Penerapan Model Kerangka Analisis Bagan Kerangka Analisis

Dari diagram kompartemen di atas dapat dibuat model persamaan diferensial: 1 dS S I rS IS dt K 2 dI mIP IS I q EI dt a I . dP m IP n SP dP dt a I a S Di sini d adalah laju kematian populasi pemangsa, n adalah tingkat tertangkapnya mangsa rentan oleh pemangsa dan m adalah tingkat tertangkapnya mangsa, adalah tingkat kemudahan pemangsa dalam menundukkan mangsa karena kelebihan mangsa dan a adalah tingkat kejenuhan pemangsa untuk menghabiskan mangsa dalam satuan waktu tertentu.

3.6.2 Penerapan Model

Dari asumsi di atas dan berdasarkan acuan dari tulisan Bairagi et al 2009, maka penulis akan menerapkan model tersebut pada populasi udang Penaeidae sp di perairan estuari. Model mangsa-pemangsa-parasit yang dikaji dalam tulisan ini melibatkan 1. Populasi udang penaid Penaeidae sp sebagai mangsa, yang terbagi menjadi dua kelas yaitu mangsa rentan S dan mangsa terinfeksi I. 2. Penyakit yang menyerang udang penaid Penaeidae sp, yaitu bercak putih Whitespot disease oleh Javier et al 2010. 3. Populasi pemangsa yaitu burung blekok A. raloides sebagai pemangsa udang.

3.6.3 Kerangka Analisis

Adapun kerangka analisis yang akan dikaji dan diterapkan pada model adalah sebagai berikut: 1. Menentukan titik tetap dari model taklinear. 2. Melakukan pelinearan di sekitar titik tetap melalui matriks Jacobi. 3. Menentukan nilai eigen dengan matriks Jacobi dari masing-masing titik tetap 4. Menganalisis kestabilan nilai eigen yang telah didapat dari langkah 3. 5. Menentukan kriteria kestabilan berdasarkan parameter-parameter E, dan n. 3.14 6. Membuat simulasi dengan mengubah-ubah parameter-parameter E, dan n.pada langkah 5 yang diaplikasikan pada model mangsa-pemangsa-parasit di perairan estuari.

3.6.4 Bagan Kerangka Analisis

Gambar 3 Bagan kerangka analisis Menentukan titik tetap dari model taklinear Melakukan pelinearan melalui matriks Jacobi Menentukan nilai eigen untuk masing-masing titik tetap Stabil, jika semua nilai eigen bernilai negatif Tidak stabil, jika ada nilai eigen yang bernilai tak negatif Menganalisis kestabilan nilai eigen Menentukan parameter E, , m dan n Simulasi dan analisis sensitivitas dengan mengubah parameter E, , m dan n Titik tetap disubstitusi ke matriks Jacobi IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Penentuan Titik Tetap

Model mangsa-pemangsa-parasit dengan pemanenan yang dikaji dalam tulisan ini adalah sebagai berikut: 1 1 dS S I nSP rS IS q ES dt K a S 2 dI mIP IS I q EI dt a I . dP m IP n SP dP dt a I a S Dalam menentukan suatu solusi yang tidak berubah menurut waktu dapat menggunakan analisis titik tetap pada sistem persamaan diferensial. Untuk sistem persamaan 4.1 titik tetap diperoleh pada saat dS dt , dI dt dan dP dt dengan syarat St 0, It 0 dan Pt 0. Dengan menyelesaikan ketiga persamaan secara simultan diperoleh 5 lima titik tetap, yaitu: 1. Titik tetap T 0, 0, 0 2. Titik tetap T 1 K 3. Titik tetap T 2 4. Titik tetap T 3 5. Titik tetap T 4 S , I , P Penentuan titik tetap ini dapat dilihat pada Lampiran 1. Adapun penjelasan untuk ke-5 lima titik tetap di atas ialah 1 T 0, 0, 0 artinya pada akhir periode maka semua populasi akan musnah, 2 T 1 S, 0, 0 artinya pada akhir periode maka hanya populasi mangsa rentan yang akan tersisa, 3 T 2 S, P, 0 artinya pada akhir periode maka hanya populasi mangsa rentan dan populasi mangsa terinfeksi yang tersisa sedangkan populasi pemangsa musnah, 4 T 3 S, 0, P artinya pada akhir periode maka hanya populasi mangsa rentan dan pemangsa saja yang tersisa sedangkan populasi mangsa terinfeksi musnah, 5 T 4 S , I , P artinya pada akhir periode semua populasi tetap ada. 4.1

4.2 Analisis Kestabilan Titik Tetap

Misalkan dari model 4.1 didefinisikan fungsi-fungsi sebagai berikut: 1 1 , , 1 S I nSP f S I P rS IS q ES K a S 2 2 , , mIP f S I P IS I q EI a I 3 , , m IP n SP f S I P dP a I a S Dengan menggunakan 1.16 terhadap 4.3 diperoleh matriks Jacobi sebagai berikut: 1 2 2 2 2 2 2 . x x r I K S anP S r K nS I Eq K K a S a S amP Im I S Eq a I a I anP amP Im nS d a I a S a S a I J 4.3 Penentuan matriks Jacobi ini dapat dilihat pada Lampiran 2.

4.2.1 Kestabilan titik tetap T

Titik tetap T 0, 0, 0 adalah titik tetap yang selalu stabil. Untuk menentukan kestabilan titik tetap T 0, 0, 0 yaitu dengan melakukan pelinearan pada 4.1 di atas. Titik T 0, 0, 0 disubstitusi ke matriks Jacobi 4.3, sehingga diperoleh: 1 2 r Eq Eq d J 4.4 Dengan menyelesaikan persamaan karakteristik diperoleh nilai-nilai eigen berikut: . 4.2