53
mengikuti arah garis diagonal, maka regresi memenuhi asumsi normalitas. Sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti
arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas
B. Uji Multikolinearitas
Mutlikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini kita sebut
variabel-variabel bebas ini tidak ortogonal. Variabel-variabel bebas yang bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang memiliki nilai korelasi diantara sesama nol.
Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelai antara variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka terdapat problem multikolinearitas.
Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat VIF variance inflation factor dan korelasi diantara variabel independen. Menurut Ghozali
2005, pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat VIF antar variabel independen. Nilai cut off yang dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah VIF 10. Ada dua cara yang dapat dilakukan jika terjadi multikolinearitas, yaitu:
a. Mengeluarkan salah satu variabel, misalnya variabel independen A dan B
saling berkorelasi dengan kuat, maka bisa dipilih A atau B yang dikeluarkan dari model regresi, dan
b. Menggunakan metode lanjut seperti regresi Bayesian atau regresi Ridge.
C. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali 2005 uji ini bertiujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians antar satu pengamatan ke
Universitas Sumatera Utara
54
pengamatan lainnya. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas.model regresi yang baik adalah terjadi
homokedastisitas. Deteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot antar nilai prediksi variabel independen dengan nilai
residualnya. Dasar analisi yang dapat digunakan untuk menentukan heteroskedastisitas, antara lain:
1. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang
teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas,
2. jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homokedastisitas.
3.8.4 Analisis Regresi Linier Berganda