F. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Pencemaran Udara Lintas Batas
Menurut rekomendasi OECD tentang Principle Concerning Transfrontier Pollution 1974 merumuskan pencemaran sebagai berikut :
“the introduction by man, directly or indirectly, of substanceor energy into the environment resulting in deleterious effects of living resources and
ecosystems, and impair or interfere with amenities and other legitimate uses of the environment”. Menurut rekomendasi dari ASEAN Agreement
on Transboundary Haze Pollution yang dimaksud dengan pencemaran udara adalah sebagai berikut : “smoke resulting from land andor forest
fire which causes deleterious effects of such a nature as to endanger human health, harm living resources and ecosystems and material
property and impair or interfere with amenities and other legitimate uses of the environment”. Pencemaran lintas batas dapat diartikan sebagai suatu
gambaran yang menerangkan bahwa suatu pencemaran yang terjadi dalam suatu negara akan tetapi dampak yang ditimbulkannya oleh karena faktor
media atmosfer atau biosfer melintas sampai ke wilayah negara lain. Menurut ASEAN Agreement on Transboundary Haze Polution yang
dimaksud dengan pencemaran lintas batas adalah : “Transboundary haze polution whose physical orgin in situated wholly or in port within the area
under the national jurisdiction of one member state and which is transported into area under the jurisdiction of another member state”.
6
6
ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution. http:www.aseansec.orgagr_haze.pdf
. diakses 23 April 2016.
Universitas Sumatera Utara
2. Pengertian Kebakaran Hutan
Kebakaran Hutan merupakan suatu keadaan dimana hutan dilanda oleh api sehingga berakibat timbulnya kerusakan dan kerugian ekosistem
dan terancamnya kelestarian lingkungan. Menurut Peraturan Menteri Kehutanan kebakaran hutan adalah suatu keadaan dimana hutan dilanda
api sehingga mengakibatkan kerusakan hutan dan atau hasil hutan yang menimbulkan kerugian ekonomis dan atau nilai lingkungan.
7
Kebakaran hutan yang terjadi akibat kemarau yang panas disebabkan oleh gejala El-Nino. Fenomena El-Nino adalah suatu gejala
penyimpangan kondisi laut yang ditandai dengan meningkatnya suhu permukaan laut sea surface temperature SST di daerah Samudera
Kebakaran hutan tidak saja terjadi akibat aktivitas manusia, melainkan bisa terjadi karena faktor alam.Seperti pada musim kemarau
yang sangat panjang, sambaran petir, dan aktivitas vulkanik. Di hutan – hutan subtropis seperti yang ada di wilayah Amerika
Serikat dan Kanada, sambaran petir dan gesekan ranting pohon sering sekali memicu kebakaran.Hal ini sebagai pemicu alamiah terjadinya
kebakaran hutan.Di Indonesia hal tersebut tidaklah mungkin terjadi karena Indonesia memiliki hutan hujan tropis. Pada saat terjadinya sambaran petir
biasanya juga akan diiringi hujan yang sangat lebat. Sehingga kebakaran hutan tidak mungkin terjadi dengan hal tersebut.
7
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.12Menhut-II2009 tentang Pengendalian Kebakaran Hutan.
Universitas Sumatera Utara
Pasifik sekitaran equator equatorial pacific khususnya pada bagian tengah dan timur sekitar pantai Peru .
Dalam kondisi iklim normal, suhu permukaan laut di sekitar Indonesia pasifik equator bagian barat umumnya hangat dan karenanya
proses penguapan mudah terjadi dan awan – awan hujan mudah terbentuk. Namun ketika fenomena el-nino terjadi, saat suhu permukaan laut di
pasifik equator bagian tengah dan timur menghangat, justru perairan di sekitar Indonesia umumnya mengalami penurunan suhu menyimpang
dari biasanya .
8
3. Pengertian Tanggung Jawab Negara