4.1.5 Potensi Sosial Budaya Masyarakat
Selain potensi sumber daya alam yang ada di Desa Simonis, terdapat pula potensi sosial budaya masyarakat yang sampai saat ini masih dipegang dan
dijalankan oleh masyarakat desa setempat. Adapun yang tergolong dalam sosial budaya masyarakat termasuk didalamnya adat istiadat dan masakan khas. Dari
hasil observasi langsung yang dilakukan pada kawasan kajian, peneliti menemukan bahwa ada beberapa adat istiadat yang sampai saat ini masih
dijalankan oleh masyarakat desa setempat yaitu: Pabagas Boru menikahkan anak perempuan; Masuk Rumah Baru dan Upah-Upah.
Potensi sosial budaya yang masih ada pada masyarakat Desa Simonis, tidak dapat menjadi suatu objek yang dapat dijual menjadi suatu daya tarik yang
akan menarik wisatawan untuk datang. Sebab, tradisi yang berjalan juga telah banyak mengalami pergeseran dan perbedaan pada masa dulu dengan saat ini.
Sehingga, pengembangan wisata yang paling tepat dan memiliki peluang yang besar yaitu untuk pengembangan sumber daya alam yang ada di Desa Simonis
menjadi tujuan ekowisata dengan konsep pengembangan wisata berbasis masyarakat.
4.1.7 Potensi Pasar
Pada pengembangan pariwisata, hal penting yang harus diperhatikan yaitu melihat potensi pasar yang akan dituju. Sebagai target pada pengembangan
ekowisata di Desa Simonis dengan arah pengembangan sektor pertanian sebagai objek wisata, target pencapaian yang dituju yaitu wisatawan mancanegara.
Universitas Sumatera Utara
Indonesia sebagai negara terbesar kedua penghasil karet setelah Thailand, sedangkan untuk kelapa sawit ditingkat dunia, Indonesia menjadi negara
penghasil kelapa sawit terbesar. Hal tersebut membuka peluang yang cukup baik untuk mengembangkan ekowisata dari sektor pertanian karet dan kelapa sawit
untuk menjadi pilihan destinasi wisata di Indonesia. Desa Simonis menjadi salah satu penghasil karet dan kelapa sawit yang menjadi hasil andalan daerahnya,
berpeluang untuk dikembangkan menjadi kawasan ekowisata. Upaya tersebut sekaligus sebagai solusi untuk meningkatkan produktivitas hasil kebun karet dan
kelapa sawit yang dimiliki oleh masyarakat desa setempat, dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap sistem pertanian yang paling efektif untuk
diterapkan. Disamping itu juga, pengembangan sektor pertanian untuk menjadi ekowisata diharapkan akan mampu untuk memaksimalkan hasil panen yang
diperoleh, lebih menampilkan budaya lokal dalam pemanfaatan lahan sebagai tujuan ekowisata, serta sebagai upaya untuk melestarikan sumber daya lahan.
Upaya tersebut dilakukan untuk mengembangkan kawasan serta sumber daya potensial yang memiliki daya tarik, sebab daya tarik yang belum dikembangkan
hanya akan menjadi sumber daya potensial dan belum dapat dikatakan sebagai sumber daya tarik wisata, sampai adanya upaya tertentu yang dilakukan untuk
mengembangkan daya tarik tersebut Marpaung, 2002. Pengembangan sektor pertanian karet dan kelapa sawit sebagai objek wisata di Desa Simonis akan
menjadi daya tarik yang berbeda dengan pengembangan ekowisata yang selama ini telah berkembang di Indonesia, sebab selama ini komoditi yang banyak
dikembangkan merupakan tanaman yang berjenis palawija dan buah-buahan. Hal
Universitas Sumatera Utara
tersebut akan menjadi potensi yang menarik dengan perbedaan yang dimiliki, serta menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung, merasakan
pengalaman wisata yang berbeda, mendapatkan pengetahuan seputar sistem pertanian karet dan kelapa sawit yang menjadi komoditi andalan hasil pertanian di
Indonesia yang telah mendunia.
4.1.8 Strategi Pemasaran Pariwisata