Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Lanjutan

PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2015 Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued As of and For The Year Ended December 31, 2015 Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated 46

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING Lanjutan

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES Continued

n. Transaki dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Lanjutan n. Transaction and Balances in Foreign Currency Continued Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan mata uang Rupiah sebagai mata uang fungsional dan mata uang pelaporan. kecuali untuk BCI dan RPE menggunakan mata uang AS sebagaimana dijelaskan dalam catatan 3b. The Company and Subsidiaries using the Rupiah currency as the functional currency and the reporting currency. except for BCI and RPE using US as explained in note 3b. Transaksi dalam mata uang asing dicatat kedalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan. aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada periode tersebut. Laba atau rugi yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Transactions in foreign currencies are recorded into Rupiah using the exchange rate at the transactions incurred. On the date of the statement of financial position. monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah using the middle rate set by Bank Indonesia on the last banking day of the period. Gains or losses are credited or charged to the consolidated statement of comprehensive income. Kurs yang digunakan adalah kurs tengah yang diumumkan oleh Bank Indonesia. sebagai berikut: The exchange rates used are the middle exchange rate announced by Bank Indonesia. as follows: 31 Desember 2015 Rp 13.975 AS December 31, 2015 RP 13.975 US 31 Desember 2014 Rp 12.440 AS December 31, 2014 RP 12.440 US

o. Imbalan Kerja

o. Employee Benefit

Efektif 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 24 Revisi 2014, “Imbalan Kerja” secara retrospektif. Selain itu, Kelompok Usaha juga mengadopsi ISAK No. 15, PSAK 24: Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya. Effective January 1, 2015, the Group adopted PSAK No. 24 Revised 2014, “Employee Benefits” retrospectively. Besides, the Group also adopted ISAK No. 15, “PSAK 24: The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interactions”. PSAK revisi ini, memperkenalkan persyaratan untuk sepenuhnya mengakui perubahan dalam kewajiban aset imbalan pasti termasuk pengakuan segera dari biaya imbalan pasti termasuk biaya jasa lalu yang belum menjadi hak vested, dan memerlukan pemilahan dari biaya imbalan pasti keseluruhan menjadi komponen-komponen dan membutuhkan pengakuan pengukuran kembali OCI menghilangkan pendekatan “koridor”, meningkatkan pengungkapan tentang program imbalan pasti, modifikasi akuntansi untuk pesangon, termasuk membedakan antara imbalan yang diberikan dalam pemberian jasa dan imbalan yang diberikan dalam pemutusan hubungan kerja, dan mengubah pengakuan dan pengukuran imbalan pesangon. This revised PSAK, introducing a requirement to fully recognize changes in the net defined benefit liability asset including immediate recognition of defined benefit costs including unvested past service cost, and require disaggregation of the overall defined benefit cost into components and requiring the recognition of remeasurements in OCI eliminating the “corridor” approach, enhancing disclosures about defined benefit plans, modifications to the accounting for termination benefits, including distinguishing between benefits provided in exchange for service and benefits provided in exchange for the termination of employment, and changing the recognition and measurement of termination benefits. Kelompok Usaha mengadopsi program imbalan pasti yang tidak didanai dan mencatat imbalan kerja untuk memenuhi imbalan di bawah Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003. The Group adopts an unfunded defined benefit plan and records employee benefits to cover adequately the benefits under the Law No. 13 year 2003.