3.1.2 Sampel
“Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti” Arikunto, 2006: 131, sedangkan menurut Sugiyono 2008: 118 sampel adalah “bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Sugiyono 2006;62 menyatakan “terdapat cara menentukan ukuran sampel
yang sangat praktis yaitu dengan tabel dan nomogram”. Tabel yang digunakan adalah tabel Krejcie dan nomogram Harry King. Dengan adanya tabel dan
nomogram tersebut tidak perlu dilakukan penghitungan yang rumit dalam menentukan jumlah sampel penelitian.
Harry King menghitung sampel tidak hanya didasarkan pada kesalahan 5 saja, tetapi bervariasi mulai dari 0,3 sampai dengan sampai 15. Selain itu,
jumlah populasi yang paling tinggi yakni hanya 2000. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan nomogram Harry King dengan taraf kesalahan 5 untuk
menentukan ukuran sampel. Untuk menentukan ukuran sampel dengan jumlah populasi 29.673 yang dibulatkan menjadi 30.000 dan taraf kesalahan 5
diperoleh ukuran sampel sebanyak 344. Sugiyono 2006:56 mengungkapkan bahwa teknik sampling merupakan “teknik pengambilan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian”. teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu:
3.1.2.1 Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang
sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi: simple random sampling, proportionate stratified random
sampling, disproportionate stratified random sampling, dan area cluster
sampling. 3.1.2.2
Nonprobability Sampling Non probability
sampling adalah teknik yang tidak memberikan kesempatan atau peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Teknik ini meliputi: sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, sampling jenuh dan snowball sampling.
Dalam menentukan teknik sampling diperlukan berbagai pertimbangan menyangkut kondisi populasi yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa di SMA se-Kota Semarang. Kota Semarang mempunyai wilayah yang cukup luas, terbagi dalam 15 kecamatan yang mempunyai 16 SMA
Negeri dan 63 SMA Swasta. Berdasarkan kondisi di atas teknik yang akan digunakan untuk
menentukan sampel penelitian oleh peneliti adalah Cluster proportional random sampling
. Sugiyono 2008:83 menjelaskan cluster sampling “digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas”.
Teknik ini dilakukan dengan mengambil sampel berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan. Proportional sampling digunakan untuk menentukan
sampel dari masing-masing daerah populasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan untuk teknik random sampling. Sugiyono 2008; 83 mengungkapkan
“teknik ini dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada, teknik demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen”. Untuk lebih
jelasnya berikut ini akan disajikan jumlah sampel pada masing-masing daerah populasi secara proporsional yang dipilih menggunakan sistem random:
Tabel 3.2 Data Sampel Berdasarkan Wilayah di Kota Semarang
No Wilayah Nama
sekolah Status Jumlah
Sampel
1 Pinggir Kota
SMA N 16 Negeri
40 Siswa SMA Masehi 1PSAK
Swasta 40 Siswa
SMA Muhammadiyah 1 Swasta
35 Siswa 2
Tengah Kota SMA N 6
Negeri 40 Siswa
SMA Kesatrian 1 Swasta
40 Siswa SMA Setiabudi
Swasta 35 Siswa
3 Transisi
SMA N 7 Negeri
40 Siswa SMA Teuku Umar
Swasta 40 Siswa
SMA Masehi 2 PSAK Swasta
34 Siswa Total 344
Siswa
3.2 Variabel Penelitian