2.2.2 Tes Viskositas
Saliva terdiri dari 99 air dan 1 protein dan elektrolit, sehingga saliva seharusnya tampak jernih, encer dan mengandung sedikit buih serta memiliki
kemampuan untuk membentuk lapisan yang sangat tipis pada seluruh jaringan keras dan lunak. Nilai viskositas saliva diukur secara visual berdasarkan kemampuan
mengalirnya saliva ketika gelas ukur dimiringkan dan banyaknya busa yang terlihat.
16
Cara pemeriksaan dimulai dengan pasien diminta untuk tidak menelan selama 30 detik lalu pasien diminta untuk mengumpulkan saliva secara pasif ke dalam gelas
ukur yang sudah disediakan. Setelah saliva terkumpul, diamati dan dicatat hasil tampilan saliva di dalam gelas ukur.
Hasil dan interpretasi: Salah satu fungsi penting saliva adalah untuk membersihkan debris dari
rongga mulut. Saliva yang berbuih memiliki kandungan air yang lebih sedikit dan memiliki kemampuan protektif yang lebih rendah terhadap jaringan lunak dan keras
yaitu berkurangnya kemampuan clearance dan ketidakmampuan saliva dalam membentuk lapisan yang dapat melindungi permukaan gigi.
16
Tabel 2. Petunjuk interpretasi hasil tes viskositas pada pemeriksaan saliva dengan menggunakan Saliva-Check Buffer Kit
16
2.2.3 Tes Derajat Keasaman Saliva pH saliva
Permukaan gigi dilapisi oleh lapisan tipis unstimulated saliva, sehingga keadaan pH saliva dapat mempengaruhi keadaan biofilm pada permukaan gigi. Cara
Hasil Test Viskositas Pembagian Warna
Saliva terlihat kental, lengket dan apabila gelas ukur dimiringkan saliva tidak mengalir sticky frothy
Merah Saliva terlihat berwarna putih busa, tidak menggenang dan
apabila gelas ukur dimiringkan saliva mengalir dengan pelan frothy bubbly.
Kuning
Saliva terlihat cair, menggenang, tidak menunjukkan busa, dan apabila dimiringkan saliva mengalir dengan cepat
watery clear. Hijau
Universitas Sumatera Utara
pemeriksaan dimulai pasien diminta untuk meludah ke dalam gelas ukur lalu indikator pH dicelupkan ke dalam saliva yang terkumpul. Setelah 10 detik, pH diukur
berdasarkan aturan pabrik.
Hasil dan interpretasi: Derajat keasaman saliva pH unstimulated saliva merupakan indikator umum
keadaan asam rongga mulut. Umumnya, pH kritis hidroksi apatit adalah 5,5 sehingga
semakan dekat pH unstimulated dengan pH kritis, maka semakin besar risiko demineralisasi.
16
Tabel 3. Petunjuk interpretasi hasil tes pH pada pemeriksaan saliva dengan menggunakan Saliva-Check Buffer Kit.
16
2.2.4 Tes Kuantitas
Komposisi stimulated saliva tergantung pada laju alir saliva flow rate yang merupakan representasi produksi kelenjar saliva mayor dan minor. Rata-rata laju alir
saliva distimulasi adalah 1,6 mlmenit. Laju alir saliva distimulasi sebesar 0,7 mlmenit dianggap sebagai ambang, dimana laju alir di bawah batas tersebut
menunjukkan peningkatan risiko terjadinya karies.
16
Pasien diminta mengunyah permen paraffin tanpa rasa
.
Setelah 30 detik, pasien diminta untuk membuang saliva tanpa terkumpul
lalu pasien diminta untuk mengunyah paraffin kembali selama 5 menit
.
Setelah itu, pasien diminta untuk membuang saliva ke dalam gelas ukur dengan interval teratur pada 5 menit pengunyahan.
Setelah 5 menit, volume dicatat.
Hasil Tes pH Pembagian Warna
pH 5,8 Merah
pH 6,0-6,6 Kuning
pH 6,8 Hijau
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. Petunjuk interpretasi hasil tes kuantitas pada pemeriksaan saliva dengan menggunakan Saliva-Check Buffer Kit
16
2.2.5 Tes Kapasitas Buffer