Minyak Bumi TINJAUAN PUSTAKA

6 Gambar 2.1 Proses Pembakaran Luar atas dan Proses Pembakaran Dalam bawah [5]

2.2. Minyak Bumi

Hasil penambangan minyak bumi berupa minyak mentah belum dpaat dipergunakan secara langsung untuk berbagai keperluan. Minyak bumi tersebut harus diolah terlebih dahulu untuk keperluan bahan bakar kendaraan dan industri. Pengolahan minyak bumi di pengilangan minyak melalui proses penyulingan bertingkat distilasi fraksionasi. Prinsip dasar penyulingan bertingkat adalah pemisahan suatu campuran berdasarkan perbedaan titik didihnya. Hidrokarbon yang mempunyai titik didih paling rendah akan menguapmemisahkan diri terlebih dahulu. Kemudian, disusul hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi dapat dipisahkan. Komponen utama minyak bumi adalah senyawa hidrokarbon, baik alisiklik maupun aromatik. Kadar unsur karbon dalam minyak bumi dapat mencapai 80 -85, sedangkan sisanya merupakan campuran unsur hidrogen dan unsur-unsur lain. Misalnya nitrogen 0 – 0,5, belerang 0 – 6, dan oksigen 0 – 3,5. [6] Universitas Sumatera Utara 7 Gambar 2.2. Destilasi Bertingkat [7] Tabel 2.1 Fraksi-Fraksi Penyulingan Bertingkat Minyak Bumi [8] Fraksi Jumlah atom C Titik Didih °C Kegunaan Gas 1 - 4 -160 - -30 Bahan bakar, sumber hidrogen Petroleum eter 5 - 6 30 - 90 Pelarut Bensin gasolin 5 - 12 70 - 140 Bahan bakar Nafta minyak berat 6 -12 140 - 180 Zat aditif bensin, bahan dasar pembuatan senyawa kimia lain Minyak tanah kerosin, AVTUR- aviationturbinekerosene 9 - 14 180 - 250 Bahan bakar rumah tangga dan mesin jet Solar dan minyak diesel 12 – 18 350 ke atas Bahan bakar diesel, industri Pelumas oli 18 – 22 350 ke atas Pelumas Minyak bakar 22 – 25 350 ke atas Bahan bakar Parafinlilin 20 keatas 350 ke atas Penerangan Aspalbitumen 25 keatas 350 ke atas Pelapis jalan aspal Setelah mengalami proses penyulingan, fraksi-fraksi di atas dapat langsung dimanfaatkan, tetapi ada yang langsung diolah lebih lanjut sesuai dengan keperluan, antara lain: 1. Proses Reforming, yaitu proses mengubah bentuk struktur isomer dari rantai karbon lurus menjadi bercabang untuk meningkatkan mutu bensin. 2. Proses Cracking, yaitu proses pemecahan molekul senyawa yang panjang menjadi molekul pendek. Universitas Sumatera Utara 8 3. Proses Polimerisasi, yaitu proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar isobutana + isobutana → isooktana bensin yang berkualitas tinggi. 4. Proses Treating, yaitu proses menghilangkan pengotor pada minyak supaya lebih murni. 5. Proses Blending, yaitu proses pencampuran atau penambahan zat aditif pada bensin agar mutu bensin lebih baik, sseperti menambahkan TEL Tetra Etil Lead, MTBE Metil Tertier Butil Eter, AlCl 3 , H 2 SO 4 , dan 1,2 – dibromo etana. [9]

2.3 Pertalite