Hasil Uji Multikolinearitas Hasil Uji Heteroskedastisitas

64 Tabel 4.5 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Unstandardized Residual N 80 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation 7,02588117 Most Extreme Differences Absolute ,086 Positive Negative -,086 Kolmogorov-Smirnov Z ,086 Asymp. Sig. 2-tailed ,200 c,d a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance. Sumber: Output SPSS Berdasarkan pengolahan data pada Tabel 4.5, menunjukan besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,086 dan nilai Asymp.Sig. 2-tailed 0,2 dengan nilai signifikan yang ditetapkan 0,05 yang berarti data residual terdistribusi secara normal dan dengan demikian model regresi memenuhi asumsi normalitas.

B. Hasil Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas, dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF pada model Universitas Sumatera Utara 65 regresi. Jika antar variabel independen terdapat korelasi yang cukup tinggi lebih dari 0,09, maka merupakan indikasi adanya multikolinearitas dan suatu model. Regresi yang bebas dari masalah multikolinearitas apabila mempunyai nilai tolerance 0,01 dan nilai VIF 10. Uji multikolinearitas dengan melihat nilai tolerance dan VIF menunjukan hasil seperti pada tabel 4.7 beriku Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 SATUAN PENGAWASAN INTERNAL ,961 1,040 PEDOMAN PERILAKU ,961 1,040 a. Dependent Variable: GOOD CORPORATE GOVERNANCE Sumber: Output SPSS Tabel 4.6 menunjukan bahwa penelitian ini bebas dari adanya gejala multikolinearitas. Hal ini dapat dilihat dengan membandingkan nilai tolerance dan VIF. Masing-masing variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,01. Untuk kompetensi Satuan Pengawasan Internal SPI memiliki nilai tolerance 0,961 dan Pedoman Perilaku memiliki nilai tolerance 0,961. Jika dilihat dari VIF, masing-masing variabel independen lebih kecil dari 10 yaitu Satuan Pengawasan Internal SPI memiliki VIF 1,040 dan Pedoman Perilaku memiliki VIF 1,040. Maka kesimpulan yang diperoleh adalah tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam variabel independennya. Universitas Sumatera Utara 66

C. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dalam melakukan pengujian heteroskedastisitas, dapat dilakukan melalui dua cara. Pertama, melalui analisis grafik dengan cara membaca grafik Scatterplot, dimana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Kedua, melalui analisis statistik yang dilakukan melalui uji glejser, di mana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen. Gambar 4.7 Scatterplot Sumber: Output SPSS Universitas Sumatera Utara 67 Gambar Scatterplot menunjukan bahwa titik-titik yang ada menyebar secara acak, tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas. Oleh karena itu, model regresi dikatakan tidak mengalami heteroskedastisitas.

4.2.4 Hasil Uji Regresi Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Peranan Biro Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Code of Conduct (Pedoman Perilaku) terhadap Good Corporate Governance (GCG) pada PTPN IV (Persero) Medan

0 28 105

Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

0 35 129

PENGARUH PERANAN SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (SPI) DAN PEDOMAN PERILAKU TERHADAP GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) PADA KSP KARYA NIAGA KABUPATEN DEMAK

0 10 110

Pengaruh Peranan Biro Satuan Pengawasan Intern (SPI) Terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance pada PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero).

0 0 20

Pengaruh Peranan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Pedoman Perilaku terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Pada PT Perkebunan Nusantara di Medan

0 0 12

Pengaruh Peranan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Pedoman Perilaku terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Pada PT Perkebunan Nusantara di Medan

0 0 2

Pengaruh Peranan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Pedoman Perilaku terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Pada PT Perkebunan Nusantara di Medan

1 2 9

Pengaruh Peranan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Pedoman Perilaku terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Pada PT Perkebunan Nusantara di Medan

0 0 24

Pengaruh Peranan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Pedoman Perilaku terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Pada PT Perkebunan Nusantara di Medan

0 0 3

Pengaruh Peranan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Pedoman Perilaku terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Pada PT Perkebunan Nusantara di Medan

0 0 31