Faktor-Faktor Risiko Karies Indeks Karies DMFT Klein dan WHO

2.3.2 Faktor-Faktor Risiko Karies

Adanya hubungan sebab akibat terjadinya karies sering diidentifikasi sebagai faktor risiko karies. Oleh karena itu, individu dengan risiko karies yang tinggi adalah seseorang yang mempunyai faktor risiko yang lebih banyak. 18 Tabel 6. Faktor-faktor risiko karies dan akibatnya terhadap perkembangan lesi karies 15 Faktor Risiko Risiko Tinggi Risiko Rendah Plak Plak banyak, berarti banyak bakteri yang dapat memproduksi asam Plak sedikit, jumlah bakteri yang memproduksi asam juga berkurang, oral hygiene baik Bakteri Bakteri kariogenik banyak, sehingga menyebabkan pH rendah, plak mudah melekat Bakteri kariogenik sedikit, sehingga menyebabkan pH normal, plak tidak mudah melekat Pola Makan Konsumsi karbohidrat tinggi terutama sukrosa, makanan yang mudah melekat Konsumsi karbohidrat rendah dan diet makanan yang tidak mudah melekat Laju Alir Saliva Alir saliva berkurang mengakibatkan gula bertahan dalam waktu lama daya proteksi saliva menurun Alir saliva yang optimal, sehingga dapat membantu membersihkan sisa-sisa makanan Buffer saliva Buffer saliva rendah akan mengakibatkan pH rendah dalam waktu lama Kapasitas buffer yang optimal, pH rendah hanya sementara Fluor Tidak ada pemberian fluor, remineralisasi berkurang Mendapat aplikasi fluor, remineralisasi meningkat

2.3.3 Indeks Karies DMFT Klein dan WHO

Untuk mendapatkan data tentang pengalaman karies seseorang digunakan indeks karies agar penilaian yang diberikan pemeriksa sama atau seragam. Ada beberapa indeks karies yang biasa digunakan seperti indeks Klein dan indeks WHO, Universitas Sumatera Utara namun belakangan ini diperkenalkan indeks Significant Caries SiC untuk melengkapi indeks WHO sebelumnya. Dalam hal ini indeks karies yang dipakai adalah indeks yang diperkenalkan oleh Klein. Semua gigi diperiksa kecuali gigi molar tiga. Tiap gigi hanya dimasukkan dalam satu kategori saja : D, M, atau F. 18 Indeks Klein diperkenalkan oleh Klein H, Palmer CE, Knutson JW pada tahun 1938 untuk mengukur pengalaman seseorang terhadap karies gigi. Pemeriksaannya meliputi pemeriksaan pada gigi DMFT dan permukaan gigi DMFS. Semua gigi diperiksa kecuali gigi molar tiga. Indeks ini tidak menggunakan skor; pada kolom yang tersedia langsung diisi kode D gigi yang karies, M gigi yang hilang dan F gigi yang ditumpat dan kemudian dijumlahkan sesuai kode. Untuk gigi permanen dan gigi desidui hanya dibedakan dengan pemberian kode DMFT Decayed Missing Filled Tooth sedangkan untuk gigi susu adalah deft decayed extracted filled tooth . 18 Menurut DMFT gigi permanen yang termasuk dalam D Decayed adalah gigi tetap dengan satu lesi karies atau lebih yang belum ditambal. Yang termsuk dalam Mi Missing indicated yaitu gigi tetap dengan lesi karies yang tidak dapat ditambal lagi dan harus dicabut dan Me Missing extracted yaitu gigi tetap dengan lesi karies yang tidak dapat ditambal lagi dan sudah dicabut. Yang termasuk dalam F Filling adalah gigi tetap dengan lesi karies dan sudah ditambal dengan sempurna. 18 Indeks DMFT yang dikeluarkan oleh WHO bertujuan untuk menggambarkan pengalaman karies seseorang atau dalam suatu populasi. Semua gigi diperiksa kecuali gigi molar. Indeks ini dibedakan atas indeks DMFT Decayed Missing Filled Teeth yang digunakan untuk gigi permanen pada orang dewasa dan deft decayed extracted filled tooth untuk gigi susu pada anak-anak. 18 Indek WHO dikategorikan seperti berikut: a. Sangat rendah : 1,2 b. Rendah : 1,2-2.6 c. Sedang : 2,7-4,4 d. Tinggi : 4,5-6,5 e. Sangat tinggi : 6,5 Universitas Sumatera Utara

2.4 Tunanetra Visually Impaired