Efisiensi Termal Pengujian Performansi Motor Bakar

58

4.2.6. Efisiensi Termal

Efisiensi termal dengan menggunakan bahan bakar pertalite, C0,16:80, C1:80, C3:80 dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.18 dan dapat dilihat pada tabel 4.9 dan gambar 4.10. Tabel 4.9 Data hasil perhitungan efisiensi termal Putaran Mesin rpm η th,b Pertalite C 0,16 : 80 C 1 : 80 C3 : 80 2000 31,83 31,52 30,41 26,69 3000 37,02 36,88 34,64 31,92 4000 35,65 36,11 34,13 31,83 5000 34,25 34,05 33,11 31,41 6000 33,56 33,54 31,99 28,66 7000 29,90 31,35 28,91 26,66 8000 23,75 26,68 26,42 21,47  Pada tabel 4.9, nilai efisiensi termal tertinggi terdapat pada penggunaan bahan bakar pertalite sebesar 37,02 saat putaran mesin 3000 rpm. Penggunaan bahan bakar C 0,16 : 80 mempunyai nilai efisiensi termal maksimum 36,88 . Penggunaan bahan bakar C 1 : 80 mempunyai nilai efisiensi termal maksimum 34,64 . Penggunaan bahan bakar C 3 : 80 mempunyai nilai efisiensi termal maksimum 31,92 . Nilai maksimum efisiensi termal masing-masing bahan bakar berada pada putaran mesin 3000 rpm.  Pada tabel 4.9, nilai efisiensi termal terendah terdapat pada penggunaan bahan bakar C 3 : 80 sebesar 21,47 saat putaran mesin 8000 rpm. Pada penggunaan bahan bakar pertalite mempunyai nilai efisiensi termal minimum 23,75 . Pada penggunaan bahan bakar C 0,16 : 80 mempunyai nilai efisiensi termal minimum 26,68 . Pada penggunaan bahan bakar C 1 : 80 mempunyai Universitas Sumatera Utara 59 nilai efisiensi termal minimum 26,42 . Nilai minimum efisiensi termal masing-masing bahan bakar berada pada putaran mesin 8000 rpm. Gambar 4.10 Grafik efisiensi termal η th,B vs putaran mesin rpm  Semakin tinggi putaran mesin maka akan semakin rendah efisiensi termal, karena pada putaran tinggi laju aliran bahan bakar semakin besar yang menyebabkan semakin besar konsumsi bahan bakar tetapi peningkatan daya semakin menurun.  Semakin tinggi putaran mesin maka semakin tinggi temperatur mesin dan semakin banyak kalor yang terbuang seperti kerugian kalor pada pendinginan, kerugian kalor karena radiasi, dan kalor yang hilang karena gesekan.  Efisiensi termal tidak hanya dipengaruhi oleh nilai kalor bahan bakar, tetapi dipengaruhi juga oleh pembakaran bahan bakar yang dibakar didalam ruang bakar. Sehingga bahan bakar yang mempunyai nilai kalor yang tinggi dapat terbakar sempurna dan menghasilkan peningkatan daya mesin yang jauh lebih besar dibanding bahan bakar yang mempunyai nilai kalor lebih rendah. 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 η t e rm a l Putaran mesin rpm Pertalite murni 100 C 0,16 : 80 C 1 : 80 C 3 : 80 Universitas Sumatera Utara 60

4.3. Hasil Pengujian