Pemanfaatan Desa Sebagai Tujuan Wisata

2.4 Pemanfaatan Desa Sebagai Tujuan Wisata

Dalam perencanaan dan pengelolaan objek dan daya tarik wisata alam maupun sosial budaya harus berdasarkan pada kebijakan rencana pembangunan nasional maupun regional, sehingga bila kedua kebijakan rencana tersebut belum tersusun, maka tim perencana pengembangan objek daya tarik wisata yang ada harus mampu membuat asumsi rencana kebijakan yang sesuai dengan kawasan yang akan dikembangkan Marpaung, H. 2002. Belum adanya kebijakan maupun rencana yang disusun pihak pemerintah daerah untuk mengembangkan potensi objek daya tarik wisata yang ada di Desa Simonis, sehingga dalam perencanaan untuk mengembangkan pariwisata di Desa Simonis dibutuhkan kemampuan untuk menentukan strategi yang sesuai dengan kawasan yang akan di kembangkan serta pemahaman terhadap kondisi lingkungan desa. Dalam perancangan untuk pengembangan suatu desa, masyarakat akan turut berpartisipasi jika dalam proses perancangan masyarakat diikutsertakan. Masyarakat akan berinisiatif untuk ikut membantu jika program yang dijalankan memiliki keuntungan yang secara langsung dapat dirasakan oleh masyarakat. Pendekatan secara partisipatif memungkinkan kinerja dari prinsip-prinsip di bidang pariwisata dapat membuka peluang-peluang yang akan diterima oleh penduduk lokal. Sehingga, akan didapatkan manfaat yang lebih besar dan seimbang dari bidang pariwisata dan tentunya memanfaatkan potensi dan ciri khas dari daerah mereka. Hal tersebut selanjutnya akan membuat tindakan positif dari masyarakat lokal dalam melestarikan sumber daya lokal dan menjaga sumber daya alam masyarakat desa setempat. Kebijakan maupun kegiatan-kegiatan yang Universitas Sumatera Utara mendukung dalam perkembangan pariwisata juga dapat diartikan sebagai kelembagaan, dan dalam hal ini masyarakat juga turut menjadi bagian dari kelembagaan pariwisata Damanik Weber,2006. Masyarakat menjadi bagian dari kelembagaan pariwisata hal tersebut dapat dilihat dari organisasi yang dibentuk oleh masyarakat dalam menangani kegiatan wisata, baik dalam penyediaan produk maupun informasi dan promosi wisata. Dalam perencanaan pengelolaan wisata yang dalam hal ini ekowisata Damanik Weber 2006 memaparkan kerangka dasar dalam perencanaan pariwisata yang terbagi menjadi lima yang akan menopang bangunan perencanaan wisata, yaitu: 1 pembangunan pariwisata berkelanjutan, 2 struktur administrasi pariwisata yang mencakup pemerintah lokal, 3 peraturan perundang-undangan, 4 otonomi daerah dan 5 keberagaman potensi wisata. Jika kelima poin dalam perencanaan wisata tersebut dilaksanakan dalam proses pengelolaan dan pengembangan objek daya tarik wisata yang ada, tidak menutup kemungkinan objek daya tarik wisata yang ada di Desa Simonis dapat berkembang dan menjadi daerah referensi tujuan wisata, tidak hanya bagi masyarakat lokal tetapi juga mancanegara.

2.5 Pariwisata Berbasis Masyarakat