7 Gambar Cut Nyak Dien Teuku Umar.
8 Gambar Sisingamangaraja XII.
9 Gambar Pattimura.
10 Gambar I Gusti Ktut Jelantik.
c. Metode pembelajaran
1 Ceramah variatif
2 Demonstrasi.
3 Pemberian tugas.
d. Strategi Pembelajaran.
Strategi Pembelajaran Peta Konsep Tipe:Pohon Jaringan Network Tree.
VIII. PENILAIAN.
1. Prosedur Tes
a. Tes Awal: Pilihan ganda.
b. Tes Proses: Diskusi kelompok.
c. Tes Akhir: Isian, essay.
2. Teknik Tes
a. Teknik Tes.
b. Teknik Non tes.
3. Jenis Tes.
a. Tes dalam proses: Lembar kerja siswa.
b. Tes Akhir: Tes tertulis.
4. Bentuk Tes.
a. Isian.
b. Essay.
c. Pilihan Ganda.
5. Alat Tes
a. Soal tes awal.
b. Lembar kerja siswa.
c. Soal evaluasi.
Semarang, 02 Mei 2011 Mengetahui
Guru Mitra
Siti Nurjanah, S. Pd NIP. 19670707 200701 2 017
Praktikan
Faiqul Azmi NIM. 1402407176
MATERI PEMBELAJARAN
A. Perlawanan Pattimura 1817
Rakyat Maluku bangkit menentang Belanda pada tanggal 16 Mei 1817 di bawah pimpinan Pattimura. Raja-raja kecil di Maluku turut membantu
perjuangan Pattimura, seperti Raja Lha, Nolot, Tuhaja, Itawaku dan Ihamaku. Selain itu juga Pattimura dibantu oleh Philip Latumahina dan seorang pejuang
wanita yang bernama Martha Khristina Tiahahu.
B. Perang Padri 1821-1837.
Perang Padri bermula dari pertentangan antara kaum adat dan kaum agama kaum Padri. Kaum Padri ingin memurnikan pelaksanaan agama Islam.
Gerakan Padri itu ditentang oleh kaum adat. Terjadilah bentrokan- bentrokan antara keduanya. Karena terdesak, kaum adat minta bantuan kepada Belanda.
Belanda bersedia membantu kaum adat dengan imbalan sebagian wilayah
Minangkabau. Pasukan Padri dipimpin oleh Datuk Bandaro. Setelah beliau wafat diganti oleh Tuanku Imam Bonjol. Perlawanan Tuanku Imam Bonjol
dibantu oleh Tuanku Nan Renceh, Haji Miskin, Haji Piabang dan Haji Sumanik
C. Perang Diponegoro 1825-1830.
Perang Diponegoro berawal dari kekecewaan Pangeran Diponegoro atas
campur tangan Belanda terhadap istana dan tanah tumpah darahnya.
Kekecewaan itu memuncak ketika Patih Danureja atas perintah Belanda
memasang tonggak-tonggak untuk membuat rel kereta api melewati makam leluhurnya. Dipimpin Pangeran Diponegoro, rakyat Tegalrejo menyatakan
perang melawan Belanda tanggal 20 Juli 1825. Diponegoro dibantu oleh
Pangeran Mangkubumi sebagai penasehat, Pangeran Ngabehi Jayakusuma sebagai panglima, dan Sentot Ali Basyah Prawiradirja sebagai panglima perang.
Pangeran Diponegoro juga didukung oleh para ulama dan bangsawan. Daerah-
daerah lain di Jawa ikut berjuang melawan Belanda. Kyai Mojo dari Surakarta
mengobarkan Perang Sabil.