63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari uji eksperimental ini dapat ditarik kesimpulan antara lain: 1.
Bahan bakar campuran zat aditif C 0,16:80, C 1:80 dan C 3:80 memiliki keunggulan nilai kalor yang tinggi dibandingkan bahan
bakar pertalite. 2.
Penambahan zat aditif pada bahan bakar pertalite dapat menaikkan nilai kalor. Semakin banyak zat aditif yang diberikan pada bahan
bakar pertalite maka semakin tinggi nilai kalor bahan bakar 3.
Bahan bakar campuran zat aditif C 0,16:80, C 1:80, C 3:80 memiliki keunggulan torsi dan daya yang tinggi dibandingkan bahan bakar
pertalite. 4.
Nilai kalor bahan bakar mempengaruhi torsi yang dihasilkan oleh motor bakar. Semakin tinggi nilai kalor bahan bakar maka semakin
besar torsi yang dihasilkan motor bakar. 5.
Besarnya daya mesin dipengaruhi oleh besarnya torsi mesin. Semakin tinggi torsi mesin, maka semakin besar daya mesin.
6. Bahan bakar campuran zat aditif C 0,16:80 dan C 1:80 memiliki
keunggulan konsumsi bahan bakar spesifik dibandingkan bahan bakar pertalite. Bahan bakar pertalite memiliki keunggulan konsumsi bahan
bakar spesifik dibandingkan bahan bakar C 3:80. 7.
Konsumsi bahan bakar spesifik dipengaruhi laju aliran bahan bakar masuk ke dalam ruang bakar dan daya mesin yang dapat diberikan
oleh bahan bakar. 8.
Bahan bakar campuran zat aditif C 0,16:80 dan C 1:80 memiliki keunggulan rasio udara-bahan bakar yang tinggi dibandingkan bahan
Universitas Sumatera Utara
64
bakar pertalite. Bahan bakar pertalite memiliki keunggulan rasio udara-bahan bakar yang tinggi dibandingkan C 3:80.
9. Rasio udara-bahan bakar dipengaruhi oleh laju aliran massa udara
masuk ruang bakar dan laju aliran massa bahan bakar masuk ruang bakar. Massa udara masuk ruang bakar dipengaruhi oleh tekanan
udara masuk intake P
i
dan temperatur udara masuk intake T
i
. 10.
Bahan bakar campuran zat aditif C 0,16:80, C 1:80 dan C 3:80 memiliki keunggulan efisiensi volumetris yang tinggi dibandingkan
dengan bahan bakar pertalite. 11.
Bahan bakar C 0,16:80 mempunyai keungguan efisiensi termal yang lebih tinggi dibandingkan bahan bakar pertalite, C 1:80, C 3:80.
Penggunaan bahan bakar C 1:80 dan C 3:80 mempunyai efisiensi termal yang lebih rendah dibandingkan bahan bakar pertalite.
12. Proses pembakaran optimal mesin motor bakar yang diuji
menggunakan bahan bakar yang mengandung nilai oktan dan nilai kalor C 0,16:80. Jika diberikan bahan bakar yang tinggi nilai oktan
dan tinggi nilai kalor maka akan terjadi proses pembakaran yang tidak sempurna dan banyak rugi kalor yang terjadi. Oleh sebab itu perlu
dilakukan modifikasi mesin seperti peningkatan rasio kompresi. Sehingga bahan bakar dapat terbakar dengan sempurna dan
performansi semakin meningkat. 13.
Performansi optimal motor bakar yang diuji pada penggunaan bahan bakar campuran pertalite-zat aditif C 0,16:80 dimana dengan
kandungan 4 liter bahan bakar pertalite + 8 ml zat aditif. 14.
Nilai positif bahan bakar campuran dibandingkan pertalite murni: C 0,16:80
Nilai kalor bahan bakar: a.
HHV meningkat 2,79 . b.
LHV meningkat 2,99 .
Universitas Sumatera Utara
65
Performansi: a.
Torsi meningkat 1,94 . b.
Daya meningkat 2,38 . c.
SFC menurun 5,51 . d.
AFR meningkat 4,68 . e.
η
v
meningkat 1,35 . f.
η
th,b
meningkat 1,85 . C 1:80
Nilai kalor bahan bakar: a.
HHV meningkat 6,19 . b.
LHV meningkat 6,65 . Performansi :
a. Torsi meningkat 3,23 .
b. Daya meningkat 4,04 .
c. SFC menurun 4,56
d. AFR meningkat 1,18 .
e. η
v
meningkat 1,47 . f.
η
th,b
meningkat 0,32 . C 3:80
Nilai kalor bahan bakar: a.
HHV meningkat 10,53 . b.
LHV meningkat 11,30 . Performansi :
g. Torsi meningkat 4,15 .
h. Daya meningkat 4,85 .
i. SFC menurun 2,05 .
j. η
v
meningkat 1,47 .
Universitas Sumatera Utara
66
15. Nilai negatif bahan bakar campuran dibandingkan pertalite murni:
C 0,16:80 Tidak ada nilai negatif.
C 1:80 Performansi :
a. η
th,b
menurun 2,82 . C 3:80
Performansi : a.
AFR menurun 5,76 . b.
η
th,b
menurun 2,82 .
5.2. Saran