisopo.files.wordpress.com201105tinjauan-hukum-pencemaran-udara.pdf Diakses pada tanggal 13 Mei 2016. Universitas Sumatera Utara diserahkan kepada Gubernur, Bupati atau Walikota. Gubernur, Bupati dan Walikota dapat menetapkan pejabat pengawas. e Pembiayaan, pihak penghasil diwajibkan menanggung segala biaya yang timbul sebagai akibat dari upaya pengendalian emisi pencemar udara yang dihasilkannya. f Ganti rugi wajib dibayar pihak penghasil emisi yang merugikan pihak lain akibat pencemar udara yang ditimbulkannya kepada pihak yang dirugikan. g Sanksi pidana dapat dijatuhkan kepada pihak penghasil emisi yang melanggar ambang batas emisi. Sanksi untuk kendaraan bermotor mengacu pada Undang – undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang kini sudah digantikan oleh Undang – undang Nomor 22 Tahun 2009. h Ketentuan peralihan, selambat – lambatnya 2 dua tahun sejak diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999, setiap usaha danatau kegiatan yang telah memiliki izin, wajib menyesuaikan menurut persyaratan berdasarkan Peraturan Pemerintah ini. i Ketentuan Penutup 4. Undang – undang Nomor 26 Tahun 2014 Tentang Pengesahan Asean Agreement On Transboundary Haze Polllution Persetujuan Asean Tentang Pencemaran Asap Lintas Batas Undang – undang ini lahir karena Indonesia telah meratifikasi Asean Agreement On Transboundary Haze Pollution. Undang – undang ini Universitas Sumatera Utara menjelaskan bagaimanakebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumaterea dan Kalimantan dapat mengakibatkan pencemaran udara lintas batas. Dijelaskan juga dalam undang – undang ini bahwa tugas Asean adalah mencegah dan menanggulangi asap lintas batas yang diakibatkan oleh kebakaran hutan dan lahan. Dalam undang – undang menegaskan bahwa apabila ada pihak atau negara yang terkena dampak asap lintas batas tersebut dan ingin menggugatnya, maka hal ini diselesaikan secara damai melalui perundingan dan negosiasi. Setiap perangkat aturan mengenai lingkungan hidup yang ada di Indonesia, erat hubungannya dengan setiap aturan yang berlaku dalam hukum lingkungan internasional.Setiap konvensi atau deklarasi yang pernah dilakukan untuk membahas tentang lingkungan hidup, telah di implementasikan di Indonesia.Walaupun demikian, tidak semua isi dalam konvensi atau deklarasi tersebut yang diikuti dan dilaksanakan dengan baik oleh pemerintah Indonesia. Dengan masalah yang sering terjadi setiap tahunnya yaitu kebakaran hutan yang kemudian menimbulkan kabut asap sebagai pencemaran udara lintas batas, telah menjadikan Indonesia selalu bertentangan dengan prinsip atau isi yang ada didalam setiap konvensi yang ada.

C. Menurut Hukum Internasional