3. Tata cara pengawasan pelaksanaan penanaman modal
Pengawasan adalah upaya atau kegiatan yang dilakukan guna mencegah dan mengurangi terjadinya penyimpangan terhadap ketentuan pelaksanaan penanaman modal dan
penggunaan fasilitas penanaman modal. Tata cara pengawasan diatur pada Pasal 19-20 Perka BKPM 32012.
Pasal 19 menguraikan kegaiatan pengawasan sebagaimana dimaksud, dilaksanakan melalui pemeriksaan ke lokasi proyek penanaman modal, sebagai tindak lanjut dari :
a. Evaluasi atas pelaksanaan penanaman modal berdasarkan perizinan dan non-perizinan
yang dimiliki; b.
Adanya indikasi penyimpangan atas ketentuan pelaksanaan penanaman modal; c.
Penggunaan fasilitas pembebasan bea masuk sesuai dengan tujuan pemberian fasilitas pembebasan bea masuk.
Mekanisme pengawasan ke lokasi proyek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 dilakukan secara terkoordinasi dengan memberitahukan terlebih dahulu kepada perusahaan.
Pemberitahuan dilakukan paling lambat 5 lima hari kerja sebelum pelaksanaan pengawasan dengan menggunakan bentuk surat yang tersedia. Piminanpenanggung jawab perusahaan di
lokasi proyek wajib memberikan informasi yang diperlukan terkait dengan objek pemeriksaan. Hasil pemeriksaan di lokasi proyek dituangkan dalam BAP yang ditandatangani
oleh pemeriksan dan pimpnanpenanggung jawab perusahaan Pasal 20.
B. Lembaga yang Berwenang Melakukan Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal
1. Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM
Universitas Sumatera Utara
Badan Koordinasi Penanaman Modal, yang selanjutnya disingkat BKPM, adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang bertanggung jawab di bidang penanaman modal
yang dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Dengan ditetapkannya Undang-Undang tentang Penanaman Modal pada tahun 2007,
BKPM menjadi sebuah lembaga Pemerintah yang menjadi koordinator kebijakan penanaman modal, baik koordinasi antar instansi pemerintah, pemerintah dengan Bank Indonesia, serta
pemerintah dengan pemerintah daerah maupun pemerintah daerah dengan pemerintah daerah. BKPM juga diamanatkan sebagai badan advokasi bagi para investor, misalnya menjamin
tidak adanya ekonomi biaya tinggi.
30
a. Merumuskan kebijakan penanaman modal dan menyampaikannya kepada Presiden untuk
mendapatkan persetujuan; Mengenai kedudukan, tugas, fungsi, dan susunan organisasi Badan Koordinasi
Penanaman Modal diatur melalui Keputusan Presiden Nomor 1991 tentang Tugas, Fungsi, dan Susunan Organisasi Badan Koordinasi Penanaman Modal. BKPM mempunyai tugas
pokok membantu dalam menetapkan kebijakan di bidang penanaman modal, memberikan persetujuan dan perizinan penanaman modal serta melakukan pengawasan atas
pelaksanaannya Pasal 2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, BKPM
menyelenggarakan fungsi:
b. Melakukan koordinasi perencanaan penanaman modal baik sektoral maupun regional
serta mengadakan sinkronisasi rencana tersebut ke dalam suatu rencana terpadu dalam rangka Undang-undang Nomor 1 Tahun 1967 dan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1968
maupun yang diatur di luar Undang-undang Penanaman Modal;
30
Wkipedia, Badan Koordinasi Penanaman Modal,
id.wikipedia.orgwikiBadan_Koordinasi_Penanaman_Modal diakses pada 22 Juli 2014 pukul 18.56 WIB
Universitas Sumatera Utara
c. Menyusun daftar bidang usaha penanaman modal secara berkala sebagai pedoman
pembangunan sektor-sektor penanaman modal, dengan Memperhatikan pandangan dan bahan-bahan yang disampaikan oleh DepartemenInstansi yang terkait dan Badan
Koordinasi Penanaman Modal Daerah; d.
Mengajukan daftar bidang usaha penanaman modal tersebut huruf c kepada Presiden untuk mendapatkan penetapan dengan Keputusan Presiden;
e. Mengarahkan penyebaran kegiatan penanaman modal tersebut di daerah-daerah sesuai
dengan kebijakan pembangunan; f.
Menyelenggarakan kegiatan pengkajian dan pengembangan dalam rangka menyediakan informasi seluas-luasnya mengenai proyek-proyek penanaman modal;
g. Menyelenggarakan komunikasi, promosi, dan penerangan yang efektif dengan para
penanam modal khususnya dan dunia usaha pada umumnya; h.
Menilaimengevaluasi permohonan penanaman modal sesuai dengan kebijakan dan ketentuan-ketentuan penanaman modal yang berlaku;
i. Mengajukan hasil penelitianpenilaian permohonan penanaman modal asing kepada
Presiden untuk memperoleh keputusan; j.
Memberikan persetujuan permohonan penanaman modal dalam negeri dan perubahan penanaman modal asing atas Pemerintan Republik Indonesia;
k. Atas nama Menteri yang membina nidang usaha penanaman modal yang bersangkutan,
dalam rangka Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1967, dan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1968 menerbitkan izin dan keputusan pelaksanaan penanaman modal
sesuai pelimpahan wewenang dari Menteri yang bersangkutan; l.
Menyelenggarakan pembinaan dan penyuluhan serta memberi petunjuk untuk pemecahan masalah agar pelaksanaan proyek-proyek penanaman modal berjalan dengan
lancar;
Universitas Sumatera Utara
m. Menyelenggarakan pengawasan pelaksanaan proyek penanaman modal yang telah
disetujui Pemerintah bekerja sama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah BKPMD dan DepartemenLembaga Pemerintah yang terkait, agar sejalan dengan
perizinan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta mengenakan sanksi bila terjadi penyimpangan.
2. Perangkat Daerah Provinsi bidang Penanaman Modal PDPPM
Perangkat Daerah Provinsi bidang Penanaman Modal, yang selanjutnya disingkat PDPPM adalah unsur pembantu kepala daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan
daerah provinsi, dengan bentuk sesuai dengan kebutuhan masing-masing pemerintah provinsi, yang menyelenggarakan fungsi utama koordinasi di bidang Penanaman Modal di
pemerintah provinsi Pasal 1 butir 10 Perka BKPM 32012. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu
Satu Pintu, PDPPM bertugas melaksanakan fungsi PTSP dalam bidang perizinan dan non perizinan, berdasarkan pendelegasian wewenang yang diberikan oleh gubernur.
Adapun kewenangan penyelenggaraan PTSP di bidang penanaman modal oleh pemerintah provinsi yang dilaksanakan oleh PDPPM, meliputi :
31
a. Penanaman Modal lintas kabupatenkota
b. Penanaman Modal urusan pemerintah provinsi berdasarkan PP Nomor 38 Tahun 2007
c. Penanaman Modal urusan pemerintah yang diberikan pelimpahan wewenang kepada
gubernur berdasarkan hak subtitusi. Adapun kewenangan pengendalian pelaksanaan penanaman modal yang dilakukan PDPPM,
meliputi :
32
31
BKPM, Slide Diklat PTSP bidang Penanaman Modal Tingkat Pertama bagi Aparatur Negara, pusdiklat.bkpm.go.idassetmedia2.20PTSP20di20Bidang20PM.pdf , diakses pada 05 Agustus 2012
pukul 11.37 WIB
32
BKPM, Slide Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dalam Rangka Mendorong Peningkatan Realisasi Penanaman Modal di Daerah,
Universitas Sumatera Utara
a. Pemantauan : sesuai dengan kewenangan dalam melakukan pendaftaranizin
prinsippersetujuan penanaman modal dan izin usaha. b.
Pembinaan : terhadap seluruh kegiatan penanaman modal yang tidak dapat dilaksanakan oleh kabupatenkota, berkoordinasi dengan instansi daerah terkait.
c. Pengawasan : terhadap penanaman modal yang kegiatannya bersifat lintas
kabupatenkota, yang mewakili kewenangan pemerintah provinsi, berkoordinasi dengan instansi daerah terkait.
3. Perangkat Daerah KabupatenKota bidang Penanaman Modal PDKPM
Perangkat Daerah KabupatenKota bidang Penanaman Modal, yang selanjutnya disingkat PDKPM adalah unsur pembantu kepala daerah dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan daerah kabupatenkota, dengan bentuk sesuai dengan kebutuhan masing- masing pemerintah kabupatenkota, yang menyelenggarakan fungsi utama koordinasi di
bidang Penanaman Modal di pemerintah kabupatenkota Pasal 1 butir 11 Perka BKPM 32012.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu, PDKPM bertugas melaksanakan fungsi PTSP dalam bidang perizinan dan non
perizinan, berdasarkan pendelegasian wewenang yang diberikan oleh bupatiwalikota. Adapun kewenangan penyelenggaraan PTSP di bidang penanaman modal oleh
pemerintah kabupatenkota yang dilaksanakan oleh PDKPM, meliputi :
33
a. Penanaman Modal lingkup satu kabupatenkota
b. Penanaman Modal urusan pemerintah kabupatenkota berdasarkan PP Nomor 38 Tahun
2007
http:www.slideshare.netmobilegua_lohpengendalian_pelaksanaan_modal , diakses pada 05 Agustus 2014
pukul 13.30 WIB
33
BKPM, Op.Cit, Slide Diklat PTSP.
Universitas Sumatera Utara
c. Penanaman Modal urusan pemerintah yang diberikan penugasan kepada pemerintah
kabupatenkota berdasarkan hak subtitusi. Adapun kewenangan pengendalian pelaksanaan penanaman modal yang dilakukan
PDKPM, meliputi :
34
a. Pemantauan : sesuai dengan kewenangan dalam melakukan pendaftaranizin
prinsippersetujuan penanaman modal dan izin usaha. b.
Pembinaan : terhadap seluruh kegiatan penanaman modal yang di kabupatenkota, berkoordinasi dengan instansi daerah terkait.
c. Pengawasan : terhadap seluruh kegiatan penanaman modal yang di kabupatenkota,
berkoordinasi dengan instansi daerah terkait.
C. Pengaturan Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal di Indonesia