36
3.8. Prosedur Pengujian Performansi Mesin Peralatan yang digunakan dalam pengujian meliputi:
1.
Tabung ukur
2.
Tachometer
3.
Video Recorder
4.
Rantai
5.
Tools
6.
Timbangan pegas
Tahapan pengujian yang dilakukan dalam pengujian konsumsi bahan bakar adalah sebagai berikut:
1. Pemeriksaan kondisi motor secara umum dan tabung ukur bahan bakar.
2. Mengikat sepeda motor pada tiang tahanan.
3. Memasukkan bahan bakar ke dalam tabung ukur.
4. Memastikan angka pada timbangan sudah tepat pada angka 0 kg dan
mengikatkan salah satu ujungnya pada roda belakang dan ujung yang lain pada tiang penahan.
5. Memposisikan gigi gtransmisi pada posisi gigi ketiga.
6. Start mesin dengan electric stater sambil menekan perseneling gigi
kopling otomatis. 7.
Atur variasi putaran mesin dengan melihat angka yang ditampilkan tachometer dengan memutar bukaan gas pada karburator dan memastikan
putaran mesin sudah konstan. 8.
Merekam hasil pengujian pada timbangan pegas dengan video kamera. 9.
Melepaskan perseneling gigi sehingga timbangan tertarik oleh roda belakang hingga mesin berhenti pada beban maksimal.
10. Mematikan motor.
11. Memutar kembali rekaman video dan mencatat massa yang terlihat pada
timbangan. 12.
Mengulang pengujian sebanyak lima kali untuk setiap variasi putaran dan variasi jenis bahan bakar Pertalite 100, C0,16:80, C1:80, C3:80.
Universitas Sumatera Utara
37
Pengujian dilakukan dengan melihat diagram alir dibawah ini :
Gambar 3.14 Diagram alir performansi motor bakar Mulai
Memposisikan sepeda motor pada penahan Memasang timbangan pegas
Putaran: n rpm Memasang Video Recorder timbangan
Melepas tuas perseneling
Mencatat data hasil timbangan dengan memutar ulang rekaman
Mengulang pengujian dengan variasi putaran dan variasi jenis
Menganalisa data hasil pengujian dengan rumus empiris
Selesai
Universitas Sumatera Utara
38
Gambar 3.15 Pengujian performansi motor bakar
3.9. Prosedur Pengujian Nilai Kalor Bahan Bakar
Alat yang digunakan dalam pengukuran nilai kalor bahan bakar ini adalah Bom Kalorimeter.
Peralatan yang digunakan meliputi: 1.
Kalorimeter, sebagai tempat air pendingin dan tabung bom 2.
Tabung bom, sebagai tempat pembakaran bahan bakar yang diuji 3.
Tabung gas oksigen 4.
Alat ukur tekanan gas oksigen, untuk mengukur jumlah oksigen yang dimasukkan ke dalam tabung bom.
5. Termometer, dengan akurasi pembacaan skala 0.01°C
6. Elektromotor yang dilengkapi pengaduk untuk mengaduk air
pendingin 7.
Split, untuk menentukan jumlah volume bahan bakar 8.
Pengatur penyalaan skalar, untuk menghubungkan arus listrik ke tangkai penyala pada tabung bom
9. Cawan, untuk tempat bahan bakar di dalam tabung bom
10. Pinset, untuk memasang busur nyala pada tangkai dan cawan pada
dudukannya
Universitas Sumatera Utara
39
Adapun tahapan pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1.
Mengisi cawan bahan bakar dengan bahan bakar yang akan diuji. 2.
Menggulung dan memasang kawat penyala pada tangkai penyala yang ada penutup bom.
3. Menempatkan cawan yang berisi bahan bakar pada ujung tangkai
penyala serta mengatur posisi kawat penyala agar berada tepat diatas permukaan bahan bakar yang berada di dalam cawan dengan
menggunakan pinset. 4.
Meletakkan tutup bom yang telah dipasangi kawat penyala dan cawan berisi bahan bakar pada tabungnya serta dikunci dengan ring
“O” sampai rapat. 5.
Mengisi bom dengan oksigen 30 bar. 6.
Mengisi tabung kalorimeter dengan air pendingin sebanyak 1250 ml. 7.
Menempatkan bom yang telah terpasang ke dalam tabung kalorimeter.
8. Menghubungkan tangkai penyala penutup bom ke kabel sumber arus
listrik. 9.
Menutup kalorimeter dengan penutupnya yang telah dilengkapi dengan pengaduk.
10. Menghubungkan dan mengatur posisi pengaduk pada electromotor.
11. Menempatkan termometer melalui lubang pada tutup kalorimeter.
12. Menghidupkan elektromotor selama lima menit kemudian membaca
dan mencatat temperatur air pendingin pada termometer. 13.
Menyalakan kawat penyala dengan menekan saklar. 14.
Memastikan kawat penyala telah menyala dan putus dengan memperhatikan lampu indikator selama elektromotor terus bekerja.
15. Membaca dan mencatat kembali temperatur air pendingin setelah
lima menit dari penyalaan berlangsung 16.
Mematikan elektromotor pengaduk dan mempersiapkan peralatan untuk pengujian berikutnya.
17. Mengulang pengujian sebanyak lima kali berturut-turut.
Universitas Sumatera Utara
40
Pengujian dilakukan dengan melihat diagram alir dibawah ini:
Gambar 3.16 Diagram alir pengujian nilai kalor bahan bakar Mulai
Berat sampel bahan bakar 0,2 gram Volume air pendingin 1250 ml
Tekanan oksigen 30 Bar
Melakukan pengadukan terhadap air pendingin selama 5 menit
Mencatat temperatur air pendingin T
1 O
C
Menyalakan bahan bakar
Menghitung HHV bahan bakar: HHV = T
2
– T
1
– T
kp
x Cv x 1000 Melanjutkan pengadukan terhadap air pendingin selama 5 menit
Mencatat temperatur air pendingin T
O
C Mengulang pengujian dengan variasi jenis bahan
bakar
Selesai
Universitas Sumatera Utara
41
BAB IV ANALISA DAN HASIL PENGUJIAN
4.1. Pengujian Nilai Kalor Bahan Bakar
Pengujian nilai kalor bahan bakar dilakukan dengan menggunakan bom kalorimeter yang terdapat di Laboratorium Motor Bakar Teknik Mesin USU.
Terdapat 4 jenis bahan bakar yang diuji antara lain : 1.
4 liter pertalite murni 100
2.
4 liter pertalite + 8 ml zat aditif. C0,16 : 80
3.
4 liter pertalite + 50 ml zat aditif. C1 : 80
4.
4 liter pertalite + 150 ml zat aditif. C3 : 80
Data temperatur air T
1
dan T
2
pada pengujian bom kalorimeter dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Data hasil T
1
dan T
2
air pendingin bom kalorimeter
No pengujian
Pertalite C 0,16:80
C 1:80 C 3:80
T
1 o
C T
2 o
C T
1 o
C T
2 o
C T
1 o
C T
2 o
C T
1 o
C T
2 o
C 1
25,6 26,3
25,61 26,33
25,21 25,96
25,74 26,51
2
26,43 27,13
26,03 26,76
26,18 26,91
26,25 27,05
3 27,21
27,89 26,5
27,21 26,84
27,61 26,94
27,73
4 27,24
27,95 27,05
27,76 27,45
28,17 27,56
28,25
5
28,19 28,88
27,67 28,37
28,23 28,94
28,12 28,89
Dapat dicari nilai kalor atas bahan bakar HHV dan nilai kalor bawah bahan bakar LHV bahan bakar pertalite, C0,16 : 80, C1 : 80 dan C3 : 80 dengan
menggunakan persamaan 2.19 dan persamaan 2.20 dari pengujian pertama sampai pengujian kelima. Kemudian dapat dicari rata-rata nilai kalor atas bahan
bakar HHV menggunakan persamaan 2.21 dan persamaan 2.22.
Universitas Sumatera Utara