Hasil Uji Signifikan Simultan Uji-F Hasil Uji Signifikan Parsial Uji t

71 tersebut dengan variabel terikatnya. Sehingga nilai yang digunakan sebagai koefisien determinasi adalah 24,8. 5. Standar Error of Estimate SEE sebesar 0,7117. Semakin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen good corporate governance.

B. Hasil Uji Signifikan Simultan Uji-F

Uji F dilakukan untuk menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model regresi berganda mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Berikut ini uji F yang digunakan yaitu : a. Jika F hitung F tabel pada α 0,05, maka H a diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari variabel independen terhadap variabel dependen. b. Jika F hitung F tabel pada α 0,05 maka H 1 ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Hipotesisnya adalah sebagai berikut : H : Variabel satuan pengawasan internal dan pedoman perilaku tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel good corporate governance. H 1 : Variabel satuan pengawasan internal dan pedoman perilaku berpengaruh ecara signifikan terhadap variabel nilai perusahaan. Universitas Sumatera Utara 72 Tabel 4.10 Hasil Uji Signifikan Simultan Uji-F ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 1421,710 2 710,855 14,036 ,000 b Residual 3899,677 77 50,645 Total 5321,388 79 a. Dependent Variable: GOOD CORPORATE GOVERNANCE b. Predictors: Constant, PEDOMAN PERILAKU, SATUAN PENGAWASAN INTERNAL Sumber: Output SPSS Berdasarkan Tabel 4.10 di atas, terlihat bahawa nilai F hitung sebesar 14.036. Sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan α = 0,05 dengan Df 1 = k – 1 = 3 – 1 = 2 Df 2 = n – k = 80 – 3 = 77 ,maka F tabel adalah sebesar 1,665 lihat pada lampiran Keterangan : k = jumlah variabel n = jumlah observasi Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa nilai F hitung lebih besar dari F tabel 14,036 0,182, sedangkan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H ditolak dan H 1 diterima. Oleh karena itu disimpulkan bahwa variabel satuan pengawasan internal dan pedoman perilaku secara simultan mempengaruhi good corporate governance. Universitas Sumatera Utara 73

C. Hasil Uji Signifikan Parsial Uji t

Uji parsial Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Nilai dari uji t dapat dilihat dengan membandingkan t hitung dan t tabel . Suatu variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen jika : -t tabel t hitung atau t hitung t tabel t tabel dapat diperoleh dari tabel t pada tingkat signifikansi 5 dengan df = n – k = 80 – 3 = 77 keterangan : df = degree of freedom n = jumlah observasi k = jumlah variabel , maka t tabel adalah 0,182 lihat lampiran Hasil dari uji regresi parsial uji t dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.11 Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 76,498 9,750 7,846 ,000 SATUAN PENGAWASAN INTERNAL 1,020 ,194 ,523 5,253 ,000 PEDOMAN PERILAKU -,746 ,437 -,170 -1,707 ,092 a. Dependent Variable: GOOD CORPORATE GOVERNANCE Sumber: Output SPSS Universitas Sumatera Utara 74 Bedasarkan tabel 4.11 maka hasil penelitian variabel satuan pengawasan internal mempunyai nilai signifikansi 0,000 yang berarti nilai ini lebih kecil dari 0,05, sedangkan nilai t hitung 5,253 t tabel 0,182 lihat pada lampiran, dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel satuan pengawasan internal secara parsial berpengaruh terhadap good corporate governance. Pada variabel pedoman perilaku nilai signifikansi 0,092 yang berarti nilai ini lebih besar dari 0,05, sedangkan nilai t hitung -1,707 t tabel 0,182 lihat pada lampiran, dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel pedoman perilaku tidak berpengaruh terhadap good corporate governance.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Dari pengujian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa secara simultan Satuan Pengawasan Internal dan pedoman perilaku berpengaruh positif terhadap pelaksanaan good corporate governance. Pengaruh positif tersebut dapat dilihat dengan membandingkan nilai F- hitung dengan F- tabel. Diperoleh nilai F- hitung 14,036 lebih besar dari nilai F- tabel 0,182 jadi dapat disimpulkan bahwa satuan pengawasan internal dan pedoman perilaku secara bersama-sama berpengaruh terhadap pelaksanaan good corporate governance pada PT. Perkebunan Nusantara di Medan. Dengan pernyataan diatas dapat diketahui bahwa dalam menentukan pelaksanaan good corporate governance telah memperhitungkan dan mempertimbangkan faktor satuan pengawasan internal dan pedoman perilaku. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Peranan Biro Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Code of Conduct (Pedoman Perilaku) terhadap Good Corporate Governance (GCG) pada PTPN IV (Persero) Medan

0 28 105

Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

0 35 129

PENGARUH PERANAN SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (SPI) DAN PEDOMAN PERILAKU TERHADAP GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) PADA KSP KARYA NIAGA KABUPATEN DEMAK

0 10 110

Pengaruh Peranan Biro Satuan Pengawasan Intern (SPI) Terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance pada PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero).

0 0 20

Pengaruh Peranan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Pedoman Perilaku terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Pada PT Perkebunan Nusantara di Medan

0 0 12

Pengaruh Peranan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Pedoman Perilaku terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Pada PT Perkebunan Nusantara di Medan

0 0 2

Pengaruh Peranan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Pedoman Perilaku terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Pada PT Perkebunan Nusantara di Medan

1 2 9

Pengaruh Peranan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Pedoman Perilaku terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Pada PT Perkebunan Nusantara di Medan

0 0 24

Pengaruh Peranan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Pedoman Perilaku terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Pada PT Perkebunan Nusantara di Medan

0 0 3

Pengaruh Peranan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Pedoman Perilaku terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Pada PT Perkebunan Nusantara di Medan

0 0 31